Saat nara pulang, sudah ada Yohan disana. Pria paruh baya itu sedang sibuk menyusun makanan di meja makan. Setelah meletakan tasnya di sofa nara segera membantu papanya.
"sepi banget rumah, pada kemana pah?"
"jaevan pamit main, elvan lagi papa suruh anterin makanan ke rumah kakek, a azri mungkin masih si kantor"
"oohh"
"tadi nara ketemu aa kok, di butik, sama teh jani. Abis fitting mungkin ya mereka?""oh iya? Iya berarti abis fitting, kamu liat gak baju pengantinya kayak gimana?" tanya Papa antusias,
Nara menggeleng, "enggak, pas nara sampe, aa udah mau pergi, kita ketemunya di luar"
"oohh gitu, emang kamu mau ngapain ke butik?"
"nemenin nana ngambil pesenan mamanya"
"pulang sama nana tadi?"
"iya"
"kenapa gak masuk dulu?"
"kirain papa belum pulang, jadi dia langsung aja pulang, gak mampir dulu"
"oohh"
"a jev balap apa main pah?" tanya Nara,
oh iya, Jaevan sudah melaksanakan sidang akhirnya dua minggu yang lalu, jadi kini ia resmi menyandang gelar S.Ars., begitu pun Velia, perempuan itu juga sudah sidang dan sudah bergelar S.H. sekarang. Kini Jaevan sedang menikmati hidupnya menjadi pengangguran, wajahnya tidak lagi suram memikirkan proyek tugas akhir.
"mainnn, gapapa lah, healing, kasian dia stress abis skripsian" sahut Yohan sembari terkekeh
"iya sih, semenjak skripsi si aa jarang main banget, kata dia mah kaki aa udah tumbuh akar gara-gara diem mulu ngerjain skripsi" ucap Nara, Yohan terkekeh kecil. Tak lama satu anggota keluarga kembali dari tugasnya mengantar makanan. Elvan masuk dengan membawa dua kantong kresek yang katanya berisi makanan juga.
"ini dari ateu evy, bolu pisang sama pepes ayam," ucapnya sembari meletakkan kresek itu di meja
"itu yang satunya apa?" tanya Papa
"jajanan tadi beli di warung om yuda"
"oohh"
"cuci tangan gih, kita makan,""si jeprot gak ditungguin?" tanya Elvan
"katanya mau makan diluar dia" sahut Papa
"tumbeenn ajev makan diluar"
"kencan meren" sahut Elvan
"kencan mah nonton bioskop lah" ucap Nara tanpa bermaksud menyindir Elvan, tapi nyatanya manusia itu tersindir
"uhukk..uhukk.. "
"pelan-pelan elv kamu minumnya gimana sih"
"tau, anak kedokteran juga" Ucap Nara
"ya orang keselek"
"keselek apa kesindir?" pancing Nara,
"keselek lahh, apaan sih"
"apasih ribut ah, makan makan" ucap Yohan melerai, sedangkan Nara menahan tawanya. Elvan ini memang cukup mudah untuk dipancing.
"assalamualaikum para penghuni sorga" ucap Jaevan, jam menunjukkan pukul tujuh malam, Elvan, Nara dan Yohan sedang duduk di sofa ruang tengah, Yohan menonton berita, Elvan berkutat diatas laptop dan nara sibuk menscroll laman Instagram.
"aduh pas banget gue bawa martabak spesial pake telor onta" ucapnya kemudian meletakkan kantong kresek berisi martabak itu di karpet,
"wiihhh martabak" ucap nara menyambut riang
KAMU SEDANG MEMBACA
Our greatest world Papa chap.2
Fiksi Penggemar*FIKSI YA* "Adeekk cinta tak selamanya indah dekk" Mungkin kalimat tersebut sangat tepat dilontarkan kepada keempat anak muda dari papa duda yang kini sudah mulai beranjak dewasa. satu persatu dari mereka kini mulai mencari jati dirinya serta mera...