Kembali (2) END

6.7K 272 2
                                    

Renata memikirkan kembali ucapan Ajeng tempo hari. Penjelasan Ajeng tentang Aldo membuat Renata jadi malu sendiri. Seharusnya ia percaya kepada Aldo dari awal. Tapi yang namanya cemburu mana bisa berpikir jernih.

Wanita yang ia sangka selingkuhan Aldo ternyata ponakan Aldo. Anak dari kakak pertama Aldo. Aldo memang anak bungsu dari 5 bersaudara. Wajar saja jika saudaranya sudah memiliki anak yang hampir seumuran dengan Renata.

Sebenarnya Aldo sudah menjelaskannya berulang kali tapi Renata yang menutup telinga. Setelah Ajeng yang menjelaskan, baru Renata percaya. Ajeng juga menunjukkan foto keluarga mereka termasuk wanita bernama Indah yang Renata sangka selingkuhan Aldo. Dan yang paling mencengangkan, wanita itu masih SMA, hanya tubuhnya saja yang bongsor makanya Renata mengira ia wanita dewasa.

Renata mengacak rambutnya frustasi. Ia sangat malu bertemu Aldo. Pria itu pasti berpikiran ia sangat kekanakan. Padahal sudah tiga hari sejak pertemuan Renata dan Ajeng, tapi ia masih saja malu.

Pintu kamarnya terbuka. Ibu Renata, Dian muncul membawa nampan berisi bubur dan obat penurun panas. Memang Renata sudah tiga hari demam. Malam setelah makan siang bersama Ajeng entah kenapa Renata demam dan muntah-muntah.

"Gimana sayang, masih sakit kepalanya? Masih mual gak?"

Dian menyentuh dahi anaknya yang ternyata masih sangat panas. "Masih panas banget ini sayang. Kita ke rumah sakit aja ya. Pusing?"

"Iya pusing banget ma, perut juga gak enak" jawab Renata dengan suara serak.

"Kita ke rumah sakit aja ya, mama khawatir sama kamu"

Renata mengangguk. Sepertinya ia benar-benar butuh rumah sakit. Demamnya hanya turun ketika minum obat, namun setelah beberapa jam kemudian demamnya kembali naik. Sepertinya ada virus atau bakteri yang membuatnya demam.

"Kita tunggu papa dulu ya, sebentar lagi bakal balik"

Renata kembali mengangguk.

***

Saat ini Renata tengah dirawat di rumah sakit tempat Aldo bekerja. Aldo memang berprofesi sebagai dokter spesialis anak. Pria itu belum tau jika Renata tengah dirawat di rumah sakit.

"Kamu udah ngabarin Aldo?" Tanya Dian kepada Renata. Ia belum tau jika hubungan anaknya dengan Aldo sedang ada masalah.

Renata menggeleng. "Jangan dikasih tau"

"Kenapa? Aldo pacar kamu loh"

Akhirnya Renata menceritakan masalahnya dengan Aldo. Tentang kesalahpahaman dan renggangnya hubungan mereka. Dian hanya bisa menggeleng. Ia tidak habis pikir dengan tingkah anaknya.

"Mau mama aja yang ngomong ke Aldo?"

"Ih jangan" Renata cemberut.

"Biar aku aja yang ngomong langsung. Tapi bukan sekarang. Aku masih belum siap"

"Tapi mau sampe kapan? Ntar keburu Aldo dapat cewe lain baru nyesel kamu"

"Mama kok gitu sih ngomongnya"

"Ya makanya kalo ngambek tuh jangan lama-lama, kasian loh itu pacar kamu"

"Iya iya, pulang dari sini baru aku ngomong sama Aldo"

"Yang sopan Na, Aldo itu lebih tua dari kamu loh. Jangan-jangan kamu kalo ngomong sama Aldo langsung panggil nama, iya?"

"Enggak, aku panggil Mas Aldo kok"

"Awas kamu Na kalo gak sopan lagi sama yang lebih tua"

Renata cemberut membuat Dian hanya menggeleng kepala. Anaknya ini memang masih sangat kekanakan. Ia sendiri heran, kenapa Aldo yang sudah sangat dewasa itu mau sama anaknya.

The Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang