Kamalla (3) END

11.4K 488 3
                                        

Kamalla duduk dengan canggung di samping Aksa. Setelah drama menangisnya tadi di pelukan pria itu, Kamalla meminta pulang. Pria itu dengan senang hati mengantarnya.

"Mas boleh tanya apapun" ucap Kamalla setelah lama hening.

"Siapa Ardhan?"

"Mantan suamiku"

Seharunya Aksa tidak kaget, karena ia memang tahu kalau Kamalla itu janda. Tapi tetap saja, mendengar Ardhan sebagai mantan suaminya membuat Aksa kaget. Pasalnya beberapa kali mereka bertemu tapi tampak seperti orang yang tidak saling mengenal.

"Kenapa kalian bercerai?"

"Aku yang memintanya. Karena keegoisanku. Aku terlalu banyak menuntut, dan aku yang terlalu banyak cemburu sampai menuduh Mas Ardhan yang tidak-tidak" Jawab Kamalla dengan tertunduk dalam. Menceritakan kisahnya seperti membuka luka lama.

"Kamu masih mencintainya?"

"Aku akan melupakannya"

"Kamu masih mencintainya?" Tanya Aksa lagi.

"Masa lalu ku tidak akan mengganggu hubungan kita Mas"

Aksa mendekat dan menggenggam tangan Kamalla.

"Mala..."

Kamalla mendongak ke arah pria yang hampir satu bulan dekat dengannya.

"Kamu masih mencintainya?"

"Maaf Mas" Kamalla tertunduk. Ia tidak sanggup menatap mata Aksa.

Aksa menarik Kamalla ke dalam pelukannya. Ia mengusap kepala Kamalla dengan sayang. Jujur saja, Aksa sudah jatuh dalam pesona Kamala. Terlalu cepat jika ia mengatakan sudah mencintai wanita itu, tapi yang jelasnya Aksa merasakan ketertarikan terhadap Kamalla.

"Maaf mas, maaf" Kamalla terus bergumam maaf dalam tangisnya.

"Sstt.. tidak masalah. Perasaan memang sulit dikendalikan Mala"

"Bantu aku Mas, bantu aku melupakan dia" tangisan Kamalla semakin kencang. Ia mengingat kembali perjuangannya selama ini untuk mendapatkan Ardhan. Sepertinya ia dan Ardhan memang tidak ditakdirkan bersama.

Aksa mengurai pelukan mereka. Kedua tangannya mengusap wajah Kamalla dan menghapus air matanya. Wanita di hadapannya tampak rapuh. Cinta memang bisa membuat seseorang tidak berdaya.

"Ayo menikah!"

Tangisan Kamalla langsung berhenti. Ia kaget bukan main mendengar ucapan Aksa.

"Mas.."

"Aku serius Mala, ayo kita menikah"

"Apa tidak terlalu cepat?"

Aksa menggeleng. "Dengan menikah aku bisa membantumu melupakan Ardhan"

Kamala melihat keseriusan Aksa. "Mas yakin?"

"one hundred percent"

"Aku ini janda Mas"

Aksa tertawa keras. "Kamu lupa kalau aku ini duda?"

Kamalla mengangguk. Ia langsung teringat dengan status Aksa

"Jadi? 3 bulan lagi?"

Kamalla tersenyum. Ia mengangguk. Kamalla memang belum mengetahui sebab perceraian Aksa. Tapi semuanya bisa mereka bicarakan sembari mempersiapkan pernikahan.

***

Kamalla mengigit kukunya dengan cemas. Ia baru tersadar, sudah hampir dua bulan ia tidak mendapat jatah bulanannya. Biasanya memang menstruasinya telat seminggu atau dua Minggu tapi sekarang sudah hampir dua bulan ia masih belum mendapatkan siklusnya.

The Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang