Renata tengah menunggu ojek online di depan rumahnya saat gerbang rumah tetangganya terbuka dan keluarlah seorang pria dengan mobilnya. Pria itu menurunkan kaca mobil dan menatap Renata dengan senyuman.
"Mau ke kampus Na? Bareng yuk" tawar pria itu karena memang tempat kerjanya yang searah dengan kampus Renata.
Renata langsung membuang muka. "Gak usah, udah ada ojol"
Tepat setelahnya ojek online yang dipesan Renata tiba dan ia langsung pergi begitu saja tanpa pamit. Pria yang bernama Aldo itu langsung menghela napas berat. Selalu seperti ini, wanita mungil itu selalu menghindarinya.
***
"Rena!"
Renata berbalik saat seseorang memanggil namanya. Rupanya itu Andra, teman sekelasnya dulu saat masih aktif program mata kuliah. Sekarang mereka sudah sibuk masing-masing menyusun tugas akhir
"oh hai"
"Ngapain? Udah mau balik?" Tanya Andra.
"Iya, abis bimbingan tadi sama Pak Nanda"
"Malem-malem begini?" Tanya Andra heran.
"Iya nih, gak tau tuh si Bapak katanya gak bisa kalo bimbingan siang" ucap Renata sedikit kesal. Pasalnya ia sudah menunggu sedari pagi, dan dosennya baru bisa membimbingnya saat hari sudah gelap.
"Trus pulangnya naik apa?"
"Biasa, naik ojol" Renata tertawa canggung. Ia merasa dirinya tidak terlalu akrab dengan Andra meski sering sekelas. Mereka memang biasa ngobrol, tapi untuk basa basi seperti ini belum pernah seingat Renata.
"Pulang bareng aku aja yuk"
"Eh gak usah Ndra, aku bisa pulang sendiri kok"
"Gapapa, pulangnya bareng aku aja. Kamu tunggu sini ya, aku mau pamit dulu sama anak-anak"
Belum sempat Renata menolak, Andra sudah berjalan ke meja tempat berkumpul teman-temannya. Ada beberapa wajah yang Renata kenal di sana. Mereka memang sedang berada di cafe dekat kampus, Renata juga bimbingan di sini, tapi ia tidak melihat rombongan Andra. Atau mungkin ia yang terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri sampai tidak sadar. Entahlah.
Pria itu kembali mendekatinya. "Yuk, pulang sekarang"
"Teman-teman kamu gak masalah kamu tinggal?"
"Aman kok, bentar lagi juga mau bubar"
Renata cuma bisa mengangguk dan mengikuti langkah Andra sampai ke parkiran.
"Aku cuma bawa satu helm, kamu aja yang pake" ucap Andra hendak memakaikannya kepada Renata.
Renata langsung mundur beberapa langkah. Andra terlalu agresif pikirnya. Apa memang pria ini selalu seperti itu?
"Eh gak usah, kamu aja"
"Gapapa Re, demi keselamatan kamu" ucap Andra lagi hendak memasangkankannya ke Renata.
Buru-buru Renata mengambil helm yang dipegang Andra. "Biar aku aja"
Andra mengangguk lalu mulai menaiki motornya disusul Renata.
"Rumah kamu masih yang di jln. Pahlawan itu kan?"
"Iya, kok kamu tau?"
"Kamu lupa ya, aku kan pernah ke sana buat kerja kelompok"
"Oh ya? Kok aku gak ingat ya?" Renata tertawa canggung. Ia benar-benar tidak ingat pernah mengajak Andra ke rumahnya.
"Apasih Re yang kamu ingat tentang aku"
Renata merasa aneh dengan ucapan Andra. "Maaf ya Ndra"
Andra tertawa. "Santai aja Re, aku cuma becanda kok. Pegangan ya biar gak jatoh" tambah Andra sebelum menancap gas lebih kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Short Story
NouvellesBerisi kumpulan cerita pendek HAPPY ENDING karena saya anti yang namanya SAD ENDING