⚠︎☠︎⚠︎
Alzee tersenyum dalam batin nya, ia amat senang ketika guru meminta dirinya mengawasi Arjuna, Orion, dan Adesta berdiri di halaman depan sekolah karena terlambat.
"Berdiri, Orion!" terlihat Orion hampir ambruk karena tak tahan pegal linu di kakinya, tapi pemuda itu bangkit dengan antusias kembali ketika Alzee meminta begitu, pengganti guru dia cuyy.
Dalam keadaan di hukum begini, Arjuna masih sempat-sempatnya meminum teh kemasan dalam cup kecil, mendapatkan lirikan mata dari Alzee.
Masih dalam posisi yang setia meneguk minumannya, namun Alzee sudah merenggut cup itu terlebih dulu, meneguk nya hingga tandas dan tuntas. "Jangan makan minum!" kecam Alzee sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Arjuna, tatapan dinggin dan tajamnya tertuju pada Arjuna.
Untung saja Adesta itu anteng, ia tak berulah seperti kedua sahabatnya☺︎. Mereka bertiga harus menjalani hukuman ini sampai jam istirahat, lagipun siapa yang meminta mereka datang terlambat dengan alasan yang tak masuk akal.
'Mbajak sawah dulu tadi, hehe' begitu jawab tiga pemuda tersebut pada guru yang kebetulan sedang berbincang dengan satpam tadi pagi.
Brukkk
Orion ambruk ke atas tanah, pemuda itu tak sadarkan diri. Alzee berdiri dari duduknya berlari menghampiri pemuda yang ambruk tersebut, sementara itu Arjuna dan Adesta berinisiatif untuk membantu Orion ke UKS sekolah.
"Jangan bergerak! Hukuman tetap!" sekali lagi Alzee memperingati, lagipula 'kan sebentar lagi waktu istirahat, tinggal 2-3 menit lagi lah.
Arjuna dan Adesta lantas mengangguk, mereka setuju untuk melanjutkan hukuman mereka berdua, sebentar lagi mereka bisa menjenguk Orion di UKS.
Alzee pun mengangkat ponselnya, ia berbicara pada guru penanggungjawab di UKS. "Bu, tolong kirimkan dua anak PMR" ucapnya, nafasnya sungguh tak teratur sama sekali.
'Dimana?'
"Halaman bu, sekarang"
'Iya, saya kirimkan sekarang'
Gadis itu masih mencoba mengatasi Orion yang pingsan, ia mencipratkan air yang tadi ada dalam botol di sakunya. Sesekali ia menepuk-nepuk wajah Orion, sembari menengok ke kanan dan kiri menunggu bantuan datang.
Duarrr💥
Anggota PMR yang tadi ditugaskan Bu Ghesa selalu ketua pengurus UKS pun menangani Orion, mereka dia orang gadis, memekik karena bisa menangani salah satu dari ketiga pangeran sekolah.
Tapi karena Alzee yang mengecam dan meminta mereka segera bertindak dengan benar tanpa harus histeris, mereka berdua pun diam karena tak berani berbicara lagi. Sekarang Orion sudah berbaring di UKS setelah diberi penanganan bagi orang yang pingsan oleh para anggota PMR tadi, wajahnya nampak pucat.
Rambut lurus nya pun basah, keringat nya mengucur. Sudah biasa bagi Alzee mengkhawatirkan orang yang terluka atau tak sadarkan diri, ia masih begitu terbayang-bayang masa lalu di saat kedua orangtuanya meregang nyawa dan merintih sakit.
Kedua anggota PMR tadi pun telah pergi , daripada kedua orang itu terus berisik disini. "Alzee, saya titip Orion disini ya" gadis tersebut mengangguk paham.
Sesaat setelah Bu Ghesa pamit dan menitipkan Orion yang masih belum sadar pada Alzee, kedua sahabat pemuda tersebut datang bertepatan dengan bel istirahat yang berbunyi.
Arjuna dan Adesta menghampiri ranjang tempat Orion berbaring, namun terlihat sekali Alzee menatap dengan permintaan penjelasan yang detail. Bukan menjawab, Arjuna melenggang menghampiri Orion setelah tangannya mengelus pucuk kepala Alzee dengan lembut.
Uhukkk
Suara batuk itu, mengalihkan pandangan mereka bertiga, itu suara Orion yang baru saja sadar. Pemuda itu sudah membuka matanya, namun kepalanya masih berdenyut terus, sakit rasanya.
Orion meremas rambutnya, ia mencengkram kuat-kuat kepalanya itu. Namun Alzee melepaskan kedua tangannya, daripada kepala orang di depannya ini tambah pusing, lebih baik ia lepaskan tangan orang ini secepatnya.
"Jelasin" Alzee memberikan tatapan tajam penuh selidik, ia masih begitu dingin dalam berbicara entah pada siapapun itu.
"Apa?" Orion tak kalah dingin dengan Alzee dan Arjuna, jangan heran jika ia juga hanya berbicara seperlunya.
"Lo" satu kata yang berhasil membuat pikiran bingung.
"Anemia," kini Alzee beralih mencengkram kerah seragam sekolah Orion, ia mendekatkan wajahnya dengan tatapan tajam.
"Seharusnya lo bilang! " dengan amarah ia menghempaskan begitu saja kerah Orion, ia tak suka kerepotan karena hal begini.
"Kenapa harus bilang ke lo?" suara Arjuna terpancing keluar, ketika jarak antara wajah Orion dan Alzee terkikis, walaupun itu karena amarah Alzee.
"Masa lalu" begitu saja Alzee keluar dari UKS, lebih baik dirinya mengisi perut sambil membicarakan mega proyeknya dengan Keenan.
Namun masih bersemayam rasa penasaran di dalam pikiran Arjuna, apa maksud dari perkataan Alzee yang begitu singkat? Sementara Adesta mengisi perutnya di UKS dengan sebuah kue lapis yang tadi ia beli di warung depan sekolah.
Pantas saja Adesta anteng, ya itu karena ia sibuk melahap kue lapis yang ia punya, jadi tak ada waktu untuk berbicara. Lagipula ia tidak berniat nimbrung topik antar sesama triplek ini, fyuhhh tidak menarik minatnya.
Duarrr💥
"Jadi kita mulai kapan?" tanya Keenan...
Seraya menyeruput teh yang ia beli, Alzee nampak berpikir. "Besok. Libur" jawab Alzee.
Benar juga, besok kan hari Minggu, Keenan dan Alzee sudah bisa mengerjakan proyek mereka besok. Proyek itu harus segera diselesaikan, agar semuanya lancar.
Masuk akal jika Alzee mengajak untuk mengerjakannya besok saja, besok libur sekolah jadi ia bisa free mengerjakan sampai sore. Tidak bisa jika di tunda lagi, semakin cepat semakin bagus kan? Lagipula ini demi kebaikan bersama.
Keenan tampak dengan senyum khas nya. "Lumpia Zee?" terlihat senyuman super tipis di wajah Alzee, kemudian jemari nya yang lentik meraih lumpia dalam kotak makan Keenan. Pemuda tersebut sudah menitipkan sekotak lumpia pada Mbak Ayu tadi.
"Makasih"
Pemuda itu cukup friendly, tentu semua orang nyaman berada di dekatnya, wajahnya pun nampak damai jika di pandang. Tak seperti wajah Arjuna yang sungguh meresahkan.
Tersenyum, tersenyum, dan tersenyum... Itulah Keenan, jika dilihat terus-menerus, maka akan sadar bahwa pemuda itu selalu menampakkan senyum khasnya. Terlihat manis sekali, ditambah intonasi nada bicara nya yang sopan dan ramah.
Siapa yang tak akan terpesona pada sosok Keenan? Klepek-klepek dibuatnya 😳.
Dadahhh👋🏻
Duarrr🤡
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗼𝗼𝗺!
Mistério / SuspenseJika ada yang mengabaikan pangeran sekolah ia adalah Alzee, jika ada yang mengabaikan manusia tercuek di sekolah yang kini memperhatikan dirinya hanya ada Alzee. Jika ada yang mengabaikan orang populer sekolah dan malah bersikap dingin, ia adalah A...