𝗕𝗼𝗼𝗺!: 𝟭𝟵

1 1 0
                                    

Saat jam pelajaran tengah berlangsung tadi, Orion tiba-tiba mendapatkan telefon dari salah satu maid di rumahnya. Beruntungnya, saat itu para guru sedang rapat, dan tidak bisa mengajar.

Maid tersebut berkata, bahwa Jesslyn naik ke atas lemari untuk membuat kakaknya tersenyum, tapi untuk saat ini Jesslyn sudah diturunkan dari tempat tinggi itu. Berdasarkan laporan dari maid, Jesslyn sekarang sedang bermain air di pinggir kolam ikan.

Karena hal itu, Orion harus pulang. Bagaimana mungkin adiknya yang anggunly bisa memanjat dan naik ke atas lemari (?).

"Tuan muda, nona Jesslyn ada di..... "

"Aaaaaaaaa! " laporan maid yang menyambut Orion di depan pintu pun terpotong, karena seorang maid lainnya berteriak.

Orion dan maid di depan pintu pun menghampiri seorang maid yang sudah terjatuh histeris, sementara Orion menampakkan senyum setipis tissue nya, karena mengira Jesslyn naik lemari lagi.

Walaupun tipis, tapi tetep ganteng si babang Ion ini uyyyy😖

"Jess, kakak mau disuruh senyum terus, tapi jang..."

Byurrr

Brukkkkk

Orion bersimpuh di lantai, matanya membulat sempurna karena melihat Jesslyn. Di depan matanya, ia melihat Jesslyn dengan senyuman manisnya berdiri di depan kolam ikan.

Namun sebuah pisau buah tertancap di perut si gadis kecil setelah seseorang menikam nya, bajunya penuh darah, namun senyuman masih setia terlihat di bibirnya. Sebelum Orion bersimpuh, Jesslyn dengan kesadaran nya yang tersisa, tersenyum sambil melambaikan tangan pada kakaknya.

Lalu tubuh mungilnya terjatuh masuk ke dalam kolam ikan di rumah mereka, air kolam itu berubah menjadi berwarna merah. Di rerumputan dekat kolam, tepatnya di tempat Jesslyn tadi berdiri, darah-darah itu mengalir.

"JESSLYN!" Orion berteriak.

Pemuda itu berlari ke arah kolam, tangannya meraih rerumputan yang terkena buliran-buliran darah adiknya. Sesaat setelahnya Orion tersadar, dan menarik tangan adiknya yang sudah kaku dari dalam kolam ikan.

"Tolong bersihkan kolamnya" biar Orion yang mengurus jasad Jesslyn.

Duarrr💥

Pemakaman, terpaksa dijalankan saat hujan menerpa bumi, mereka juga tak bisa menahan jasad Jesslyn lebih lama lagi. Ibu dan Ayah Orion menangis histeris melihat putri kecil mereka di makamkan, sementara Orion duduk di bawah pohon yang rindang.

Dengan tatapan kosong ia memandangi malam adiknya yang sudah tertutupi oleh tanah, orang tuanya pulang duluan, sementara dirinya masih duduk disitu. Tanah merah yang diguyur hujan di sore hari, menyisakan kenangan indah di ingatan Orion.

Masih ingat dirinya, saat adiknya tersenyum dan melambaikan tangan, lantas jatuh kedalam kolam.

Cobaan apa ini?

Tatapannya yang begitu kosong, tubuhnya ikut basah oleh air yang turun dari awan. "Dingin, Zee" pemuda yang tinggal sendiri di pemakaman diantara keluarganya itu, memilih memanggil seorang gadis.

Ia terkekeh, apa mungkin Alzee tahu tentang Jesslyn yang sudah meninggal, mengingat kata Jesslyn mereka berdua couple-an.

Seseorang menepuk bahunya, Orion yang duduk sambil memeluk kedua lutut pun reflek menoleh. Matanya itu melihat gadis yang ia cari, senyumnya yang sangat tipis pun terbit.

𝗕𝗼𝗼𝗺! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang