𝗕𝗼𝗼𝗺!: 𝟭𝟰

0 1 0
                                    

⚠︎☠︎⚠︎

Gerimis cuyyy, jalanan menjadi basah karenanya. Acara tadi selesai di pukul 23:00 , tapi Alzee pulang dari sekolah pukul 23:52. Ada beberapa barang yang harus ia ambil, jadi ditengah gelap dan sunyinya malam ini, ia pulang sendirian dengan motor klasiknya.

Mundur, mundur

Kita belum selesai!

Awas kalian

Pasti curang

Songong kalo menang!

Cepet ke RS woy, kena bacok ini

Darurat... Darurat

Mendengar sayup suara dari salah satu gang kecil, firasat Alzee mengatakan bahwa disana baru saja terjadi aksi tawuran. Namun kelihatannya sudah bubar, jadi Alzee memberanikan diri untuk pergi kesana.

Ia tak akan menyangkal jika nanti trauma nya kembali kambuh seperti saat itu, tapi tak ada salahnya melihat tempat kejadian kenakalan remaja itu. Saat mendekati gang itu, Alzee berjalan dengan tempo jantung yang sudah tak beraturan lagi.

Sampai di gang itu, dengan jelas Alzee melihat tiga orang yang ia kenali disana, mereka terlibat aksi ini dengan puluhan pemuda lainnya.

"SET*N!" Alzee berteriak, puluhan pemuda diantara ketiganya pun bubar dengan motor mereka karena takut mendapat amukan Alzee. Tuhkan Alzee ngumpat lagi, pasti marah ni dia

Alzee mendekati salah satu diantara ketiga pemuda yang tersisa, wajah pemuda itu memerah, ia tampak sempoyongan. "Gobl*k lu hah?!, pulang! Jangan tawuran!" singa beku nya SMA NOVA sudah mengamuk. Ia berteriak tepat di depan muka salah satunya.

"Zee" pemuda itu menangkap tubuh Alzee yang ambruk karena kilasan-kilasan yang menghantuinya, Alzee melihat lebaran masa lalu itu lagi, takut dan gemetaran kemudian gadis itu pingsan.

Jangan pikir orang yang diteriaki oleh Alzee adalah Arjuna, nyatanya ia adalah Orion. Setelah memakan cheesecake tadi, wajahnya makin merah dan kepalanya makin pusing, tapi mereka bertiga ada janji tawuran malam ini.

Kesimpulannya, Alzee memarahi Orion yang nekat tawuran walaupun alerginya kambuh lagi. Alzee pingsan setelah melihat beberapa buah celurit penuh darah, juga bercak darah di kaos ketiga teman sekelasnya itu tak terkecuali Arjuna.

"Jangan... Pergi! Pergi!"

"Pergi!"

"Jangan tawuran! Hikss...berhenti! " sebelum tak sadarkan diri, Alzee berteriak dengan raut wajah yang sudah pucat, ia mencengkram erat tangan Orion... Dan akhirnya pun ia tumbang.

"Des lo bawa motornya Alzee, Orion lo kayaknya sakit jadi langsung pulang. Biar gue yang antar Alzee pulang" berangkat ke sekolah tadi, Adesta nebeng mobil Arjuna.

Orion pun kembali ke rumahnya, sementara Arjuna mengantarkan Alzee pulang dan Adesta membawakan motor Alzee ke rumahnya. Arjuna merasa bersalah karena telah tawuran lagi, ia melanggar janjinya pada sang gadis kali ini.

Dirinya memang sebodoh itu, walau sudah tau Alzee memiliki trauma terhadap tawuran, ia masih tetap melakukannya walau sudah berjanji. Ditambah lagi, tadi Alzee melihat bercak darah, juga beberapa celurit yang digunakan untuk tawuran.

𝗕𝗼𝗼𝗺! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang