𝗕𝗼𝗼𝗺!: 𝟬𝟯

5 1 2
                                    

⚠︎☠︎⚠︎

"Saya ada rapat, jadi jam kosong, jangan rame di kelas ya... Jangan keluyuran keluar kelas juga... " banyak murid di kelas yang mengucap syukur karena Bu Zera tidak mengajar, pasalnya guru Bahasa Indonesia itu kebanyakan curhat dan membanding-bandingkan.

Jamkos. Gabut? Tentu saja

Alzee kembali dengan kegiatannya yang memang sudah biasa dilihat, membaca buku sejarah, dasar gadis itu. Kenapa tidak sekalian berkencan dengan sejarah saja?.

Orion dan Adesta yang duduk di bangku depan Alzee dan Arjuna, memutar kursi mereka ke belakang agar lebih mudah bercengkrama.

"Ayo main... " ajak Adesta, Orion melirik, permainan apa yang bisa dikerjakan di dalam kelas tanpa membuat keributan. "Kartu remi" Arjuna mengeluarkan segepok kartu remi dari saku celananya.

Orion mulai membagi rata kartu itu pada Adesta, Arjuna, dan dirinya sendiri. Lumayan menghibur sih, ditambah Alzee hanya diam tanpa berkomentar apapun.

Kemudian giliran Arjuna mengeluarkan kartunya pun tiba, ia sudah bersiap meletakkan kartu bagiannya ke atas meja untuk bermain. Tapi ia tersentak karena Alzee menyalakan korek api di dekat lehernya, panas yang tiba-tiba ada.

Reflek saja Arjuna menghempaskan kartu di tangannya, dan dengan sigap Alzee menangkap bagian kartu Arjuna.

Kini, gadis itu membakar kartu remi yang menjadi bagian Arjuna. Pemuda itu menatap Alzee yang membakar kartu remi bawaannya, Orion dan Adesta saling tatap, mereka berpikir bahwa Alzee tidak suka kartu itu. 🃏

Alzee pun mengambil kartu bergambar joker dari deretan kartu yang tadi di genggam oleh Adesta. Ia mensejajarkan kartu itu disamping wajah Arjuna, ia tersenyum tipis.

"Mirip njun" Arjuna tak menyangka Alzee akan tersenyum tipis dan memanggilnya 'njun'. Tapi tak lama setelahnya, gadis itu segera bangkit membawa bukunya ke kantin, ia lapar. Sungguh.

Arjuna memegang dada kirinya, seakan menjaga detakan jantungnya. Apa yang terjadi jika gadis kutub es tersenyum? Ya salting.

Mati-matian aku menahan senyumku
Agar kau bisa terus begitu
Mati-matian aku menunggu
Agar kau tak pergi dariku
Batin Arjuna

Nggak tau juga sih, kapan lirik lagunya jadi begitu, serah si njun aja. Iya in biar cepet.

Tapi kemudian Arjuna tersadar, apa yang Alzee katakan tadi, ia mirip dengan joker? Pangeran sekolah ini mirip dengan joker?. Beruntung kesabaran Arjuna setebal tebing es di Kutub Utara.

Kalau orang lain mungkin sudah masuk dalam got, tapi Arjuna merasa beruntung karena Alzee tersenyum padanya. Padahal orang yang pertama kali melihat senyum Alzee di masa SMA ini adalah Keenan, malahan Keenan sangat sering dilempari senyum oleh si gadis kutub es itu.

Bagaimana pun juga, Alzee itu gadis yang berbeda, gadis yang istimewa. Bagi Arjuna, Alzee itu sesuatu yang langka dan tak bisa ditemukan di tepat lain.

Sementara Arjuna salting hingga hampir terjungkal, teman dari manusia es itu merasa agak laen. Adesta dan Orion merasa hanya mengontrak saja di sekolah ini, karena Arjuna saling sendirian nggak ngajak-ngajak.

Aaaaa neng kutub tega

Jangan gombalin Arjuna dong Alzee, nanti beku

𝗕𝗼𝗼𝗺! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang