⚠︎☠︎⚠︎
"Zee, maaf buat yang kemarin lusa" Alzee mengangguk untuk menanggapi ucapan dari Arjuna, kepalanya masih berdenyut pagi ini, tapi ia memaksakan dirinya untuk terus bersekolah.
Tapi gadis itu langsung berjalan pergi meninggalkan Arjuna yang masih disana, Arjuna mengejarnya, lalu menatapnya dan mengajaknya bicara. "Zee, ada yang mau gue omongin" Alzee tetap melanjutkan langkahnya maju.
"Dengerin dulu Zee" mungkin sekarang Arjuna bukan triplek lagi, sekarang dia adalah kuah panas.
"Berat" Alzee lagi-lagi melanjutkan langkah, ia kesal sendiri dengan tingkah Arjuna, ia sedang membawa speaker untuk di letakkan diatas panggung. Tapi pemuda itu malah mengajaknya bicara, dikira speaker itu tidak berat apa.
Ia masih memiliki banyak pekerjaan, harus menyiapkan lampu sorot, memasang kabel, menyambungkan kabel dengan beberapa speaker disana. Acaranya nanti malam, yang datang bukan hanya siswa namun juga donatur dan pemilik sekolah ini serta pemilik sekolah tetangga.
Bisa amburadul kalau bagian properti terlambat menyiapkan panggung, kemarin mereka juga sudah mengatur properti panggung, namun memang banyak yang masih harus diurus jadi mereka lanjutkan hari ini.
Acaranya pukul 21:00, para murid harus pulang disaat jam pulang dan sudah datang maksimal dua jam sebelum acara dimulai.
Sudah sejak dua hari kamu mereka mengatur properti panggung ini, tapi memang panggungnya besar, mereka harus memasang peralatan dan juga speaker dengan perkiraan tempat yang pas agar semuanya bisa mendengar.
Seluruh siswa yang menonton diwajibkan memakai pakaian formal, sementara yang mendapat bagian untuk mengatur acara, diminta memakai kaos dan celananya training panjang saja.
Konsumsi makanan nanti adalah beberapa biskuit juga sebotol jus, itu cukup menyegarkan. Akan dibagikan saat pertengahan acara. Juga sepotong cheesecake yang akan dibagian disaat penutupan.
Ah sudah, kita kembali ke Alzee
Gadis itu menyambungkan sejumlah kabel pada speaker yang sudah tersusun, entah siapa yang akan memasang lampu sorot, tapi untuk sekarang ia butuh bantuan untuk melakukan cek sound. Mungkin Fanny dan Dika bisa memasang lampu sorot.
"Nan, cek sound!" Nando melakukan cek sound seperti yang diminta oleh Alzee, ok, hasil cek nya bersuara jernih.
Alzee pun beranjak setelah duduk di dekat speaker untuk memasangkan kabel sekaligus memastikan suara speaker jernih, tak mungkin suaranya obok-obok akan ia terima , harus sampai jernih pokoknya.
Ia mengusap peluh yang menetes di dahinya, siang ini panas sekali. Apa Alzee harus menceburkan diri ke laut saja ya agar tidak gerah, tapi nanti dicaplok hiu.
"Zee ada yang mau gue bilang sama lo" wow, ternyata Arjuna itu triplek gadungan ya. Alzee menatapnya datar, ia tak merasa tertarik untuk mendengar Arjuna saat ini.
Ia segera melepas tangan Arjuna yang berada di pundaknya, lalu kembali berjalan untuk pergi ke belakang panggung agar bisa menghitung lampu sorot yanga akan dipasang. "Alzee, gue mau ngomong" ck, Arjuna menahan tangannya lagi.
"Pergi" gadis itu terlalu dingin untuk diajak berkomunikasi.
"Gue harus ngomong sesuatu sama lo, Alzee"
"LATIHAN SANA!"
Sayangnya emosi Alzee meledak begitu saja, saat marah ataupun tidak, Alzee sangat jarang mengumpat, jadi jika ia mengumpat maka berarti ia sangat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗼𝗼𝗺!
Misterio / SuspensoJika ada yang mengabaikan pangeran sekolah ia adalah Alzee, jika ada yang mengabaikan manusia tercuek di sekolah yang kini memperhatikan dirinya hanya ada Alzee. Jika ada yang mengabaikan orang populer sekolah dan malah bersikap dingin, ia adalah A...