BAB 29 TAK PANTAS BERTERIAK

244 29 0
                                    

"Siapa orang yang beruntung yang kau cintai itu Freen?" Tanya Woonsen dengan perasaan yang sudah dia siapkan untuk kuat menerima.

Freen menatap dalam kearah Woonsen "Aku mencintai Becky Armstrong. Aku sudah dekat dengannya dan menjatuhkan cintaku padanya sedalam mungkin. Namun dia sepertinya tidak mencintaiku sedalam itu. Aku harus berusaha bangkit dan menarik diri, namun aku terus kembali jatuh dan jatuh lagi" ucap Freen dengan perasaan yang mendalam dan getirnya.

Woonsen memegang tangan Freen dan mengelus wajah Freen dengan lembut "Kamu tidak layak bersedih karena bukan kamu yang rugi, Beckylah yang rugi karena sudah menyia-nyiakan dirimu. Freen. Jika kau membuka hati sedikit saja aku pastikan banyak orang yang bisa lebih baik dari Becky untukmu. Sekarang buka matamu dan perhatikan sekitarmu, banyak orang tulus yang mencintai mu Freen".

Freen memegang tangan Woonsen yang membuat kenyamanan pada Freen. Freen merasa disayang dengan kelembutan Woonsen.

"Izinkan aku memelukmu" Freen ucap pada Woonsen.

Woonsen segera mendekatkan tubuhnya dan memeluk Freen dengan eratnya. Freen merasakan kenyamanan berada dipelukkan Woonsen. Bahkan Freen merasa kalau Woonsen selalu perhatian dan peduli padanya.

"Aku akan menunggumu Freen, aku sayang kamu dan aku cinta kamu" Woonsen lirihnya dalam pelukkan.

Freen merekatkan pelukkannya sampai mereka tidak ada celah karena saking rapatnya.

....
Freen ke kampus bersama Woonsen. Mereka terlihat sering dan rutin jalan bersama. Bukan karena mereka dekat tetapi Freen juga resmi bekerja di perusahaan Woonsen untuk magang.

Nam dan Heng tahu karena Freen membawa Woonsen kerumah. Mereka juga akrab dengan Woonsen, Nam terlihat senang karena Woonsen adalah perempuan yang sempurna untuk putranya Freen. Meskipun Freen sudah bilang kalau dia belum bisa membuka hatinya. Nam dan Heng terus mendukungnya.

....
Kampus

Woonsen memegang tangan Freen karena dia hendak jatuh. Freen reflek langsung meraih pinggang Woonsen menahannya dan jatuh kepelukkannya.

"Tidak apa-apa?" Tatap cemas

"Ya, aku baik-baik saja" ucap Woonsen dan jantungnya berdebar kencang.

Sambungnya "Ya ampun Freen jangan tatap aku seperti itu, aku meleleh" lirihnya.

Freen memalingkan wajahnya sambil tersenyum namun Woonsen makin gemas dan gila dibuatnya.

Cup
Woonsen mengecup pipi Freen

"Yuk masuk ke kampus" bisik Woonsen ajaknya sambil pergi seolah melarikan diri karena sudah mencuri ciuman.

"Woonsen" Freen panggil namanya dengan nada pura-pura marah.

Woonsen tidak peduli dan dia terus berjalan. Freen langsung mengejarnya dan mencoba untuk bicara agar Woonsen tidak menciumnya sembarangan. Woonsen hanya tertawa saja dan terlihat mereka sangat asyik dan seru.

Di dalam mobil seseorang mengamati semuanya dan dengan mata berkaca-kaca. Lalu keluar air mata dipenjuru matanya. Dia adalah Becky yang lebih dulu masuk mobilnya di parkiran namun ada dia harus berada di dalam untuk menelpon. Namun apa yang terjadi dia malah melihat Freen dan Woonsen bermesraan dan membuatnya sakit.

Becky "Ada apa dengan mu Bec? Kenapa masih seperti ini? Bukankah kamu sendiri yang putuskan untuk melupakannya? Kenapa kamu serapuh ini, kamu tidak bisa begini terus Becky. Kamu harus cari cara. Hiks...hiks" ucapnya pada diri sendiri sambil menangis pahit.

Becky tidak jadi ke kampus dia kembali melajukan mobilnya yang sudah terparkir sempurna itu. Entah kemana dia akan pergi namun hatinya sedang hancur dan sakit.

TERBAKAR CINTA (Freen&Becky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang