SISTER IN LAW - JENLISA [G×G]

CHAPTER 2

"Lisa, intinya ingat pesan Mommy, tidak mudah bagi Mommy bisa mendapatkan ijin dari kakak dan kakak iparmu agar kau bisa tinggal bersama mereka, kau harus menjadi anak baik selama tinggal bersama mereka, jangan membuat ulah, anggap saja kau tetap tinggal bersama orang tua, jadi ada peraturan di rumah kakakmu nantinya yang tetap harus kau patuhi, mengerti?"

Anak bungsu itu mengangguk dengan patuh mendengar ucapan ibunya, mereka dalam perjalanan menuju bandara sekarang karena Lisa sebentar lagi akan meninggalkan tanah kelahirannya menuju Korea untuk memulai perjalanan karirnya disana.

"Jangan sampai kau bertengkar dengan kakakmu atau kakak iparmu sekalipun, kalian akan tinggal bersama, mungkin saja nantinya akan ada sikap yang tidak mengenakkan, maklumi saja jika mereka mungkin marah atau semacamnya, karena bagaimanapun juga, kau yang menumpang di rumah mereka." Lisa menghela nafas dan berdehem, entahlah sudah berapa kali gadis berusia dua puluh lima tahun itu mendengar nasihat kedua orang tuanya tentang apa yang harus dia lakukan selama tinggal di rumah kakaknya nanti.

"Bantulah mereka selama kau bisa membantu, meski dalam hal kecil sekalipun, kau tidak boleh terlalu pasif, bersihkan kamarmu sendiri nanti atau bahkan bantu untuk membersihkan rumah mereka juga, dan jangan pernah pelit dengan kakakmu atau kakak iparmu, nantinya jika kau sudah menerima gaji pertama, bawa mereka makan malam ke restoran yang lezat dan traktir mereka." Lisa mengangguk, sebenarnya, dia sendiri tidak keberatan jika harus tinggal sendirian di negara yang baru nantinya, namun entahlah, orang tuanya yang terlalu khawatir dengannya memintanya untuk tinggal di rumah kakaknya.

"Aku sudah mengerti, Mom. Jangan khawatir, aku akan patuh selama berada di sana, yang membuatku khawatir justru bukan tempat tinggal, namun aku harus bekerja." Lisa menghela nafas berat setelahnya, tiga tahun ini, setelah dia lulus dari universitas, dia memang menganggur di rumah dan masih mengandalkan orang tuanya.

Karena dirinya adalah anak bungsu, Lisa menganggap dia tidak harus selalu bekerja keras seperti apa yang dilakukan oleh kakaknya yang dulu langsung merantau ke Korea seorang diri setelah lulus dari universitas, namun ternyata, tiga tahun sudah lebih dari cukup, ayahnya memintanya untuk pergi bekerja dan kebetulan sekali, ada lowongan di perusahaan tempat Hyun Ji bekerja, tanpa pikir panjang, Lisa langsung menyetujui tawaran itu meski dia jadi harus berpindah negara secara mendadak seperti ini.

Ibunya menjadi orang yang paling khawatir karena putri bungsunya akan tinggal berjauhan dengan mereka untuk yang pertama kalinya, sedangkan ayah sedang ingin dia hidup mandiri tidak terlihat keberatan sama sekali, karena bagi ayahnya, seperti inilah kehidupan yang harus mereka jalani, anak-anak akan mengikuti semua tahapnya, setelah pendidikan mereka selesai, tentu mereka harus mengejar karir meski bagi pria itu, Lisa sudah sedikit terlambat, namun bukan masalah.

"Tidak ada Mommy dan Daddy jadi kau harus bisa hidup lebih mandiri, kakakmu nantinya pasti akan banyak membantumu di sana namun kau juga harus bisa mengandalkan dirimu sendiri, urus keperluanmu sendiri dengan baik, setelah ini kehidupanmu akan benar-benar dimulai." Lisa menarik nafas dalam-dalam, bagaimanapun juga, lebih menyenangkan untuk tinggal bersama orang tuanya, namun dia tidak bisa melakukannya lagi.

"Kau juga harus bersikap sopan dengan kakak iparmu, tanpa persetujuannya, kau tidak bisa tinggal bersama mereka, kakak iparmu disana juga bekerja, jadi jangan menyulitkannya." Lisa menyentuh tengkuknya, jika hanya dengan Hyun Ji yang notabenenya adalah kakak kandungnya mungkin ini tidak akan menjadi masalah besar, namun Lisa takut merasa canggung jika harus tinggal dibawah atap yang sama dengan kakak iparnya, apalagi mereka hanya pernah bertemu beberapa kali saja.

"Untung saja kakak iparmu sangat baik, jadi seharusnya kalian tidak akan memiliki masalah." Ibunya menghela nafas lega di bangku penumpang bagian depan, dia sangat menyayangi menantunya meski ada kendala bahasa di antara mereka.