CHAPTER 10

3.3K 519 105
                                    

"Hati-hati, kabari aku jika kau sudah sampai ke Daegu nanti, seberapa sibuknya kau disana nanti, jangan lupa untuk makan siang, kau terkadang suka melupakan makan siangmu." Ucap Jennie pada Hyun Ji yang tengah memakai sepatunya, ada satu koper berukuran sedang yang berisi keperluan istrinya, dan Hyun Ji juga sedang menunggu orang dari pihak perusahaannya untuk menjemputnya di rumah.

"Tentu saja, baby. Terima kasih untuk makanan pagi ini dan terima kasih sudah menyiapkan keperluanku." Ucap Hyun Ji, dia kemudian memeluk istrinya dengan erat yang tidak akan dia lihat selama beberapa hari ke depan.

"Untuk apa kau berterima kasih, itu sudah menjadi kewajibanku, pulang dengan cepat, okay? Aku pasti akan merindukanmu." Gadis bermarga Kim itu mengangkat kepalanya dan istrinya segera mengecup dahinya, bertepatan dengan Lisa yang menghampiri keduanya di teras, Lisa sendiri baru saja selesai mencuci piring.

"Lisa, bantu aku jaga rumah selama beberapa hari ke depan, dan bantu aku menjaga istriku, tolong lebih perhatikan dia." Ucap Hyun Ji dan Lisa langsung menganggukkan kepalanya.

"Tentu saja Unnie, aku akan melakukannya dengan baik." Ucap Lisa, dia terkekeh menatap kakak iparnya yang masih menempel pada istrinya layaknya cicak.

"Yang paling penting, pastikan pintu pagar terkunci setiap malamnya, lebih baik setelah kalian pulang dari kantor, langsung kunci saja pintu pagarnya agar tidak lupa." Ucap Hyun Ji pada keduanya, tangannya bergerak untuk mengusap-usap punggung istrinya sekarang.

"Baik, Unnie." Ujar Lisa lagi, "jangan menyulitkan kakak iparmu, selama aku tidak ada, tugasmu adalah melindunginya, dan kau saja yang menyetir." Lisa mengacungkan jempolnya.

"Aku mengerti, Unnie." Hyun Ji menghela nafasnya, dia kemudian menangkup kedua pipi istrinya kala melihat mobil hitam jemputannya sudah tiba di depan rumah dan membunyikan klakson pelan.

"Aku harus berangkat sekarang, baby." Ucapan Hyun Ji membuat Jennie merengek, dia semakin memeluk istrinya dengan erat setelahnya.

"Aku tidak akan lama, beberapa hari ke depan, kau bisa meminta bantuan Lisa jika memerlukan sesuatu, aku berjanji akan terus menghubungimu dan tidak akan macam-macam selama disana, aku hanya bekerja, okay?" Ucap Hyun Ji, Jennie berdehem dan tentu saja keduanya mencium satu sama lain, hal ini membuat Lisa memilih untuk berjalan ke arah mobil Jennie, memeriksa apakah mobil sudah dipanaskan atau belum.

"Aku pasti akan kesepian tidak ada dirimu saat tidur." Ucap Jennie, "kita bisa melakukan panggilan video, jangan khawatir." Balas Hyun Ji lagi, dia kemudian memisahkan diri dari istrinya dan menarik koper.

"Baiklah, hati-hati." Ucap Jennie, dia mengantar Hyun Ji sampai istrinya benar-benar masuk ke dalam mobil, Lisa juga ikut berdiri di samping Jennie sekarang.

"Lisa, aku titip rumah dan istriku." Lisa mengangguk dan melambaikan tangannya, begitu mobil hitam itu menjauhi rumah, Jennie langsung menghela nafas panjang dan melemaskan bahunya.

"Kakakku mencari nafkah diluar sana, jangan khawatir, ayo.. kita harus berangkat bekerja." Ucap Lisa, dia bergerak untuk membuka pagar agar bisa mengeluarkan mobil.

"Hem." Balas Jennie lemas, dengan langkah yang gontai, Jennie kini berjalan menuju mobil dan masuk ke dalam mobilnya.

"Kita harus bersemangat, kakak ipar." Ucap Lisa begitu dia menyusul Jennie, Lisa mulai melajukan mobilnya karena pagar bisa tertutup dan terkunci secara otomatis.

"Yey.. apa bersemangat seperti itu maksudmu?" Balas Jennie dengan nada datarnya dan Lisa terkekeh, "apa rasanya sangat buruk ditinggal oleh pasangan?" Tanya Lisa.

"Kau belum memiliki pasangan jadi kau belum mengetahui rasanya, aku sendiri tidak bisa menjelaskan bagaimana rasanya, kau paham jika sedang memiliki perasaan yang tidak enak? Seperti... Kau merasa akan ada hal buruk yang terjadi." Lisa yang mendengar itu langsung mengerutkan keningnya.

SISTER IN LAW - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang