CHAPTER 13

4.3K 621 395
                                    

"Jennie, apa kita belum bisa berbicara juga?" Tanya Lisa dengan nada bicaranya yang begitu berhati-hati pada Jennie yang duduk di hadapannya, keduanya berada di meja makan untuk menikmati makan malam, jika biasanya akan ada obrolan yang terjadi antara saudara ipar itu, namun malam ini, hanya ada suara alat makan yang sesekali terdengar.

"Jika ingin berbicara maka bicara saja." Balas Jennie dengan nada bicara yang lebih santai namun tidak melihat adik iparnya.

"Aku ingin meminta maaf atas kelancangan yang aku lakukan dua hari lalu." Balas Lisa, bayangkan saja dia baru bisa membahas hal ini pada Jennie setelah dua hari lamanya, dia rasanya benar-benar tidak bisa menahan diri lebih lama lagi, Jennie yang hanya diam sepanjang hari membuatnya merasa frustasi.

"Hem." Balasan Jennie membuat Lisa menghela nafas, "tidak perlu meminta maaf, bukan hanya kau saja yang melakukan kesalahan, tapi aku juga." Ucap Jennie, dia meletakkan alat makannya kemudian menatap Lisa.

"Lalu, bagaimana setelah ini? Aku takut sekali sampai tidak bisa tidur." Ucap Lisa, bahkan sekarang kepalanya terasa begitu berat, jangan lupa jika dia baru saja pulih dari sakit dan tidak memiliki istirahat yang baik.

"Takut? Apa yang membuatmu takut?" Tanya Jennie setelahnya, "aku takut dirimu marah denganku, dan yang kedua, aku takut Hyun Ji mengetahuinya." Jennie mengerutkan keningnya, istrinya mengetahui hal ini?

"Kalau begitu, rahasiakan dari kakakmu." Ucap Jennie dengan entengnya, "itu yang ingin aku bicarakan, maksudku.. lebih baik Hyun Ji tidak mengetahuinya Karena aku pasti akan diusir, aku tahu ini terdengar jahat.. tapi jika dia sampai mengetahuinya.." Lisa menjadi gagap sekarang, ada begitu banyak hal di dalam kepalanya yang ingin dia katakan pada Jennie, namun dia tidak bisa mengutarakannya dengan baik.

"Ya.. aku paham dengan maksud ucapanmu." Ucap Jennie setelahnya, "jangan usir aku, aku mohon, aku berjanji setelah mendapatkan gaji pertama, aku akan langsung mencari unit apartemen sewaan, tidak, bahkan dari sekarang aku akan mulai mempersiapkan diri, aku tidak akan mengganggumu lagi." Balas Lisa sambil menggelengkan kepalanya.

"Siapa yang akan mengusir mu, Lisa?" Balas Jennie, entah sampai mana imajinasi gadis yang lebih muda darinya ini sampai berpikir dia akan diusir.

"Aku hanya merasa apa yang aku lakukan kemarin padamu sangat kurang ajar." Ucap Lisa dan Jennie menghela nafasnya, "sudah aku katakan jika aku juga membuat kesalahan, Lisa." Balas Jennie.

"Aku juga merasa ketakutan yang sama, aku takut istriku mengetahuinya, tapi biarkan ini menjadi rahasia kita berdua lalu lupakan saja semuanya." Lisa mengangguk lemah, dia memberanikan diri untuk menatap Jennie sekarang.

"Dan secara personal, aku benar-benar meminta maaf padamu." Ujar Lisa lagi, "hem, aku juga ingin meminta maaf karena jadi membawamu dalam posisi seperti ini." Balas Jennie.

"Tidak, aku yang salah, tidak seharusnya aku mencium mu." Ucap Lisa, jari kakinya sudah begitu dingin sekarang, ditambah dia juga jadi mengingat kejadian dua hari lalu, rasanya campur aduk namun jantungnya berdebar tak karuan.

"Dan tidak seharusnya aku membalas ciuman mu." Lisa membasahi bibirnya, dia kemudian mengangguk, "baiklah, kita sepakat untuk melupakan semuanya saja, bukan?" Jennie berdehem.

"Anggap saja itu adalah kecelakaan, kedepannya bersikap seperti biasa saja bahkan saat kakakmu sudah pulang sekalipun." Lisa mengangguk patuh, jangankan kakak kandungnya, dia bahkan sudah memikirkan bagaimana jika ayah atau ibunya mengetahui hal ini, Lisa sudah pasti akan dimusuhi oleh satu keluarganya karena kelancangannya.

"Baik, Jennie." Balas Lisa, "makanlah lagi, aku sudah selesai, setelah ini jika kau lelah maka tidak perlu mencuci piringnya, aku yang akan mencucinya besok saat aku bangun." Ujar Jennie.

SISTER IN LAW - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang