CHAPTER 20

3.1K 534 152
                                    

Lisa refleks menoleh ke samping begitu merasakan pergerakan dari ujung matanya, dugaannya benar, ternyata Jennie yang bangkit dari kursinya dengan beberapa kertas di tangannya, Lisa mengikuti kemana gadis yang dia cintai itu pergi, ternyata Jennie berjalan menuju ruang fotokopi.

Lisa langsung mencari apa ada kertas disekitarnya yang bisa dia pergunakan untuk menyusul Jennie, sial sekali tidak ada karena Lisa sudah memfotokopi beberapa berkas yang dia perlukan pagi tadi.

Gadis jangkung itu mengumpat dalam hati, dia akan mengatakan pada Jennie untuk memberitahu terlebih dahulu jika ingin memfotokopi dokumen agar mereka bisa melakukannya secara bersama-sama, beberapa menit yang bisa mereka habiskan bersama rasanya begitu berarti sekarang.

Jennie sempat melihat ke arahnya sekilas dan itu sudah cukup membuat hati Lisa menghangat, dia tadinya ingin nekat untuk menyusul Jennie meski tidak memiliki keperluan di ruang fotokopi, namun sayangnya, suara Chaeyoung membuat Lisa mengurungkan niatnya.

"Jennie, kau mau ke ruang fotokopi? Aku juga, ayo, bersama denganku."

Lisa langsung melemaskan tubuhnya kembali ke kursi, baiklah, kali ini dia tidak memiliki kesempatan, lagipula sebentar lagi mereka akan pulang, waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sekarang dan mereka akan pulang dipukul lima lebih lima belas menit.

Jennie sendiri kini menghentikan langkah kakinya untuk menunggu Chaeyoung, sebenarnya dari tatapan matanya tadi, dia memberi kode pada Lisa agar menyusulnya, Lisa tidak perlu hanya memfotokopi dokumen saja, dia bisa berpura-pura mengisi minum atau mengambil cemilan yang disediakan contohnya.

"Apa milikmu sedikit? Kau saja terlebih dahulu kalau begitu." Ujar si rambut pirang sambil mempersilahkan Jennie untuk menggunakan mesin fotokopi terlebih dahulu, si Kim itu kemudian maju dan mulai melakukan pekerjaannya.

"Jennie, apa aku boleh berbicara?" Jennie menoleh pada Chaeyoung dan mengangguk, Chaeyoung memperhatikan keluar terlebih dahulu karena ruang fotokopi memang terbuat dari pintu kaca yang bisa dilihat dari luar maupun dari dalam.

"Apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Jennie karena tidak biasanya sahabatnya ini begitu mencurigakan, apa ada hal yang begitu privat yang ingin Chaeyoung sampaikan padanya?

"Tunggu." Chaeyoung memilih untuk menarik gorden yang memang tersedia dan menutup dinding ruang, dengan begini, orang diluar tidak akan bisa melihat mereka.

"Ada apa?" Tanya Jennie lagi dengan nada yang senakin penasaran, "aku ingin kau jujur padaku." Ucap Chaeyoung, Jennie berusaha untuk tetap terlihat santai karena Chaeyoung juga tampak terburu-buru.

"Apa hubungan mu dengan Lisa?" Jennie mengerutkan keningnya, dia mengambil beberapa kertas miliknya yang sudah selesai dia fotokopi, jantungnya berdebar tak karuan, apa sahabatnya ini mengetahui sesuatu antara dirinya dan Lisa? Begitu pikirnya.

"Apa itu adalah pertanyaan? Lisa adalah adik iparku." Jennie memilih untuk mengelak dan Chaeyoung menggelengkan kepalanya.

"Aku memintamu untuk jujur, kau bisa mempercayaiku Jennie." Ucap Chaeyoung dan Jennie menunjukkan wajah tak senangnya, seperti seorang pencuri yang tidak terima dia dituduh sebagai pencuri, begitulah Jennie sekarang.

"Jika kau tidak mau jujur maka aku akan langsung mengatakannya saja." Ucap Chaeyoung, "Aku melihatmu berciuman dengan Lisa di mobil pagi ini." Jennie langsung menghentikan gerakan tangannya, dia yang memunggungi Chaeyoung kini memejamkan, sial sekali, kenapa dia dan Lisa tidak menyadari hal ini?

"Jangan merasa takut untuk mengakuinya, hanya aku yang melihatnya karena aku memarkirkan mobilku di samping mobil kalian, kau mungkin tidak menyadari hal ini karena hari ini aku memang meminjam mobil ayahku untuk bekerja, mobilku sedang diperbaiki." Jennie mau tidak mau membalikkan tubuhnya, dia tidak bisa mengatakan apapun lagi karena dirinya jelas sudah tertangkap basah.

SISTER IN LAW - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang