Tidak ada yang bisa menggantikan kecanggungan antara saudara ipar itu pada pagi hari ini, Lisa hanya melihat ke arah jalanan dan Jennie fokus mengendarai mobilnya pagi hari ini.
Jangan pikirkan lagi tentang demam, Lisa merasa apa yang harus dia hadapi pagi ini jauh lebih berat daripada penyakitnya, mungkin, Lisa dengan percaya diri bisa mengatakan jika dia juga sudah sembuh, dia tidak membutuhkan obat lagi!
Lisa melamun sambil menyentuh bibirnya sendiri, dia yakin, tidak hanya dirinya saja yang masih terbayang-bayang dengan kejadian tak terduga kemarin, namun kakak iparnya juga sama, itu bukan mimpi apa khayalan, mereka benar-benar berciuman, sialnya lagi, semuanya mereka lakukan dalam keadaan sadar, bukan karena disengaja dan juga bukan karena pengaruh alkohol.
Kesalahan? Tentunya Lisa menganggap ini semua adalah kesalahan, tidak seharusnya dia memajukan wajahnya dan menempelkan bibir mereka lalu bercumbu di kamarnya, Lisa berkali-kali menyadarkan dirinya sendiri jika yang dia cium kemarin adalah kakak iparnya, istri dari kakak kandungnya.
Dan begitu cumbuan mereka terlepas, Jennie tampak terkejut dengan apa yang mereka lakukan, dia langsung undur diri dan berlari keluar dari kamar Lisa tanpa mengatakan apapun, Lisa tahu dengan jelas jika Jennie langsung masuk ke dalam kamar pribadinya karena Lisa bisa mendengar suara pintu yang sedikit dibanting dengan tergesa-gesa.
Keduanya juga sama sekali belum berkomunikasi sejak kemarin, begitu bangun tadi, dia langsung mandi dan Jennie sudah menyiapkan sarapan, bahkan Jennie juga terlihat menghindarinya dengan tidak makan di meja bersama dengannya, Lisa hanya memberikan pertanyaan basa-basi dengan bertanya kenapa Jennie tidak sarapan, dan kakak iparnya menjawab jika Jennie sudah makan sebelum Lisa turun.
Dan Jennie langsung menunggu di mobil begitu Lisa menyelesaikan sarapannya, Lisa melakukan semuanya dengan begitu terburu-buru pagi ini, dia tentu saja juga mencuci piring karena itu menjadi tugasnya setiap pagi.
Tadinya Lisa ingin menawarkan diri untuk menyetir karena Hyun Ji memintanya untuk menyetir selama dua tidak berada di Seoul, namun dia juga tidak berani membuka suara kala Jennie sudah duduk di bangku kemudi.
Lisa menghela nafas pelan karena hal ini begitu mengganggu pikirannya, mereka harus berbicara bukan? Entah bagaimana hubungan mereka setelah ini, ditambah jika Hyun Ji mengetahuinya, semuanya selesai, Lisa pasti akan diusir dari rumah atau bahkan dipulangkan ke Thailand.
"Jennie." Panggil Lisa dengan suara pelan setelahnya.
"Tidak sekarang, Lisa." Ucap Jennie, dia langsung menolak begitu adik iparnya mengajaknya berbicara, Jennie sudah tahu jika Lisa pasti akan membahas apa yang terjadi di antara mereka kemarin.
Tidak hanya Lisa saja yang merasa terganggu dengan hal ini, namun Jennie juga sama, dia bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak kemarin, memikirkan bagaimana bibir Lisa yang mendarat di atas bibirnya, sialnya, dia malah menikmati semuanya padahal adik iparnya bersikap kurang ajar padanya.
"Maaf." Ucap Lisa sambil sedikit menunduk, "apa kau tidak mengerti ucapanku? Aku mengatakan tidak sekarang jika kita ingin membahas tentang hal itu." Balas Jennie setelahnya sampai tanpa sadar, dia menggunakan nada tinggi begitu berbicara dengan Lisa.
"Tidak, bukan itu." Ucap Lisa yang membuat Jennie menoleh, "kau seharusnya belok ke kiri, kita sudah sampai dia kantor namun kau malah berkendara begitu kencang." Jennie langsung menghentikan mobilnya, membuat Lisa hampir saja terbentur.
"Itu bahaya Jennie!" Lisa menoleh ke belakang dan memegang dadanya sendiri, untung tidak ada mobil yang berada di belakang mereka.
"Maafkan aku, aku tidak fokus." Ucap Jennie, dia kembali memutar balik karena dia jadi salah tujuan pada pagi hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER IN LAW - JENLISA [G×G]
FanfictionPasangan yang sudah menikah itu tampak bimbang dengan permintaan ibu mereka, sebagai anak tertua, Hyun Ji sebenarnya tidak ingin ada orang lain yang tinggal di rumahnya meski itu adalah adik kandungnya sendiri, Lisa. Atas persetujuan dari istrinya...