CHAPTER 11

3.9K 634 235
                                    

"Jika tahu akan hujan lebat seperti ini, aku akan memarkirkan mobil di basement saja pagi tadi." Lisa menghela nafasnya, dia dan Jennie menunggu di lobby sekarang karena hujan yang tak kunjung reda, sore ini,  entah kenapa tiba-tiba hujat deras dan berangin mengguyur kota Seoul, rasanya juga begitu berbahaya jika mereka memaksa untuk menyetir pulang.

"Tidak ada yang tahu akan hujan, Lisa-ssi." Balas Jennie yang berdiri di samping Lisa, dia tidak mengerti kenapa adik iparnya rasanya begitu tidak sabar untuk pulang ke rumah.

"Benar juga, lalu bagaimana jika terus seperti ini, Jennie? Aku sudah ingin pulang." Ucap Lisa, sedari bangun tidur pagi tadi, Lisa sudah merasa tidak enak pada badannya, sepertinya dia akan jatuh sakit, namun sebisa mungkin Lisa menahannya, dia tidak ingin menyulitkan Jennie apalagi kakaknya sedang tidak berada di rumah.

"Bagaimana lagi? Tunggu saja sampai sedikit reda." Ucap Jennie, dia kemudian mengambil satu kursi kosong untuk duduk, Lisa mendesah pelan, dia kemudian mengulurkan tangannya untuk merasakan air hujan yang langsung membasahi telapak tangannya.

"Basah, Lisa." Tegur Jennie setelahnya, dia baru bertukar pesan dengan istrinya dan Hyun Ji mengatakan jika cuaca di Daegu juga sama buruknya dengan di Seoul, hanya saja disana tidak hujan lebat seperti apa yang sedang mereka alami sekarang.

"Tentu saja basah karena air, Jennie. Aku hanya ingin mencoba seberapa derasnya hujan, ternyata anginnya sangat kencang." Lisa memilih untuk memundurkan tubuhnya karena angin berhembus begitu kencang, dia seolah melindungi Jennie yang duduk di belakangnya sekarang.

"Kenapa kau begitu tidak sabar untuk pulang?" Tanya Jennie, "hanya ingin cepat-cepat beristirahat saja." Balas Lisa sambil menyentuh tengkuknya, celaka rasanya karena dia merasakan suhu tubuhnya sedikit memanas.

"Lelah?" Lisa menoleh dan menganggukkan kepalanya, "lumayan, aku sudah mulai memiliki banyak pekerjaan setiap harinya." Jennie terkekeh, tapi dia senang melihat Lisa yang semakin lama semakin ahli mengerjakan pekerjaannya tanpa harus bertanya pada rekan mereka yang lain.

"Jennie, apa kau mengijinkan jika aku menerobos hujannya? Aku akan membawa mobilnya kemari." Tanya Lisa dan Jennie membulatkan matanya, "tidak, yang benar saja, kau tahu betapa derasnya hujan sekarang, sudah ada dua payung yang rusak karena kalah dengan anginnya, kita tunggu saja disini, kau bisa bermain game jika bosan." Balas Jennie sambil menggelengkan kepalanya, adik iparnya cukup sopan dengan meminta ijin, namun tidak! Dia tidak akan mengijinkan adik iparnya menerobos hujan.

"Jennie, kita tidak tahu kapan hujannya akan berhenti, aku hanya akan basah sedikit saja, mobil juga tidak terlalu jauh, mungkin mobilmu akan sedikit basah, tapi aku berjanji akan membersihan semuanya nanti." Jennie menggeleng lagi, baginya, itu ide yang buruk.

"Tidak, tunggu saja sampai hujannya berhenti." Ujar Jennie lagi acuh tak acuh, Lisa menghela nafas, dia kemudian menatap Jennie dan mobil mereka bergantian, Lisa mulai menghitung dalam hati, jika dia berlari dengan cepat dengan langkah yang besar, mungkin hanya empat sampai lima langkah yang dia butuhkan sampai ke mobil.

"Kakak ipar, maafkan aku." Jennie langsung membulatkan matanya karena adik iparnya berlari begitu saja menuju mobil, padahal Lisa bisa menggunakan payung, tapi malah memilih berlari tanpa memakai apapun.

"Ya!! Anak itu." Jennie sampai berdiri dan berkacak pinggang, bahkan tidak hanya Jennie saja yang terkejut, rekan kerja mereka yang juga menunggu hujan reda sampai menggelengkan kepalanya.

"Jennie-ssi, adikmu ada-ada saja." Ucapan penjaga membuat Jennie menggelengkan kepalanya, "aku akan memarahinya nanti." Jennie memperhatikan Lisa yang sudah basah, Lisa segera masuk ke dalam mobil begitu berhasil membuka pintu mobil.

SISTER IN LAW - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang