Follow ig aku:
@yaa_frstn @kucingimut1258Ig mereka juga:
@zayaflow_
@gafi.prnz
@kaylen_yrf
@luv_yin
@atlnta_⛓️📕🧸
"Kenangan apa yang kau berikan, Tuan? Sampai aku harus membayar mahal dengan melupakan."
~Belinda Lovatta~
PANASNYA Kota Yogyakarta hari ini membuat siapa saja enggan untuk keluar dari tempatnya. Sinar terik matahari yang tembus dari kaca jendela tidak mampu menghentikan sepasang insan yang sedang fokus dengan aktivitasnya.
Di kamar, Atlanta tengah melukis sesuatu di kanvas putih polosnya. Dan di samping laki-laki itu, ada Zaya yang mengamatinya dengan tenang. Berkunjung ke rumah Atlanta untuk melihat lukisan indah laki-laki itu adalah sesuatu yang dirinya tunggu-tunggu.
"Ada sesuatu yang Kakak lupakan?" tanya Zaya tiba-tiba.
Atlanta menyerengitkan keningnya. "Apa yang saya lupakan?" Kemudian laki-laki itu mengamati lukisannya sebentar sebelum kembali berucap, "Apa saya lupa memberi warna di lukisan ini?"
"Bukan itu, Kak."
"Lalu?"
"Kamu tau, Kak? Sebuah lukisan akan terasa lengkap kalau sudah diberi warna dan cinta ketika membuatnya," ujar Zaya membuat Atlanta kebingungan sendiri. "Begitu juga dengan sebuah keluarga, Kak. Kalau di dalamnya ada cinta maka keluarga itu akan menjadi keluarga yang sangat bahagia."
"Dan Kakak telah melupakan cinta itu. Cinta dalam keluarga."
"Saya benar-benar tidak paham maksud kamu, Za."
"Masih gak mau cerita sama aku, Kak? Aku udah tau hubungan Kakak dan keluarga Kakak tidak harmonis." Netra coklat itu menatap mata Atlanta dengan tatapan teduh yang menghangatkan. Bahkan mampu membuat Atlanta luluh dengan sekali tatapan saja. "Kakak butuh sesuatu? Mau cerita? Aku siap dengarin cerita Kakak."
"Bagaimana bisa saya berhubungan baik dengan orang jahat dan manipulatif seperti mereka, Za?"
"Sejak kehadiran mereka di rumah ini, keluarga kecil kami yang dulunya harmonis sekarang sudah hancur. Enggak ada rumah lagi. Bangunan yang dulu kokoh sekarang hancur hanya karena guncangan gempa yang datang sebentar. Walaupun kehadirannya sebentar, apakah gempa bisa mengembalikan rumah saya yang sudah hancur itu, Za?"
Zaya mengenggam tangan Atlanta dengan lembut. "Kak, mungkin gempa gak bisa mengembalikan rumah yang sudah roboh. Tapi, manusianya bisa. Apakah Kakak gak mau membangun rumah baru lagi untuk berlindung dan mengistirahatkan diri dari kejamnya semesta di luar sana?"
"Mungkin rumah baru itu gak senyaman rumah lama. Meskipun begitu, berusahalah agar rumah baru yang Kakak tinggali itu terasa nyaman dan aman supaya diguncang gempa besar sekalipun gak bakal roboh lagi," sambung Zaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Happy Ending [END] [TERBIT]
Dla nastolatków[SEQUEL WE ARE FRIEND] TELAH TERBIT DI PENERBIT TEORI KATA PUBLISHING! "Aku bahagia, tapi bukan bersamamu." "Sakit itu ketika mencintai orang yang belum selesai dengan masa lalunya." _______•°^•°^ Namanya Atlanta Catur Gelanio. Laki-laki bibliophile...