00| Prolog

406 30 16
                                    

"Sumpah, dia ganteng banget... Demi apa wakil BEM nya spek suamiable gini!!"

"Ya iyalah, Gala Adiyaksa gitu. Jarang-jarang tuh, dia mau difoto. Candid  gitu pasti dia lagi sibuk urus acara di kampus. Like plus screenshot sih kata gue."

"Tapi, kata gue Mahen juga keren banget pas main basket di kampus gue, berasa fix dia jodoh gue! Nih, insta story temen-temen gue rame banget!"

"Seoleng apapun gue ke mereka berdua, Ren yang pendiem lebih keren dimata gue. Liat tuh, jadi panitia lomba Agustusan di kampung kita aja vibe-nya cool banget."

"Bibit unggul Pak Adiyaksa emang ga main-main."

Wanita itu tersenyum saat dia mendengar wanita-wanita dibelakangnya itu membicarakan orang-orang yang jelas wanita ini kenal baik.

Dari sekian manusia di kampung  ini siapa yang tak kenal Adiyaksa's pride. Begitu panggil mereka, pada tiga putra dari Adiyaksa, atau yang lebih sering di panggil Pak Aksa.

Wanita yang membiarkan wanita-wanita itu bergosip tentang tiga pemuda itu adalah istri dari Aksa. Atau ibu dari ketiga pemuda yang menjadi pusat pembicaraan sekarang.

Seperti yang dilakukan dikampung lainnya, acara tujuh belasan adalah hal rutin di lakukan dikampung ini. Dan seperti biasa, Adiyaksa's pride pasti akan selalu menjadi orang yang paling direkrut oleh warga untuk berpartisipasi dalam kegiatan. Karena, kalau ada mereka para pemuda pemudi pasti akan ikut meramaikan juga. Tapi sayangnya, hari ini hanya salah satu dari mereka yang bisa berpartisipasi disana. Dikarenakan, dua diantaranya harus mengikuti acara perlombaan di kampus mereka masing-masing.

Wanita berambut sebahu itu, dengan senyum bangga melihat putra- putranya bisa bermanfaat dan berguna bagi orang disekitarnya.
Lalu wanita itu berjalan menyelinap celah kerumunan, menemui lelaki yang baru saja selesai mengobrol dengan seorang lainnya.

"Permisi, Pak RT," sapa wanita itu.

Lelaki berkopiah itu tersenyum, "Eh, Bu Tara. Haduh, maaf ini ya kelamaan saya ngobrol sama Pak Aksa. Sampai dicariin,"

Wanita ini tersenyum dengan canggung, "waduh, nggak kok, Pak. Saya malah yang nggak enak karena harus ganggu ngobrolnya. Tapi, saya mau minta tolong diantar pulang sama suami saya, mau nyiapin makan malam soalnya,"

"Gimana, Yah?  Bisa nggak? Kalau Ayah masih ada keperluan sama Pak RT, Bunda jalan aja. Atau nanti pulang sekalian bareng Bibi?"

"Nggak kok, Bun. Ayah juga mau pulang.  Bibi nanti mau pulang bareng temennya katanya," jawab lelaki berbadan tegap itu, yang tidak lain adalah suaminya sendiri; Aksa.

Lantas pandangan Aksa kembali beralih perhatian kembali pada Pak RT.

"Ya udah Pak RT, saya pulang dulu, biar pak RT nggak bingung dan bisa tahu sendiri kualitas dan pilihannya, dateng aja ke toko. Nanti saya tunjukkan beberapa opsi lainnya," ujar lelaki berlesung pipi ini.

"Iya, Pak Aksa,"

"Ya udah, mari Pak RT,"

"Mari!"

Setelah berpamitan, Aksa bersama Tara pulang menggunakan sepeda motor bebek. Dibawanya motor itu pelan menyusuri jalan aspal desa yang tak terlalu luas.

"Ayah tadi ngobrol apa sama, Pak RT? Bunda ganggu ya?" tanya Tara.

"Nggak kok. Tadi Pak RT nanyain furniture rotan, sama kayu jati yang minimalis sampai harga berapa. Dia rencana pengen beli, dan Ayah bilang buat langsung lihat aja di toko, biar tau kualitasnya."

"Oh gitu,"

"Iya,"

"Ini ayah bisa anter bunda dulu ke warung nggak?"

"Bisa,"

"Ya udah, nanti berhenti dulu di warung ya. Bunda mau beli beberapa sayuran tambahan,"

"Iya, Bunda.”

Seromantis itu Aksa pada istrinya. Keluarga harmonis dan cukup terpandang di kampung. Jangan heran kalau keluarga Adiyaksa disebut-sebut keluarga cemara idaman semua.

(Get the clue!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Get the clue!)

★★★★★★

Halo, apa kabar?

Semoga dalam keadaan yang selalu baik.

Kangen nggak? Hehehe. PD banget sumpah kkkkkkkk. Ngomong-ngomong gw balik² bawa story baru, padahal yg lama masih nge-jigreg di tempat. Elahh... Malu sebenarnya, tapi ya gimana. Ide-ide absurd bgt.

Tapi gw berharap  story baru kali ini  semoga aja bisa diselesaikan dengan baik dan tepat waktu, doakan. 🙂

Segala macam teori, dan materi  yang menjadi bagian cerita didapat dari berbagai sumber. Jika ada kekurangan atau kesalahan diperkenankan untuk mengoreksi.

Jika dalam cerita terdapat kesamaan tokoh dan karakter, dengan cerita lain, itu bukanlah hal yang disengaja. Karena cerita ini memiliki alur yang berbeda dan orisinil.


Terimakasih atas kunjungan dan apresiasinya. Jaga kesehatan dan selamat menikmati cerita.
 

Ayo temani Kisah mereka!!



Adiyaksa's PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang