Little Family Relationship: 03

933 92 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


--ooo--



•••

"Senang mendengar Yonya mau berubah." Jiona nampak bahagia dengan mata yang bersinar terang.

Jennie ikut tersenyum, melihat Jiona dia jadi teringat Jisoo Eonni, members yg ada di Black pink yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri.

"Jadi dimana, Putra ku?"

"Sepertinya tuan muda lagi menikmati makanannya di halaman belakang Mension, Yonya." jelas Jiona.

Jadi begitu, Jennie hanya perlu menyayanginya seperti anaknya sendiri. Sebenarnya Jennie tak memiliki banyak pengalaman merawat anak semasa dia menjadi seorang artis dulu. Tapi dia cukup suka anak kecil.

Segera Jennie langkahkan kakinya pergi ke halaman belakang Mension. Selama Jennie menetap di tubuh Jennie Revalcilia dia, sama sekali tak melihat ujung Mension. tempat yang sekarang ia tinggali, apa memang sebesar ini rumah orang disini? pusing, kakinya menjadi cepat letih kerna berjalan.

"Yonya, Itu dia tuan muda." tunjuk Jiona.

Arah pandangan Jennie jatuh kepada seorang anak laki-laki bertubuh kecil namun terlihat sangat dingin sama seperti ayahnya gumam Jennie. tapi jika dilihat lagi dia hanya lah seorang anak kecil yang hanya perlu di dekap dan di timang-timang.

"Bagaimana bisa anak sekecil itu makan dengan anggun seperti itu?" gumam Jennie.

Jennie semakin mendekat dan dia berdiri di depan anaknya. Tampan. satu kata yang cukup mendeskripsikan anaknya ini, meskipun selebihnya sangat begitu mirip dengan suaminya, hanya rambut serta kulit anaknya yang dapat Jennie lihat mirip dengannya.

"Kenapa ibu ada disini? mengganggu makanku saja."

Jedarr!

Jadi begini rasanya di lawan oleh anak sendiri. Jennie dapat merasakan perasaan terluka meskipun dia jadi risau sendiri bagaimana perasaan itu muncul? Jennie hanya perlu menjinakkan yang perlu di jinakan setelah itu dia kembali pulang ke tubuh asalnya. Namun, ini jauh di luar ekspektasinya sendiri.

"I-ibu, ibu hanya ingin menemani dirimu menyantap makanan saja." jelas Jennie gelagapan.

Anaknya ini menatap intens ke arahnya, bisa-bisanya seorang bocah berkata begitu di hadapannya, Jennie jadi ingin menelannya saja.

"Tidak perlu, aku sudah selesai. Ibu tak perlu repot-repot menemaniku, bukankah selama ini ibu tak peduli denganku."

Jennie hanya bisa urut dada, di berlutut menyamakan tinggi badannya dengan anaknya, sambil menatap dengan raut wajah yang tersenyum manis membuat anaknya ini seketika terdiam sebentar.

Little Family Relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang