Bagaimana jadinya jika seorang idol dunia, bertransmigrasi dan terbangun di tubuh seorang wanita yang sudah memiliki suami dan juga anak? yang sialnya pemilik jiwa tersebut membenci suami tampanya berserta anak kandungnya sendiri?
•••
"ibu tak bole...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--ooo--
•••
Malam yang tenang di mansion Kerajaan Gracewell. Bulan yang nampak terang menyoroti kamar Jennie, Semenjak pulang dari kediaman Radiant Vale, Jennie lebih sedikit bersemangat. Usut punya usut, banyak para nyonya bangsawan yang juga ikut menghadiri jamuan minum teh itu dan Jennie cukup senang karena di sambut dengan hangat.
Senyuman yang indah terukir di bibirnya yang secerah buah persik, matanya yang dulunya hitam legam nampak seperti kehijauan yang mana nampak begitu indah menyoroti tenangnya malam.
Semilir angin menggoyangkan beberapa kain yang menggantung di jendela, bulan yang terang benar-benar terlihat sempurna dan nampak begitu mengkilap. Di dunia dirinya dulu berada, Jennie bahkan lupa melihat bagaimana indahnya bulan penuh yang menghiasi jendelanya karena begitu padatnya jadwal aktivitasnya sebagai Artis-model dan juga idol.
Ceklek
"Ibu?"
Jennie tersentak kaget, mendapati anaknya yang memasuki kamarnya dengan wajah bantalnya.
"Cio?"
"Ibu? apa ibu juga tidak bisa tidur seperti yang aku rasakan?"
Jennie terkekeh, menggeser tubuhnya untuk mendekat ke arah Lucio yang kusut dengan wajah bantalnya dan juga jubah tidurnya yang berantakan.
"Apa Cio juga susah tidur? Karena itu Cio datang ke kamar ibu?"
"Aku sulit tidur ibu," Kepalanya menunduk, Lucio tak kuat menatap wajah ibunya lantaran dia yang berbohong.
"Ada apa? Cio ingin tidur dengan ibu Ya~" goda Jennie.
"I-Ibu s-sebenarnya, aku ingin ibu membacakan dongeng di saat aku tidur seperti yang di lakukan ibu Derry kepadanya." Jelas Lucio.
"Hahaha~ anak kesayangan ibu, tentu saja ibu mau melakukan itu."
"T-tapi, tapi itu kekanak-kanakan ibu!"
Jennie menghela nafas, "Hahaha~ manis sekali! tentu saja tidak, Ayo sini! ibu akan bacakan dongengnya."
Senyuman Lucio begitu merekah, dia menaiki kasur ibunya dan berbaring di samping tubuh ibunya yang beraroma sangat memabukkan.
"Astaga! ibu lupa buku dongengnya!"
"Ibu?"
"Hahaha~ teryata Cio sudah menyiapkan semuanya ya~ hahahaha, manis sekali anak ibu ini >-<" gemas Jennie.
