Halo halo kawans! Kembali lagi dengan aku dan part 2✨ vote, comment, share ke kawans kalian, dan follow akun sudutmataa-nya jangan lupa ya ;) aku tunggu notif kamu <3 see u 🤍
-*-
Satu bulan yang lalu...
Edgar baru saja menyelesaikan meeting penting dengan Pak Arfin di salah satu restaurant bintang lima di Jakarta. Setelah usai makan siang, Edgar dan Pak Arfin sepakat untuk ngopi bersama terlebih dahulu sebelum mengakhiri pertemuan keduanya hari ini di salah satu coffee shop yang tidak jauh dari restaurant tempat mereka meeting dan makan siang.
Ketika sampai di sana Edgar langsung memesan hot americano two shot, sedangkan Pak Arfin memesan hot latte. Keduanya lalu duduk di meja yang memang diperuntukkan untuk dua orang. Tidak lama pesanan keduanya datang setelah melewati beberapa pembicaraan ringan.
"Saya dengar Anda sedang mencari orang untuk menempati posisi sebagai sekertaris Anda. Apa sudah bertemu dengan orang yang cocok, Pak Edgar?" tanya Pak Arfin setelah menyesap hot latte miliknya.
Edgar mengangguk, lalu bersandar pada kursi. "Benar, Pak. Tapi sampai sekarang saya masih mencari, belum ketemu orang yang cocok dengan yang saya mau."
"Mau saya rekomendasikan orang di kantor yang mungkin cocok dengan cara kerja Anda? Mungkin Anda bisa mempertimbangkan dia sebagai sekertaris jika jadi mengakusisi perusahaan saya," tawar Pak Arfin yang membuat Edgar cukup tertarik dan penasaran.
Orang seperti apa yang akan Pak Arfin rekomendasikan padanya? Apakah orang itu benar-benar berkompeten dan bisa bekerja sebagai sekertarisnnya sesuai dengan standar kinerja yang ia tetapkan?
"Boleh saya lihat orangnya?"
"Sebentar," Pak Arfin mengeluarkan handphone dari dalam kantung jasnya. Selama beberapa saat ia mengutak-atik handphone tersebut dan tidak lama menunjukkan isi handphonenya pada Edgar. Sebuah foto yang berisi enam karyawan yang bekerja di kantornya dengan memfokuskan foto pada satu orang yang ada di sana. "Ini orangnya. Namanya Sahara, Pak Edgar."
Tubuh Edgar seketika kaku, matanya membulat sempurna secara bersamaan dengan Pak Arfin yang memperkenalkan sosok perempuan yang Edgar sendiri sudah tahu tentang orang itu. Ia sudah mengenalnya bahkan sebelum hari ini, sebelum Pak Arfin mengenalkan sosok itu padanya. Dibanding Pak Arfin, ia yang lebih mengenal perempuan itu.
Ada perasaan aneh yang tiba-tiba menyelinap di relung hati Edgar. Perasaan yang Edgar sendiri tidak bisa jelaskan ketika melihat sosok itu setelah lima tahun lamanya. Sosok perempuan yang selama ini ia cari, sosok yang membuatnya hilang harapan. Namun entah bagaimana sosok itu tiba-tiba hadir di depan matanya, seolah memberi tanda bahwa ia masih memiliki kesempatan.
"Saya rasa Sahara berkompeten menjadi sekretaris Anda, Pak Edgar. Dia itu rajin, cekatan, teliti, disiplin, dan tepat waktu orangnya," lanjut Pak Arfin secara tidak sadar mempromosikan Sahara.
"Namanya benar Sahara?" Edgar memastikan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar handphone Pak Arfin sedikit pun.
"Benar, Pak Edgar. Sahara Nataya."
Detik itu juga Edgar sadar bahwa ia telah menemukan perempuan yang selama ini ia cari. Sahara Nataya, perempuannya. Tapi sekarang Edgar dibuat bertanya-tanya, apakah ia masih menginginkan Sahara di saat perempuan itu sudah membuatnya hilang harapan, frustasi, dan merasa tidak diinginkan?
-*-
"Pak Edgar minta lo jadi sekretaris pribadinya," ucap Aga tanpa basa-basi ketika Sahara baru saja mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMBROGLIO : Ketika Takdir Bermuara
Romansa[ Dunia lebih menghargai orang yang mau berusaha dengan usahanya sendiri] -Sudutmataa- *Buat dibaca GRATIS bukan dicopoy! JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA! Sahara mencintai Edgar dan begitu pun sebaliknya. Hubungan keduanya bahkan hampir diresmikan secara...