lost

445 47 9
                                    

Thanks buat votenya ygy.
Ini lanjutannya

Enjoy~


































Keesokan harinya.
Tepat dihari pemakaman Valeron, seluruh teman sekelasnya datang mengenakan pakaian serba hitam.

Hingga akhirnya gundukan tanah merah itu tercipta, pecahlah tangisan Bella.
Ia menyadari sekarang ia sudah benar benar kehilangan Valeron.
Baginya ini masih seperti mimpi.
Namun, kenyataannya justru pahit dan menyedihkan seperti ini.

Bella menolehkan kepalanya kebelakang ketika ia merasakan bahunya seperti ada yang menyentuhnya.

"Janji ya, ini terakhir kalinya aku melihat air matamu menetes. Karena.. aku sudah tidak bisa lagi terus bersamamu disini" ucap Valeron. Bukan, itu sepertinya hanya imajinasi Bella saja.

Lagi lagi Bella menangis dan memejamkan kedua matanya.
Ia merasa hidupnya baru saja merasa indah memiki teman yang baik dan juga menjaga dirinya selama ini, namun tuhan justru terlebih dahulu mengambilnya dari dunia ini.

"Bella, om menemukan ini dikamar Valeron semalam. Makasih ya, kamu sudah menemani Valeron selama om dan tante tidak berada disisinya." Ucap Papa Valeron sambil menyerahkan sepucuk surat.

Bella membuka surat itu dan mulai membacanya.
"Jarang banget aku nulis surat. Ya pokoknya aku nulis ginian karena aku masih ngambek dan lagi ngga mau bicara ke kamu.
Btw, aku minta maaf buat ucapanku yang sekiranya bikin kamu kesal atau ya.. begitulah.
Sumpah ini aku gatau harus nulis apa lagi.
Oiya, soal ucapanku itu yang minta kamu berangkat bareng sama Nathan ke sekolah itu sebenernya aku ngga bener bener pengen kamu berangkat sama dia.
Tapi.. ntah kenapa aku ngerasa aku bakal pergi jauh, jadi tolong sampaikan ke Nathan kalau aku nitipin kamu ke dia.
Udah gitu aja, bye"

Bella mendekap surat itu didadanya sambil menatap nisan bertuliskan nama Valeron dihadapannya.
"Nice to meet you"ucapnya.





..






Keesokan harinya.
Suasana kelas tampak murung dan tidak seberisik kemarin.
Mereka benar benar kehilangan sosok Valeron.
Walaupun baru sebentar Valeron gabung dikelas ini, namun kenangannya sudah begitu banyak dan membekas.

"Kita doain semoga Valeron dapat tempat terbaik disisi-Nya" ucap Marselino.

Bella menatap bangku Valeron yang kini sudah kosong dan kembali tidak berpenghuni.
Diatas mejanya juga terdapat bunga krisan sebagai bentuk penghormatan terakhir untuknya.

"Gue ngga tau lu senang atau sedih, karena saingan lu berkurang satu" ucap Marselino

Nathan menatap tajam Marselino

"Maafkan hamba baginda" ucap Marselino sambil berjalan mundur dan menghilang dari pandangan Nathan.

"Guys, makasih ya buat doanya." Ucap Bella kemudian duduk dibangkunya.

Kelas kembali berlangsung..









..







Sepulang sekolah, Bella mengunjungi satu persatu toko yang menjadi tempat bekerjanya Valeron.
Ia datang untuk menempelkan stiker wajah Valeron didepan pintu toko toko tersebut.
Ia tahu, Valeron bekerja hanya untuk mengisi kekosongannya saja. Karena ia tidak benar benar membutuhkan uang dari hasil kerjanya tersebut.

Bella yang merasa lelah pun kini memilih untuk duduk didepan toko roti.
Dan tiba tiba saja ia melihat ada sebotol minuman dihadapannya.
"Kerja bagus"ucap Nathan

Nathan Tjoe A On - Kills Me Inside (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang