Di sebuah ruangan minimalis dan sebuah pintu berwarna hijau toska dengan penerangan yang cukup terang.
Terdapat seorang perempuan dengan stelan baju tidur duduk dibalkon kamarnya.
Ditemani hot coklat menjadi penghangat tubuhnya disaat hujan turun begitu lebat.
Raut wajahnya yang terlihat murung membuat semakin terlihat bahwa ia sedang berada dalam perasaan yang buruk.
Ia memilih menikmati hujan yang turun malam ini sendirian.
Hujan malam ini terasa sangat damai suara rintik pada genting yang merdu dan semilir angin yang tak kencang namun mampu membuat tubuhnya sedikit kedinginan.
Namun tak ia hiraukan, ia terlihat sangat menikmati suasana hujannya.
Sungguh hujan ini turun disaat yang tepat, atau langit pun ikut merasakan sedih yang ia rasakan.
" Bisakah kau bicara padanya hujan?" tanya ia, sambil mengulurkan tangan agar air hujan jatuh padanya.
" Kamu tuh kaya dia tau gak" ucapnya pada hujan malam ini.
" Kau selalu indah namun sekaligus membuatku sakit" gumamnya lirih.
"Padahal aku suka"
Ia merasakan hawa dingin yang semakin memeluk tulang badannya, tangannya terulur mengambil hot coklat yang masih utuh.
Meneguknya dan rasa hangat menjulur ke seluruh badannya, bahkan segelas coklat tak membuatnya tersenyum merekah.
"Apakah kau akan pergi juga sama seperti ia meninggalkan ku dulu"
"Apakah janjimu saat malam itu palsu?"
"I would be very disappointed if it turned out to be true." (Aku sangat kecewa kalau itu benar)
"Manusia benar-benar penipu, harusnya aku langsung percaya begitu aja"
"Damn kau Radit membuatku uring-uringan tak jelas seperti ini arkh" teriaku dengan tangan yang meninju-ninju angin.
Cinta sungguh membuat seseorang menjadi gila, saat perlakukan manis akan senyum-senyum sendiri saat dibuat sakit akan uring-uringan sendiri.
"Makin lama beneran makin gila"
Tingg
Suara notifikasi ponsel terdengar seperti ada yang mengirimkan pesan padanya.
Ia membuka layar ponsel " wah bener-bener sialan tuh yang namanya radit"
~~~~
Raditama
• Raditama
Tasy kamu sudah dirumah kan
19.00Tasya •
Udh
19.01• Raditama
Oke
19.01~~~~
Kembali lagi pada perempuan yang sedang menatap tak percaya pada layar ponselnya.
"Oke?" Tasya sambil menutup ponselnya kembali.
Ia bersedekap dada dan menatap permusuhan pada rumah disebelahnya "awas saja kau Radit, bisa-bisanya kau mambuatku jadi gila seperti ini"
********************************
RADIT POV
KAMU SEDANG MEMBACA
RADITAMA
Teen FictionSeorang laki-laki yang tak bisa kuhindari dari kehidupan remajaku kini, ia selalu bersama ku dimanapun dan kapanpun hanya kami beda sekolah saja karena ia memilih untuk mengikuti kemauan ayahnya. Ia bernama lengkap Raditama Pradipta nama yang biasa...