Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu, namun disebuah ruangan kelas terlihat seorang siswi sedang menelungkup kan kepalanya.
Matanya yang terpejam dan dengkuran yang tenang menandakan bahwa ia ketiduran.
Rambutnya yang berantakan, buku berceceran dimeja membuat nya tampak seperti orang pemalas.
Namun bangku disampingnya yang kosong terdapat juga tas yang masih setia menunggu pemiliknya datang.
Tak berselang lama seseorang datang memasuki kelas dan berjalan menuju kursi kosong didekat seseorang yang tertidur itu
"Nih begini nih kalo gue gak ada pasti ni bocah ketiduran lagi" celetuk Tania pada siswi yang tertidur
"Woy tasy bangun" Tangan Tania terlihat menggoyangkan punggungnya keras
Membuat siswi tersebut melenguh dan membuka matanya menegakkan badan agar bersandar pada kursi dan melihat sekeliling
Ia terlihat mengerutkan dahinya "loh masih dikelas yak" suara serak khas tidurnya keluar menadahkan bahwa ia memang tidur dengan pulas
"Ya iyalah tasy lu kira di surga" cetus seseorang disampingku
Menengokan kelapa ternyata Tania sudah berada di sampingku sedang beberes tasnya
"Mau kemana"
"Pulang lah kemana lagi"
"Ohh" ucap Tasya masih belum menyadarinya
"Pulang ya" sambil mengangguk menganggukan kepala.
Setelah beberapa saat seolah tersadar akan ucapan Tania yang sudah pergi duluan.
"Hah pulang, emang jam berapa si" aku melihat sekeliling mencari jam dinding
"Busett gua ketiduran lama bangt ya ampun" teringat tadi ia tertidur dari jam pelajaran terakhir
Aku membereskan buku-buku yang berceceran dimeja dan memasukinya pada tas, menengok pada kaca disebelahnya terdapat banyangan dirinya walau samar namun masih dapat terlihat sangat berantakan sekali
Merapikan rambut, baju dan memakai parfum agar ia tak bau kecut apalagi tadi habis olahraga
Lantas ia berjalan keluar kelas, suasana nya sudah sangat sepi sekali tinggal beberapa guru yang masih ada pekerjaan dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
aku berjalan menyusuri lorong sendirian menuju parkiran motor "kayaknya tuh bocah bareng si ketos" pikirku tak menemukan batang hidung Tania lagi
Lebih menghampiri motor Scoopy ku yang terpakir agak jauh dari tempatku berdiri
*********
"Assalamualaikum Bi" salamku pada bibi yang sedang menyiram tanaman didepan rumah
"Waalaikumsalammm neng geulis" canda bibi padaku
Aku hanya tersenyum manis malihat bibi seperti ini membuatku teringat akan mama
Andai setiap ku pulang disambut dengan senyuman mama, namun semua keinginan ku hanya sebatas berandai.
"Bibi masak makanan kesukaan Tasya loh, ayo ayo makan dulu pasti kamu laper kan" ajak bibi antusias padaku, aku jadi tak enak kalau saja menolaknya
"Oh ya, ga ngerepotin bibi kan" kataku saat melihat banyak sekali hidangan untuk malam ini, padahal hanya dia dan bibi yang makan
Papa? Entahlah mungkin sudah lupa rumahnya dimana.
"Engga ko, ini bibi sekalian masak buat den Radit tapi belum pulang-pulang jadi nanti aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
RADITAMA
Teen FictionSeorang laki-laki yang tak bisa kuhindari dari kehidupan remajaku kini, ia selalu bersama ku dimanapun dan kapanpun hanya kami beda sekolah saja karena ia memilih untuk mengikuti kemauan ayahnya. Ia bernama lengkap Raditama Pradipta nama yang biasa...