Saat jam ketiga dimulai dikelas XI IPS A di SMA GARUDA sangatlah gaduh karena guru yang mengajar hari ini sedang rapat sekolah jadi mereka semua bebas dan melakukan berbagai kegiatan ada yang menyanyi dan ada yang memainkan meja sebagai gendang.
Tiba-tiba beberapa pemuda datang kelas aqilla dan menyuruh yang lainnya bubar "Gue mau lo semuanya keluar sekarang!?" Perintah randy dengan nada mengguman "Ada apa sih kak, kamu kok nyuruh keluar?" tanya aqilla.
"Kecuali satu orang yaitu!!....." Randy menunjuk kearah aqilla yang ditunjuk pun kebingungan.
"Ya ampun kak randy ganteng banget" ucap gendisya.
"Satu sekolah juga tau kalau kak randy ganteng" balas Diana
"Iya tapi kan di...." Ucap gendis terpotong oleh randy "Yaelah masih tinggil disini, jangan ngoceh terus cepat keluar! Atau tarik paksa lo"
"Galak amat sih! Mereka juga temanku jadi jangan pernah sentuh mereka" nyolot aqilla.
Dengan pedenya Dimaz menggotong Diana pergi meninggalkan kelasnya "Ayo sini daripada kamu ditikam randy! Mending nurut aja" katanya.
"Ihh.... Kakak ngapain sih pegang pegang aku" ucap Diana merasa risih.
"Lah.. gue hanya ngasih tau lo, mumpung amarah randy belum memuncak" dali dimaz.
"Iya tau dan aku bisa sendiri! Gak perlu dituntun!!!" ucap diana nyolot
"Kasian lo dimz baru bergerak aja langsung di tolak! Ya kali gak sakit ! Hahhaa" ledek gema.
"Kalau gue jadi lo! Mending gue tutup tu muka karena malu" sahut Galih.
"Udah becandanya? Apa masih mau dilanjut?" ucap randy sambil mengerutkan alis "Aqilla gue mau ngomong sama lo!?" Nampak Aqilla menggigit bibir seolah oleh merasa tertekan dan canggung "Apa itu kak?" Tanya balik Aqilla.
"Gua mau lo temanin gue nanti jalan jalan kemana pun yang gue mau, lo ngak boleh nolak! Gue gak suka penolakan" ucap randy dengan nada berat.
"Haa? Hebat yah kak! Setelah kejadian di depan sekolah kemarin kakak masih berharap aku buat biasa biasa aja gitu! Seolah tidak terjadi apa apa" ucap aqilla nyolot
"Ee.... Seharusnya gue yang ngomong kayak gitu? Yang di tampar itu gue bukan elo! Dan seharusnya gue yang gak biasa! Tapi gue disini dan gue biasa aja" balas randy sedikit lebih tinggi dari suara aqilla.
"Kamu memang aneh! Dan aku ngak tau maksud kak randy dari semenjak kita ketemu disekolah ini aku ngak ngerti apa yang ada si pikiran kak Randy" dengan muka kebingungan.
"Kalau ngak mau kebingungan lo nanti malam temanin gue jalan supaya kebingungan lo hilang" ucap randy.
"Tapi kak!...." Ucapnya, "Ngak ada tapi tapian lo harus ikut gue, dan gue udah bilang kalau gue itu gak suka penolakan" balas randy serius, "Aku yang nentuin tempat nya dimana!" tampa mengucapkan apapun randy telah meninggalkan aqilla dari kelasnya
Aqilla berlari keluar dari kelas "Tapi kak! Makasih udah nolongin aku kemarin" teriak aqilla randy hanya nyengir, sebenarnya Aqilla sangat lah senang karena bisa jalan dengan randy entah kenapa beberapa hari terakhir dia merasakan aneh dengan nya di saat berdekatan dengan randy bawaannya pengen emosi dan lain lainnya.
******
Sesampainya di mall randy "Ngapain kita kesini? Bukan harus kita jalan jalan? Lo malah nunjukin ke arah mall!?" Ucapnya, "Aku mau nonton film dulu baru jalan jalan oke kak" balas dengan seringai tipis, aqilla yang memakai celana jeans dsn tak lupa pula memakai sweater kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA WARNA SATU PILIHAN
Teen FictionPria stundere yang kikuk di saat ada yang memuji nya dan belum pernah merasakan jatuh cinta, Entah kenapa perasaan keinginannya hanya mau mempunyai pacar dan menikah sebelum akhir hayatnya Pertama bertemu mungkin bisa di sebut kebetulan tapi kalau u...