23

342 35 8
                                    

Mereka berdua sepakat buat melupakan apa yang terjadi supaya gak mengganggu kegiatan belajar mereka karena suasana yang sangat canggung.

Sekarang mereka berdua berada di dalam kamar Sunoo. Sunghoon duduk di bawah sedangkan Sunoo tengkurap di atas kasurnya, privilege yang punya kamar.

Suasana kamar tidak terlalu sepi karena saat ini mereka berdua sibuk dengan soal yang dibuat oleh masing masing dari mereka, hanya sesekali terdengar suara Sunoo yang mengeluh.

"Sunghoon lo punya dendam sama gue ya?! lo ngasih soal ribet banget sih!" gerutu Sunoo di kasurnya.

Sunghoon gak noleh, dia tetep fokus kerjain soal yang udah dibuat sama Sunoo. "Ngeluh mulu lo, paralel satu kok gak bisa ngerjain soal kayak gitu," ejeknya.

"Eh gue juga manusia, lagian gak adil banget. Gue ngasih lo soal gampang tapi lo ngasih gue soal susah! dapet darimana lo soal ginian?"

Sunghoon menoleh. "Dari YouTube, contoh soal yang muncul di Olimpiade Matematika se Dunia," abis itu dia tertawa.

Sunoo geram. "dasar tikus amazon!!" Sunoo lempar bantal tebal nya ke Sunghoon yang masih sibuk tertawa.

"Ahahah-AKH!"

"Sukur!"

Sunghoon mengusap pelan pipinya yang terkena timpukan bantal dari Sunoo, dia menatap Sunoo tajam. "Kejam.."

"Bodo, Wle!!"

"Rasain nih!" ucapnya sambil melempar kembali bantal itu. Tapi Sunoo sukses menghindar.

"Gak kenaa,"

"Sini lo ya!!" sunghoon bangkit lalu menerjang Sunoo di kasurnya.

"Akh!! Sunghoon ja-ahahaha! jangan keli-hahhaa! JANGAN KELITIKIN GUE BANGSAT-HAHAHA!!"

Sunghoon gak peduli, justru dia makin bahagia ngisenginnya. "Bodo! salah siapa ledekin gue??"

Mata mereka bertemu, tawa Sunoo mulai menghilang. Dan tangan Sunghoon pun mulai berhenti, mereka kembali pada situasi seperti ini lagi.

"Bi-bisa minggir gak?" tanya Sunoo gugup.

Karena posisi mereka sekarang ambigu banget, orang orang yang melihat mungkin akan berfikiran kesana. Apalagi jarak wajah mereka yang gak lebih dari 7 senti, Sunoo sampai bisa lihat wajah Sunghoon dengan jelas.

Kulit wajahnya sangat mulus banget, ditambah warna kulit nya yang cerah melebihi manusia normal. Gak bisa disebut albino, tapi ini beneran putih banget.

"Nu.."

Sunghoon pun sama gugupnya, dia juga bisa lihat dengan jelas wajah Sunoo yang indah ini. Kulit wajahnya mulus banget kayak bayi, gak ada dosa dosa kehidupan yang muncul di area wajahnya.

Ditambah.... bibir plumpy yang kenyal dan pink sempurna itu.

Shit.

"Gue.. gue boleh mastiin sesuatu gak?"  ucapnya pada Sunoo, tapi matanya tertuju pada bibir kenyalnya.

Sunghoon mulai mengikis jarak antar mereka berdua, sedikit demi sedikit. Pelan pelan tapi pasti, Sunoo pun gak ngasih perlawanan. Jadi Sunghoon simpulkan kalau Sunoo.. mau juga?

Mereka berdua memejamkan matanya secara bersamaan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TENG TENG TENG!!!

Mata mereka sontak terbuka, mata Sunoo membulat sempurna. Lalu dengan jahatnya dia mendorong Sunghoon sampai hampir mau jatuh ke bawah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SI PARALEL KEDUA [SUNSUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang