Chapter 3🐻🐯

1.7K 88 13
                                    

Haechan menatap keluar cafe dengan perasaan campur aduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan menatap keluar cafe dengan perasaan campur aduk. Matanya memang mengarah pada orang-orang yang berlalu lalang sejak tadi, namun fikiran nya ditempat lain. Memikirkan bagaimana nasibnya sekarang,dan langkah apa yang harus Haechan ambil sekarang. Mencari Jeno? bahkan kontak pria itu sama sekali tidak bisa Haechan hubungi. Selama ini Haechan hanya bertemu dengan pria itu disekolah, karna memang mereka berada dalam sekolah yang sama. Lalu mereka akan menghabiskan waktu bersama sesekali dibar,tempat tongkrongan Jeno yang Haechan datangi kemarin,atau ditempat lainnya. Baik Haechan maupun Jeno, mereka tidak pernah mendatangi tempat kediaman masing-masing atau sekedar memperkenalkan keluarga.Yang Haechan tau jika Jeno tinggal dikorea sendirian dan menjadi seorang perantau. Hubungan mereka yang baru berjalan empat bulan lamanya kini membuahkan hasil yang bisa menghancurkan masa depan.

Haechan menghela nafas sangat panjang, memejamkan matanya dengan erat berharap dapat sedikit menghalau kegundahan hatinya. Membuka matanya dan kini pandangannya beralih pada secangkir kopi yang sudah lama tersaji diatas meja,kini asapnya sudah lenyap karena Haechan terlalu lama mengabaikannya.

"Jeno-ya,kenapa kau meninggalkanku dalam masalah ini sendirian" gumamnya lirih

Tangan itu akhirnya meraih secangkir kopi yang sudah Haechan abaikan cukup lama. Meneguknya setengah bagian lalu segera bangkit dari sana. Kepala Haechan rasanya ingin pecah,dan dia akan segera pulang untuk segera beristirahat.

.
..
...
....
.....

Senja telah datang, bercak-bercak kemerahan sudah mulai menghiasi langit yang semula nya biru. Pemandangan yang selalu banyak disukai oleh orang-orang ,iya senja yang indah. Johnny melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah,memijat pelipisnya yang sedikit pusing karna seharian bergulat dengan kertas-kertas kantor. Melirik kearah sekitar dan tersenyum ketika mendapati sang istri kini tengah berjalan kearahnya dengan senyuman yang selalu berhasil membuat rasa lelah Johnny menghilang. Ten merentangkan tangannya lalu memeluk suaminya dengan erat, membiarkan pria yang berstatus sebagai suaminya itu membenamkan wajah lelahnya diceruk lehernya. Tangan lentik Ten mulai terulur dan mengusap punggung yang lebih tinggi,berharap bisa menenangkan pria yang sangat ia cintai.

"Mandilah dulu,lalu kita makan malam"

Johnny hanya mengangguk, namun tangannya semakin mengeratkan pelukan pada yang lebih pendek. Ten hanya tersenyum, inilah sebenarnya sosok sang suami. Pria dengan seribu kelembutan namun tegas dibaliknya,tidak seperti kemarin.

.
..
...
....
.....

Suara dentingan piring yang beradu dengan sendok terdengar nyaring memenuhi ruangan makan yang hanya diisi oleh dua orang. Iya benar, Johnny dan Ten kini tengah memulai makan malamnya dengan tenang.

"Mom,dad "

Ten mengangkat wajahnya, tersenyum kala melihat putra semata wayangnya kini tengah menarik kursi untuk segera makan malam diseberangnya. Hanya Ten, tidak dengan Johnny. Biasanya Johnny juga akan melakukan hal yang sama,namun ayahnya ini berubah saat Haechan ketahuan hamil. Ayahnya sangat berubah,apakah ayahnya sangat membencinya? Haechan menunduk,mendadak rasa laparnya menjadi hilang.

𝗨𝗡𝗪𝗔𝗡𝗧𝗘𝗗 𝗛𝗨𝗦𝗕𝗔𝗡𝗗 [MarkHyuck]🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang