PLAKKK!!
Tamparan keras itu mendarat telak dipipi chubby Haechan,ia memegangi pipinya yang terasa berdenyut akibat tamparan keras dari sang ayah. Ia hanya menunduk, tidak berani menatap kearah ayahnya yang menatapnya dengan tatapan nyalang.
"Anak sialan! Kau hanya bisa mencoreng namaku dan mempermalukanku dengan kelakuan mu hah!"
"Johnny hentikan! Kau bisa melukai anak kita"
Sang ibu berusaha mencoba menahan tubuh suaminya agar berhenti memukul sang anak yang kini hanya bisa meringkuk dan menunduk diatas lantai sambil menangis.
"Biarkan saja ten,anak ini harus kuberi pelajaran agar dia mengerti."
Johnny menarik rambut Haechan dengan kasar sama seperti sebelumnya dan mendorongnya tanpa perasaan kearah lantai hingga membuat anak itu semakin menjerit histeris karna kesakitan.
"Katakan siapa pria itu Haechan?! Katakan siapa yang menghamilimu hah?!!"
Haechan tak menjawab,ia hanya bisa menangis menahan sakit disekujur tubuhnya akibat pukulan dari sang ayah yang tidak berhenti dari tadi semenjak sang ayah menemukan sebuah testpack yang lupa ia buang diatas meja kamarnya.
"Sayang jawablah, daddymu akan mendatanginya dan meminta pertanggungjawaban.Jangan takut, jawablah hiksss.... tolong jawab sayang hiksss....daddymu akan semakin murkah jika kau hanya diam sayang"
Tanggung jawab? Haechanpun tidak tau ayah dari bayinya kemana. Saat ia mengatakan pada pacarnya bahwa ia hamil,pacarnya malah memakinya dan mengatainya murahan lalu pergi meninggalkannya begitu saja.
Haechan terus menangis, membiarkan rambutnya semakin ditarik oleh sang ayah yang semakin naik pitam."Kau tidak ingin menjawab? Apa kau tuli? Apa kau tidak punya mulut hahh? Kau akan tetap diam? Kau mau aku menghancurkan mulutmu itu hah?!"
Tangan Johnny terangkat,bersiap untuk melayangkan pukulannya sebelum tangan Ten menggapainya lalu menatapnya dengan tatapan memohon
"Hiksss John tolong hentikan... aku mohonn...."
Johnny memejamkan matanya sejenak,menghela nafasnya panjang. Menatap wajah penuh air mata sang istri membuat Johnny sedikit luluh dan mengalah. Ia mendorong Haechan hingga kembali meringkuk dilantai dengan tangisnya yang kembali pecah lalu bangkit dan meninggalkan ibu dan anak itu yang sama-sama menangis.
Dengan cepat Ten duduk disamping anaknya,menarik pergelangan tangan anaknya yang bergetar lalu memeluknya dengan sangat erat. Mereka sama-sama menangis sambil berpelukan sangat erat. Tangan lentik Ten mengusap punggung anaknya yang semakin gemetar dalam pelukannya
"Tidak apa sayang, mommy disini. Jangan takut heum"
"Hikss momm...aku minta maaf momm hiksss. Aku membuat mommy dan daddy malu karna hiksss ulahku...."
"Sstttt... Haechan tidak salah. Tidak apa-apa sayang,tenang oke..."
"Momm hiksss...."
Tangan Ten terus mengusap punggung anaknya,mengecup puncak kepala anaknya berulang kali agar anak itu sedikit lebih tenang.
"Kita kekamar ya,kita obati lukamu sayang"
Haechan hanya mengangguk, mencoba berdiri dengan kekuatannya yang tersisa dengan bantuan sang ibu untuk menuju kamarnya.
.
..
...
....
.....
Dengan perlahan Ten membantu anaknya untuk duduk dipinggiran kasur. Mengambil obat didalam laci Haechan untuk mengobati luka anaknya akibat pukulan sang ayah. Ia mengambil kapas dan obat merah untuk mengobati luka anaknya yang memenuhi wajah manis anaknya. Haechan masih sesegukan dan sedikit meringis saat cairan obat merah itu mengenai luka-lukanya yang bercampur dengan air matanya.
"Sshh momm sakit"
"Tahan ya sayang, mommy sudah perlahan. Kalau tidak diobati nanti infeksi dan wajahmu akan rusak"
Ucap Ten seraya tangannya dengan telaten mengobati luka sang anak. Ia juga ikut meringis, mengingat kembali bagaimana suaminya menghajar anaknya dengan amarah yang sangat membuncah. Haechan memang anak nakal dan sering kali dimarahi ayahnya,tapi walaupun begitu Johnny tidak pernah memukul anaknya .dan untuk pertama kalinya suaminya memukul anak semata wayang mereka. Ten paham bahwa suaminya kecewa atas perbuatan anaknya,tapi bukankah semua masalah bisa diselesaikan tanpa main tangan?
"Hikss maafkan mommy tidak bisa menjagamu sayang"
Ten kembali menangis,ia merasa gagal menjadi seorang ibu karna tidak bisa mencegah sang suami yang memukuli anaknya tanpa ampun. Haechan menggeleng kuat,mencoba mengulurkan tangannya yang bergetar untuk menyentuh pipi sang ibu. Mengusap air mata sang ibu yang tidak berhenti mengalir sedari tadi
"Mom,ini salahku bukan salah mom. Aku yang tidak pernah mau mendengarkan orang tuaku dan berbuat semauku"
Ten semakin menangis,ia meremas kapas yang berada ditangannya dengan tangannya yang bergetar. Tangannya langsung memeluk tubuh anaknya dengan erat dan mereka kembali terisak disana dengan perasaan mereka yang sangat kacau
"Maafkan aku mommy hiksss..."
"Tidak sayang,anak mommy tidak salah"
"Daddy membencikukan mom.."
"Tidak sayang, Daddy hanya marah dan tidak membencimu"
"Tapi daddy memandangku dengan pandangan kebencian. Mommy ayo gugurkan saja anak ini agar Daddy tidak marah lagi hikssss..."
Ten dengan segera melepas pelukannya,menangkup wajah anaknya yang penuh dengan air mata lalu mengusapinya dengan air matanya yang juga tidak kunjung berhenti mengalir
"Tidak sayang,itu anak Haechaniee. Dan tolong jangan lakukan itu"
"Tapi daddy akan semakin membenciku mom hikssss.... . J-jika anak ini mati,daddy tidak akan membenciku dan memukulku lagi mom"
"Tidak sayang,daddy tidak membencimu..."
Tangan Ten kembali memeluk anaknya dengan sangat erat,mengecup berulang kali puncak kepala anaknya dan merapalkan kalimat bahwa suaminya tidak pernah membenci anaknya sampai Haechan tertidur dalam pelukannya. Ten hanya bisa menghela nafasnya,bertanya pada dirinya sendiri kenapa Tuhan memilih anaknya untuk dihukum.
.
..
...
....
......
Gimana? Lanjut? Jangan lupa vote dan komennya yah. Terimakasih sudah baca hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗨𝗡𝗪𝗔𝗡𝗧𝗘𝗗 𝗛𝗨𝗦𝗕𝗔𝗡𝗗 [MarkHyuck]🔞🔞🔞
DiversosMark adalah suami yang tidak Haechan inginkan WARNING ⚠️⚠️🔞🔞 BXB AREA MPREG MARKHYUCK AREA SKIP KALAU TIDAK SUKA!! Star : 29 Juli 2024 End : - [On Going]