Chapter 15 🐻✌️

1.7K 147 41
                                    

Haechan membanting pintu kamar dengan keras,dadanya turun naik karna menahan emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haechan membanting pintu kamar dengan keras,dadanya turun naik karna menahan emosi .

Merebahkan tubuhnya diatas kasur,matanya menatap langit-langit kamar dengan air mata yang mulai turun. Haechan sering sekali menangis sekarang, sering sekali emosi bahkan untuk hal sekecil apapun. Dan yang menjadi sasaran nya tentu sang suami. Entahlah, Haechan hanya muak melihat Mark. Karna Mark ia harus menikah diusia mudanya, harusnya Mark menolak dan ia bisa mengugurkan bayi ini lalu melanjutkan pendidikannya

Haechan mengusap kasar wajahnya . Teringat orang tuanya yang tidak pernah mengunjungi nya atau bahkan sekedar menghubunginya untuk bertanya kabar. Benarkah mereka membuang dirinya? Sebersalah itukah dirinya hingga tidak bisa dimaafkan?

Lalu tiba-tiba hari ini,disaat rasanya Haechan tidak ingin berharap banyak atas kedatangan orang tuanya, ayahnya mengiriminya hadiah. Kemana saja mereka selama ini? Membiarkannya hidup seatap dengan pria yang tidak ia cintai dan bahkan kenali sebelumnya.
Membiarkan nya hidup disebuah tempat yang tidak pernah ia datangi dan tau sebelumnya.

Salahkah Haechan marah tadi? Salahkah Haechan meminta Mark untuk membuang hadiah dari ayahnya? Haechan tidak salah bukan? Iya, Haechan tentu tidak salah.

Ceklekkk....

Haechan mengusap air matanya saat pintu kamar terbuka,berbalik memunggungi Mark yang kini tengah meletakkan segelas susu kehamilannya diatas meja

"Minumlah dulu selagi masih hangat,kau dan anak kita butuh nutrisi"

Anak kita, Mark tidak pernah lupa menyematkan kalimat anak kita jika menyangkut bayi dalam kandungannya. Mark sepenuhnya menganggap anak itu adalah anaknya.

Haechan hanya diam,tidak menggubris apapun perkataan Mark barusan

Mark paham,paham jika Haechan pastilah menangis. Bahu kecil Haechan bergetar hebat,meski tidak ada suara tapi itu menandakan jika sang empu tengah terisak. Mark melihat akhir-akhir ini Haechan sering sekali menangis, mungkin pengaruh hormon salah satunya

Pintu kembali terdengar terbuka, sedetik kemudian terdengar menutup kembali. Haechan memejamkan matanya kala kantuk mulai menyerangnya,ia hanya ingin istirahat sekarang

.
..
...
....
.....





Tiga bulan yang Johnny janjikan itu akhirnya datang juga. Itu artinya usia kandungan Haechan sudah hampir memasuki bulan kelima .

Ten tersenyum kearah cermin meja riasnya,menata dirinya agar terlihat lebih cantik. Hari dimana hari yang sangat ia tunggu untuk menemui anak semata wayangnya. Rasanya sudah tidak sabar melihat wajah manis anaknya, memeluk tubuh gemas anaknya dan menciumi pipi gembil anaknya.

Ten merapikan beberapa paperbag yang akan ia bawa untuk mengunjungi anaknya. Setelah dirasa selesai,ia meminta maid untuk membawakannya kedalam mobil.

"Sayang, apa sudah selesai?"

𝗨𝗡𝗪𝗔𝗡𝗧𝗘𝗗 𝗛𝗨𝗦𝗕𝗔𝗡𝗗 [MarkHyuck]🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang