Chapter 2🐻🐯

2K 101 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini Haechan terbangun dari tidurnya saat hembusan angin meniup pelan gorden kamarnya dan menampakkan matahari pagi yang hangat. Ia mengusap wajahnya dan tersadar bahwa kemarin ia tertidur sambil menangis dipelukan sang ibu. Tangannya ia bawa untuk menarik selimut tebalnya agar menutupi tubuhnya yang terasa sakit sekarang. Pagi ini rasanya sangat berat walaupun cuaca diluar sana sangatlah cerah. Biasanya ia akan turun dengan senyuman yang merekah dibibirnya untuk sarapan bersama kedua orang tuanya dan memikirkan apa yang akan ia lakukan untuk mengisi waktu luangnya hari ini. Tapi hari ini tidak seperti hari-hari biasanya,Haechan tidak ingin turun dari kasurnya dan keluar dari kamarnya lalu akan bertemu dengan sang ayah. Ia terlalu takut dan merasa sangat sedih melihat wajah terluka ayahnya yang kecewa karna perbuatannya. Haechan menghela nafasnya panjang, tangannya terulur untuk menyentuh perutnya yang masih rata lalu mengusapnya

"Kenapa kau berada disini?"

Tanyanya seolah tengah berbicara dengan seseorang

"Kau tau,aku hampir mati karnamu. Lee jeno brengsek,sialan kau"

Makinya dengan kuat sambil tangannya yang kini mulai memukul perutnya berharap anak itu mati.

"Aku harus mencarimu hari ini"

Ucapnya meyakinkan dirinya sendiri. Iya dia harus mencari jeno, Haechan harus mencari jeno dan meminta pria itu untuk menikahinya sebelum ayahnya semakin membencinya.

.
..
...
....
.....

Seorang pria tengah berjalan dengan terburu-buru untuk masuk kedalam sebuah perusahaan dengan membawa alat-alatnya. Dia sedikit terlambat sesuai jam perjanjian kemarin sore,ini dikarenakan dia harus mengurus sesuatu pagi ini

"Aaa matilah aku,upahku akan dipotong setengah dan namaku akan jelek setelah ini"

Omelnya pelan pada dirinya sendiri, namun kakinya tetap melangkah dengan tergesa-gesa.

"Dimana lob- akhh!!"

Brakkk.....

"Astaga"

Mark terkejut bukan main saat tubuhnya menabrak seseorang,dia dengan cepat segera berdiri tegap dan membungkuk berulang kali untuk meminta maaf pada orang yang baru saja dia tabrak.

"Maafkan saya tuan, tolong maafkan saya. Saya terburu-buru sampai tidak melihat anda"

Ucapnya dengan cepat, tubuhnya dengan setia membungkuk dengan tangannya yang menyatu di lututnya.

"Ah tidak masalah,saya baik-baik saja"

Jawab orang itu dengan senyuman dibibirnya. Mark sedikit memberanikan diri untuk menatap orang yang baru saja dia tabrak tadi,mark tersenyum namun kepalanya tetap nenunduk dengan sopan.

"Markkk..."

Mark menoleh pada seseorang yang memanggilnya barusan,aa itu dia orang yang ia cari tadi. Orang yang meminta nya datang ke kantor ini untuk memperbaiki wastafel dapur kantor yang rusak.

"Oh pak john, selamat pagi"

Sapah orang tadi sambil membungkukkan tubuhnya pada sang atasan.

"Selamat pagi"

Johnny menjawabnya dengan senyuman lalu segera berlalu meninggalkan dua orang tersebut menuju ruangannya sendiri

"Kenapa kau lama sekali,pagi ini wastafel sudah akan digunakan"

"Maafkan aku pak,aku bangun terlambat tadi"

"Yasudah ayo ikut"

Mark hanya mengangguk, memunguti barang-barangnya tadi yang berserakan dilantai kantor lalu mengikuti orang tadi untuk segera menuju ruangan dapur

.
..
...
....
.....

Haechan melangkah dengan tergesa-gesa menuju sebuah tempat. Tempat yang biasa kekasihnya datangi bersamanya dulu saat berkumpul dengan teman-temannya. Hari ini dia sudah membulatkan tekadnya untuk kembali menemui jeno untuk meminta pertanggung jawaban atas kehamilannya.

"Haechan"

"Eric,dimana jeno?"

"Jeno? Jeno sudah lama tidak datang kemari. Apa kalian memiliki masalah?"

Haechan menghela nafasnya panjang,jeno menghindar atau lebih tepatnya menghilang?

"Haechaniee kau baik-baik saja?"

Haechan hanya diam,namun matanya menyorotkan kelelahan dan ketakutan yang mendalam.

"Haechan,kau butuh sesuatu?"

Tanya eric sekali lagi memastikan Haechan butuh sesuatu yang bisa ia lakukan untuknya karna pria manis ini hanya diam

"Masuklah dulu,yang lain juga ada didalam. Kau bisa menceritakan sesuatu agar aku dan yang lainnya bisa membantu mu. Kami juga heran kenapa jeno tidak lagi datang kemari beberapa hari belakangan ini. Kupikir jika kalian memiliki masalah, ternyata benar kalian sedang memiliki masalah"

Haechan tetap diam,bertanya pada dirinya sendiri kemana jeno pergi.Apa jeno nya sudah tidak mencintainya lagi? Atau apakah jeno memiliki orang lain? Kenapa jeno berubah saat ia tau jika Haechan hamil anaknya. Rasanya Haechan juga ingin ikut menghilang. Ayahnya akan semakin membencinya,dan sorotan kekecewaan sang ayah yang selalu menghantuinya.

"Jika jeno datang kemari,katakan aku mencarinya"

Ucap Haechan diakhir,kakinya langsung melangkah pergi dari tempat itu dengan perasaan yang semakin berkecamuk. Jika begini, bagaimana sekarang? Apa yang harus Haechan lakukan? Haechan rasanya kehilangan arah.

.
..
...
....
.....

Terimakasih sudah membaca, tolong tinggalkan jejak ya gays!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terimakasih sudah membaca, tolong tinggalkan jejak ya gays!!!

𝗨𝗡𝗪𝗔𝗡𝗧𝗘𝗗 𝗛𝗨𝗦𝗕𝗔𝗡𝗗 [MarkHyuck]🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang