Jadi ini rumah Kak Shanon?
Ku tatap Kak Shanon yang baru saja memasuki rumahnya dan kini aku bersembunyi di balik pohon beringin besar yang tumbuh di halaman rumah Kak Shanon.
Btw....kenapa ada pohon beringin besar disini?
Aku menunduk saat melihat beberapa sesajen dengan kemenyan yang masih menyala.
Apa salah satu keluarga Kak Shanon itu dukun?
Tatapanku kembali ke arah rumah Kak Shanon yang berjenis rumah adat joglo modern. Rumah Kak Shanon berdiri dengan 4 tiang utama, teras tanpa sekat yang cukup luas, pagar yang terbuat dari tanaman perdu dan tingginya tidak ada 1 meter.
Rumahnya juga mempunyai bentuk atap persegi di empat sisinya dan atap bagian tengah berbentuk mirip seperti kerucut yang tidak lancip.
Kenapa aku malah menjelaskan dengan detail rumahnya Kak Shanon? Kan aku gak ada niatan menjual rumahnya Kak Shanon, soalnya itu kan rumahnya Kak Shanon, bukan rumahku.
Aku menoleh ke belakang dan kulihat sebuah gapura. Rumah Kak Shanon menghadap ke arah gapura itu dan lebih parahnya ada batu besar terletak di dekat gapura itu.
Rumahnya Kak Shanon kenapa vibesnya tuh horor banget sih?
"Kamu siapa?"
Deg
Aku kembali menatap ke arah depan dan kulihat seorang nenek-nenek tua berdiri di depanku dengan tatapan datar.
Bibirku tersenyum manis "saya Kayla Nek....temannya Kak Shanon".
Nenek-nenek tua di depanku tiba-tiba memandang ke arah belakang ku dan aku ikut menoleh ke arah belakang namun tidak ada siapa-siapa.
"Ikut saya masuk".
"Tidak per....."
"Ikut saja. Kamu bilang kamu temannya cucuku kan?"
"Iya Nek".
Nenek-nenek tua di depanku berjalan ke arah rumah Kak Shanon dengan tubuh yang membungkuk "kamu melakukan kesalahan apa sampai hantu noni-noni Belanda mengikuti mu?"
Deg
Noni-noni Belanda? Jadi hantu perempuan itu noni-noni Belanda jaman dulu?
Kenapa Nenek kak Shanon bisa tau kalau aku di ikuti hantu perempuan?
"Ayo masuk ke rumah. Hantu itu masih menunggumu di depan gapura".
What? Hantu perempuan itu masih menungguku di depan gapura?
Nenek Kak Shanon masuk terlebih dulu ke dalam tubuh rumah dan aku mengikuti nya dari belakang.
"Silahkan duduk",pinta Nenek Kak Shanon dan aku duduk di atas kursi yang terbuat dari anyaman bambu.
"Shanon....temanmu datang, buatkan minum", ucap Nenek Kak Shanon dengan suara yang sedikit keras.
Kulihat Kak Shanon keluar dari sebuah kamar dan dia menoleh ke arahku dengan tatapan yang terlihat syok.
"Kayla?"
Aku hanya tersenyum-senyum gak jelas ke arahnya sebelum dia berjalan ke arah dapur. Pandanganku tertuju ke sekeliling rumah ini yang mayoritas terdapat pohon bambu kuning dan tatapanku terhenti ke arah seruling bambu yang di letakan di ata pintu rumah.
Lama-lama hawa dingin menusuk kulitku dan aku kembali melihat sekeliling ku untuk mencari AC namun nihil. Rumah ini tidak ada AC.
Padahal di rumah ini gak ada AC nya, tapi kenapa bisa dingin gini sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You
Teen FictionNamaku Makayla Brooklyn, panggil saja aku Kayla. Umurku 16 tahun dan aku termasuk perempuan yang sedikit pintar di sekolahku. Aku termasuk siswi yang rajin dan aktif. Namun...kehidupan ku berubah semenjak aku yang tiba-tiba bisa melihat sosok hantu...