8

2.2K 337 38
                                    

"Pa...."

Papa menoleh ke arahku "iya Kayla?"

"Aku di ikuti hantu Pa".

"Papa tau".

Aku menunduk dan menggigit bibir bawahku pelan "yang kecelakaan tadi itu kakak kelasku. Dia di celakai hantu itu".

Papa mengangguk lagi "Papa tau".

Papa menghela nafas pelan "hantu itu bukan sembarangan hantu. Dia sudah hidup gentayangan lebih dari 100 tahun dan Papa bisa melihat nya dengan jelas saat hantu itu terus mengganggumu".

"Maafkan Papa. Papa tidak bisa melindungi mu".

"Sudahlah Pa. Sebaiknya kita cari jalan keluar agar Kayla tidak diganggu hantu itu",ucap Mama sambil mengelus lengan tangan kanan Papa.

Papa menyandarkan punggung nya di sofa "hantu itu sangat kuat karena dia sudah menghabisi banyak nyawa orang. Jalan satu-satunya itu menutup mata batin Kayla".

"Kalau begitu tutup mata batin Kayla".

Papa menggelengkan kepalanya "aku sudah mencobanya tapi tidak bisa. Orang pintar bilang kalau Kayla akan bisa melihat hantu sampai tua nanti".

"Apa semua ini terjadi karena Kakekmu dulu dukun Pa?",tanya Mama.

Dukun? Kakek buyutku dukun?

Papa mengangguk lemah "benar Ma".

"Ya Tuhan....dari sekian banyak anak dan cucunya, kenapa kekuatan itu malah turun ke Kayla sih".

"Semua ini terjadi karena hari weton Kayla", sahut Papa.

Aku hanya diam saat Mama memijit keningnya sedangkan Papa nampak berfikir sejenak sebelum dia menatapku "lebih baik kamu mandi dulu Kay....biar Papa dan Mama yang memikirkan jalan keluarnya".

"Oh ya...kalau bisa kamu jangan pulang malam atau keluar malam",tambah Papa.

Aku mengangguk "baik Pa".

Aku berjalan masuk kedalam kamarku dan memilih segera mandi. Setelah mandi aku memakai piyama tidurku dan menoleh ke arah jendela kamarku yang tiba-tiba terbuka.

Samar-samar kulihat Ruby melayang di udara dan tersenyum miring ke arahku. Dia melayang di atas pagar rumahku dan seperti nya rumahku ini benar-benar terlindungi dari hantu. Soalnya aku tidak pernah di ganggu hantu saat di rumah setelah Papa memasang kertas yang di masukan ke dalam plastik di atas setiap pintu.

Tapi sayangnya jimat yang Papa dan Nenek Kak Shanon beri selalu hancur karena Ruby.

Deg

Jantung berdebar tidak karuan saat melihat perempuan memakai kimono berada di depan pintu gerbangku. Wajah perempuan itu tiba-tiba berubah menjadi sosok iblis dan lehermya memanjang seperti ular bahkan lidahnya juga menjulur seperti ular.

"Makanan",ucap perempuan itu dengan keras saat melihat ku.

Slashhh

Kedua mataku berkedip pelan saat Ruby memotong leher hantu perempuan itu dan Ruby menoleh ke arahku "belajarlah....aku akan membereskan hantu-hantu disini".

Tanganku segera menutup jendelaku dan juga korden jendelaku.

Tadi hantu apa? Kenapa hantu perempuan itu memakai kimono? Apakah itu hantu Jepang?

*****

"Kenapa daritadi kamu mendiamkan ku sih?"

Aku memilih jalan lurus di koridor sekolah tanpa mendengarkan Ruby yang terus mengoceh.

I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang