"Ada acara apa sih Mon?"
Monica ikut menatap keluar jendela yang tertuju ke arah aula yang ramai oleh orang-orang.
"Aku denger-denger sih dari si LC kelas X kalau pihak sekolah mau melakukan pengusiran setan di sekolah kita".
"Pengusiran setan?"
Monica mengangguk "iya. Gara-gara ada kesurupan waktu masal itu".
Ku lirik Ruby yang berdiri di pojok kelas sambil berpangku tangan menatap ke arahku. Sebelah alis nya terangkat saat pandangan kami bertemu.
Monica mengalihkan pandanganya dan kini menatapku "apa kamu percaya hantu Kay?"
"Kenapa emangnya?"
"Apa menurutmu teman-teman kita beneran kerasukan? Apa jangan-jangan mereka pura-pura kerasukan supaya kita bisa pulang awal?"
"Eh tapi kalau mereka pura-pura, gak mungkin ada yang berani gigit Kak Shanon ya",tambah Monica dan dia terlihat berfikir sejenak.
Kak Shanon? Ya Tuhan....kenapa aku bisa melupakan Kak Shanon? Padahal aku kemarin baru saja melihat dia sedang menguliti tangan perempuan.
Bagaimana nasib perempuan itu ya? Huft....ya jelas aja mati. Lagian siapa yang tahan kalau di kuliti seperti itu.
Terus kenapa sekarang belum ada beritanya ya? Apa belum ada yang menemukan korban Kak Shanon?
"Kay ....."
"Hum?"
"Rasanya orang kerasukan gimana ya?"
Kepalaku menggeleng pelan "aku gak tau, aku kan gak pernah kerasukan dan gak mau kerasukan".
"Gimana kalau aku rasuki saja tubuh temanmu ini?"
Aku sontak menoleh ke arah Ruby dan Ruby hanya tersenyum miring.
"Kamu ngelihatin apa sih Kay?",tanya Monica sambil menatap ke arah Ruby.
"Gak papa kok".
Monica tiba-tiba mengusap-usap lengannya dan menatap sekeliling nya "kok aku jadi merinding gini sih. Apa disini ada hantunya ya".
"Heh Kayla".
Aku menahan nafasku saat wajah Ruby tiba-tiba ada di depanku dan hawa dingin menyergap kulit tubuhku.
Pantas aja Monica merinding. Biang keroknya aja di depanku.
Aku memilih berjalan ke kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi. Ku lihat Ruby menembus pintu kamar mandi dan bibir nya tersenyum aneh.
"Apa kamu mau mencium ku?"
Dahiku mengernyit "pertanyaan macam apa itu".
"Bukannya kamu masuk kamar mandi supaya bisa menciumku?"
Aku menghela nafas kasar "sinting".
"Aku memang sudah sinting semenjak melihat mu".
Idih....apa otaknya baru kebentur tembok? Lagian sejak kapan ada setan genit seperti nya?
"So gimana? Mau kaya gak?"
Aku menggeleng pelan "gak mau. Aku bisa kerja nanti setelah lu sekolah".
Ruby mengangguk-angguk kan kepalanya "hum dasar manusia pintar, di tawari kekayaan yang instan malah milih yang susah-susah kerja".
Ruby memegang lenganku saat aku memegang knop pintu kamar mandi.
"Mau kemana?"
"Keluar lah".
Ruby menatap ke arah pintu "di luar ada si psychopat. Dia sedang mencarimu".
Si psychopat? Maksudnya Kak Shanon?
Aku memilih membuka pintu kamar mandi dan kulihat Kak Shanon baru saja keluar dari dalam kelasku.
Dahiku mengernyit saat Kak Shanon menatapku dengan tatapan khawatir lalu kedua tangannya menangkup pipiku "syukurlah kamu gak papa".
"Akting yang bagus permisa".
Aku mundur beberapa langkah sambil melirik bekas lengannya yang ada bekas gigitan "kakak ngapain disini?"
Kak Shanon terlihat melirik Ruby sebelum kembali menatapku "aku hanya memastikan keadaanmu aja kok".
Apa Kak Shanon bisa melihat Ruby?
"Ngapain si ratu akting itu ngelihatin aku? Jangan-jangan dia suka sama aku? Dih....ogah deh, amit-amit aku lesbi".
Lah bukannya Ruby tuh lesbi ya?
"Aku oke".
"Apa kamu tau kalau ada hantu di sebelahmu?"
Aku melirik Ruby dan mengangguk "tau. Kenapa?"
"Apa dia alasan kamu datang ke rumahku waktu itu karena kamu tau kalau hantu itu tidak bisa mencelakaiku?"
"Hum".
Kak Shanon menghela nafas pelan "kamu gak takut sama hantu itu? Hantu itu bisa mencelakai manusia? Dia yang buat anak-anak disini kerasukan".
"Aku tau".
"Wek....dasar lonte, gak perlu kamu kasih tau pun, si Kayla juga udah tau kalik".
"DIAM KAMU",teriak Kak Shanon ke arah Ruby dan membuatku terkejut karena teriakannya begitu menggelegar.
Teman-teman ku yang sebelumnya di kelas, kini keluar dari kelas dan mengelilingi kami. Sedangkan Ruby tersenyum meremehkan Kak Shanon.
"Ada apa Kak?", tanya Aziz ke Kak Shanon.
"Apa kamu gak tau kalau energi Kayla itu sangat kuat? Dia bisa membuatku semakin kuat ean aku juga bisa membunuhmu jika aku menyerap energinya terlebih dulu".
Kak Shanon berjalan mendekati Ruby dan memegang tangan Ruby.
"Jangan harap kamu bisa mencelakai Kayla",ucap Kak Shanon dengan penuh penekanan yang membuat teman-teman ku terlihat bingung dan juga syok.
Pupil kedua mataku melebar saat melihat lengan Ruby yang sebelumnya putih kini memerah seperti terbakar.
Kedua mata Ruby berubah menjadi merah darah dan tiba-tiba ada kabut hitam di sekeliling kami.
Ini pertanda......bahaya.
Slaaasshhh
Ruby berubah menjadi kabur dan menembus tubuh ke 5 temanku. Ke 5 temanku sontak jatuh ke lantai dan kejang-kejang dengan kedua mata mereka melotot ke arah atas.
Deg
Aku sontak memegang Meysha yang kejang-kejang "cepat panggil ambulance".
"CEPAT PANGGIL AMBULANCE",teriakku sekencang mungkin.
Jantungku terus berdegup tak karuan melihat teman-teman ku yang kejang-kejang.
Monica dan temanku yang lainnya ikut membantu ke 4 temanku yang kejang-kejang.
"Duh mereka ini kenapa sih? Dan kenapa ambulance gak datang-datang",ucap Monica sambil memeluk Nia.
Ku peluk erat tubuh Meysha dan membelai rambut panjangnya "kamu kuat Mey, kamu kuat...".
Aku menahan nafasku saat melihat Kak Shanon pergi begitu saja meninggalkan kami.
Dasar perempuan gak tau diri, bisa-bisanya dia pergi setelah membuat kekacauan ini. Lagian yang ribut kan Kak Shanon dengan Ruby, jadi kenapa teman-teman ku yang kena sialnya sih?
"Ada apa ini? Kenapa mereka kejang-kejang begini?",tanya Bu Santi yang baru datang dengan panik saat melihat teman-teman ku yang masih kejang-kejang.
Ruby.....aku akan mencarimu sampai ujung rumah semut sekalipun dan aku akan membunuhmu jika kamu membuat teman-teman ku meninggal.
Awas saja ya hantu gila.
Voted?
Komen?
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You
Teen FictionNamaku Makayla Brooklyn, panggil saja aku Kayla. Umurku 16 tahun dan aku termasuk perempuan yang sedikit pintar di sekolahku. Aku termasuk siswi yang rajin dan aktif. Namun...kehidupan ku berubah semenjak aku yang tiba-tiba bisa melihat sosok hantu...