11

1.3K 311 18
                                    

"Kita harus bicara".

Ku tatap datar kedua mata Kak Shanon saat Kak Shanon tiba-tiba berdiri di depanku saat aku berjalan di koridor sekolah.

"Apa kamu tidak melihat jam? Ini sudah sore dan aku mau pulang".

"Sebentar saja Kay".

"Aku tidak mau. Aku mau pulang dan aku capek".

"Aku memaksa",ucap Kak Shanon dan menarik tanganku dengan kasar menuju taman sekolah yang sepi.

Kini aku dan Kak Shanon saling berhadapan satu sama lain saat kami sudah berada bawah pohon yang ada di taman sekolah.

"Aku menyukaimu".

"Lalu".

"Aku....."

Sebelah alisku terangkat saat dia menghentikan ucapannya.

"Ayo berkencan"ajaknya.

Pftt....dia mengajakku berkencan? Hahahaha lelucon macam apa itu. Lagian mana bisa seorang psychopat seperti dia punya perasaan? Yang ada dia mau menjadikanku kekasihnya supaya dia bisa dengan mudah mengeksekusi ku seperti korban-korban nya. Dia pikir aku gak tau apa yang ada di dalam otaknya?

"Apa kamu sadar tentang apa yang kamu ucapkan barusan?"

"Sadar. Aku sepenuhnya sadar. Aku menyukaimu dan aku benar-benar ingin berkencan denganmu".

"Tapi aku tidak ingin berkencan denganmu".

"Kenapa? Apa ada yang kurang dariku?"

Kak Shanon menggenggam tanganku dan menatap memohon padaku "apa kamu tidak mau memberikan ku kesempatan? Aku tidak peduli kalau sekarang kamu tidak suka padaku, karena seiring berjalannya waktu pasti kamu akan suka sama aku kalau kita menghabiskan waktu bersama".

Ku tepis tangannya dengan kasar "apa kamu sinting? Kamu itu perempuan, bagaimana bisa perempuan mengajak perempuan berkencan?"

"Bisa. Akan aku buktikan kalau sesama perempuan bisa berkencan".

"Aku tidak punya waktu meladeni mu".

"Tapi aku punya waktu untuk menjadikanmu kekasihku".

"Dih.... jangan terlalu percaya diri. Aku tidak tertarik dengan perempuan seperti mu".

Aku memilih melangkah pergi namun Kak Shanon menggenggam pergelangan tanganku "kenapa? Aku cantik, pintar dan kaya. Kenapa kamu gak mau sama aku?"

Aku menghela nafas kasar dan membalikan badanku untuk menatapnya dengan lekat "aku tidak tertarik dengan manusia".

"Maksudmu?"

"Aku tertarik dengan hantu",bohongku.

"Hantu? Jangan bilang kamu tertarik sama hantu perempuan Belanda itu".

"Bukan urusanmu", sahutku ketus.

"Kamu akan menyesal sudah menolakku Kay".

"Aku tidak peduli dan aku tidak akan pernah menyesali semua keputusan yang sudah aku buat".

Kulihat kedua telapak tangan Kak Shanon mengepal sebelum aku pergi meninggalkan nya.

Lagian psychopat itu kok bisa sih suka sama perempuan? Padahal dia cantik lho dan banyak cowok yang suka sama dia.

Tapi btw....kenapa sampai sekarang Kak Shanon belum tertangkap ya? Apa dia anaknya mmmmppphh kalian pasti tau lah maksudku.

Terus kenapa beberapa hari ini Ruby gak muncul-muncul ke permukaan bumi ya? Apa kalian tau si hantu nona Belanda itu kemana?

I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang