6

1.6K 322 17
                                    

"Baksonya enak banget lho Kay",ucap Monica setelah melahap sebiji baksonya.

"Iya kah?"

Monica mengangguk mantap dan memakan baksonya lagi dengan lahap.

Ku lirik Ruby yang duduk di depanku, dia tersenyum miring ke arahku sambil mengangkat sebelah alisnya "kenapa melirikku? Terpesona sama kecantikanku?"

Idih...dasar hantu narsis.

"Siapa namamu? Kamu belum memperkenalkan diri padaku".

Aku melirik name tag di seragam sekolahku dan Ruby pun kini menatap name tag di dadaku "Makayla Brooklyn. Nama yang indah".

Apa dia mencoba merayuku? Ah benar, dia kan ingin mengambil ragaku, makanya dia berpura-pura baik padaku supaya aku terlena dengan kebaikannya.

Aku memilih melanjutkan makan siangku yang tertunda.

"Hai Kay".

Aku menoleh kesamping sambil mengunyah makananku dan kulihat Kak Shanon duduk di samping ku sambil meletakan sepiring nasi goreng dengan telor ceplok dan es jeruk di atas meja.

"Menjauhlah dari perempuan itu. Aku gak suka kamu dekat-dekat dengan perempuan itu",ucap Ruby.

Dahiku mengernyit saat wajahnya memerah dan kepalanya mengeluarkan asap yang mengepul.

Dia kenapa? Kenapa kepalanya keluar asap seperti asap knalpot mobil bbm solar? Apa jangan-jangan dia mau meledak?

"Lho Kay....mana gelang yang Nenek aku kasih waktu itu?",tanya Kak Shanon saat dia menatap pergelangan tanganku.

"Gelang apa Kak? Dan kapan Kayla ketemu nenek Kakak? Kok bisa kalian ketemu? Dan kenapa Nenek Kakak ngasih gelang ke Kayla?",tanya Monica lalu meminum es tehnya.

Kak Shanon meletakan sendoknya di atas piring "Nenek aku ngasih gelang ke Kayla karena Kayla itu ......"

"Aku dan Nenek Kak Shanon gak sengaja ketemu Mon",potongku cepat.

"Terus kenapa Nenek Kak Shanon ngasih gelang ke kamu Kay?",tanya Monica lagi.

"Cuma untuk aksesoris saja",sahutku.

Monica mengangguk-anggukan kepalanya dan kulirik Kak Shanon yang hanya diam. Sedangkan Ruby masih mengeluarkan asap hitam dari kepalanya.

"Jauhi perempuan yang ada di sampingmu.... aku merasakan energi negatif  yang besar keluar dari dalam dirinya".

Energi negatif?

Aku menoleh ke arah Kak Shanon dan dia tersenyum manis ke arahku.

Ruby ini cuma mengada-ngada saja. Kak Shanon itu sangat ramah dan baik sama murid-murid lainnya. Jadi gak mungkin Kak Shanon berenergi negatif. Malahan dia yang jelas-jelas berenergi negatif karena dia itu hantu gentayangan yang sudah siap mengambil ragaku.

"Ada apa Kay?",tanya Kak Shanon.

Kepalaku menggeleng pelan "gak papa Kak".

Aku melanjutkan makanku dengan lahap sampai habis.

Monica tiba-tiba pindah di sampingku sambil menunjukan layar ponselnya "lihat ini Kay....di temukan jasad anak kecil laki-laki tanpa gigi dan tanpa organ dalam di tengah jalan daerah xxx pukul 3 pagi tadi".

Jasad anak kecil laki-laki tanpa gigi dan tanpa organ dalam?

"Terus di lengannya ada terdapat goresan pisau bertuliskan angka 13",tambah Monica.

Kak Shanon merapatkan tubuhnya ke tubuh ku hingga lengannya bergesekan dengan lenganku saat dia ikut menatap layar ponsel Monica "kayaknya akhir-akhir ini sering ada pembunuhan seperti ini deh".

I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang