Chapter 10.

5 2 0
                                    

Seperti biasa, biasakan votee sebelum membaca, dan comment jika mau️ :'(

••••

'dapetin hati lo gak semudah itu, tapi gue
janji, kalau udah dapet, gak bakal nyia-
nyiain' –Ezha.

••••


“Jadi, ngapain kamu kesini hm?” ucap
Ezha sambil menatap Lea serius. “kan udah bilang nanti, kalau udah selesai mandi gue turun ke ruang tamu”

“Di suruh bunda kamu, buat nganterin
susu kesukaan kamu ni!!” ujar Lea, sambil menunjukkan susu yang di bawanya, dii dalam botol, botol bergambarkan atau bermotif boboboy.

Ezha pun mengambil botol yang berisikan susu itu. “Hm, makasih ya” ucapnya langsung meminum susu.

“Baru tau, ada cowok yang udah gede masih minum susu, apalagi udah kelas tiga SMA.. huhfft gila,” ledek Lea, dan sindirnya pada Ezha.

Ezha yang tadi sibuk meminum susu, seketika tersedak susu yang sedang di minum nya, ia yang sadar sedang di sindir Lea pun, langsung berhenti meminum susunya.

“Ohh, jadi nyindir ni ceritanya??”

“Iyaa knp?, masa ada cowok udah gede minum susu” ucap Lea meledek.

Lea mendekatkan wajahnya ke depan
Ezha laluu. “gemesh dehh” ujarnya sambil mencubit pipi Ezha yang sedikit chubby.

“Apaan sih” ujar Ezha, yang merubah ekspresi wajahnya menjadi kusam, ia menjadi sebal.

Ezha berdiri dari tempat tidur, yang tadi
ia duduk ki di samping Lea, ia berdiri lalu berjalan menuju ke balkon, Lea yang melihat Ezha berdiri pergi menuju balkon, pun Lea mengikuti Ezha.

“Hm zha, kamu marah.??”

“Engga sih, anw langit malam hari indah yaa?? apalagi ada bulan sama bintang hm?” ujar Ezha sambil menunjuk ke arah salah satu bintang di langit.

“Iyaa, btw udah jam tujuh malam lebih, takut Abang aku nyariin gimana?” tanya Lea pada Ezha, dengan rasa cemas.

Mereka berdua pun duduk di lantai
balkon, sambil memeluk ke-dua paha mereka masing-masing, memandang betapa indahnya bintang dan bulan bersinar.

“Lea, lo tau perasaan bulan sama lo hm?!”
tanya Ezha yang masih memandangi bulan di langit.

“Em, gk tau, emangnya ap?”

“Sama-sama nyinarin gue, haha” ucap
Ezha sambil cengengesan, tak jelas, memang sinting.

....

Lea baru sampai di rumah, ia sudah memencet bel tetapi tidak ada yang keluar, jadi langsung masuk. “Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam” jawab sang abang.

“dari mana kamu dik? kenapa baru pulang jam segini?? main kemana? dari mana aja?” seperti biasa, tanya Leo yang bertubi-tubi, seperti polisi saja.

Lea langsung masuk ke dalam, dan segera mendaratkan bokongnya di sofa. “ya ampun Abang aku satu ini, cerewet bangett deh, kau lupa bang, kau yang ninggalin aku di sekolah” ucapnya kesal.

“Cih, lebih memilih pacarmu, ketimbang adiknya sendiri, huhu jadi kak aliska lebih penting dan prioritas utama dari pada Lea adikmu, huh” ujarnya Lea panjang lebar pada sang abang Aleonzra.

Leo menghampiri sang adik, lalu duduk
di sampingnya lalu merangkul dan berkata. “Ciee adik gue cemburu, masa cemburu sama pacar abang nya sendiri?” ujar Leo menggoda adiknya.

“Cih, aku cuma gk suka, sama orang yang ikar janji bang, di pikir bagus gitu??” ucap Lea sewot pada abangnya.

“Iya dehh, maaf dik, tapi kamu belum
jawab abis pulang dari mana kamu??” Leo kembali melontarkan pertanyaan.

“Ezha!! Ezha giano pradikta, temen aku yang kemarin aku kenalin di sekolah bang, yang dorong abang” jawab Lea, di perjelas.

“Oh, dia gk apa-apain kamu kan?? gk nyakitin kamu kan?! gk macem-macem sama kamu kan dik??” tanya Leo sedikit khawatir pada adik satu-satunya itu.

“Engga kak, udah mau ke kamar, mau
tidur Lea”

“Emang udah makan? mandi dulu, abis
itu abang suruh bibi siapin makan buat kamu” ujar Leo.

“Ndak usah, udah di rumah nya Ezha.. ya udah good nighttttttttt abang'sattttt hehe” ujar Lea sebelum pergi dan berlari menuju ke kamar.

“Nightt” ucap Leo, setelah itu beranjak
dan pergi menuju ke kamarnya.

Tetapi sungguh Leo sangat bingung, adiknya itu mirip siapa, benar-benar tidak mirip dengannya sama sekali.

****


'I will always love you || (End') ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang