Chapter 13.

5 1 0
                                    

Seperti biasa, votee sebelum membaca, 
dan komen juga yaw👿.

••••

'Sebelum waktu tak lagi ada, habiskan bersama yang berharga' –Alea.

••••


Taman, tempat yang senang sekali dua orang ini kunjungi, jika bukan taman pasti jalan sepi samping danau, atau enggak pantai.

“Jadi katanya mau nganter pulang, kenapa ngajak ke taman ini??”

“Gue mau bilang sesuatu ke lo Alea, bolehkan hm?” ujar Ezha.

Jadi mereka yaitu dua orang Ezha dan juga Lea, sedang di taman yang kemarin, tadi pulang sekolah niatnya sih Ezha nganterin Lea pulang, tapi ada yang mau di omongin katanya.

Kira-kira ngomong apaan ya, sepertinya muka Ezha sangat serius, sampai-sampai adiknya eja, yang mau pulang bareng di suruh pulang bareng rezka.

“Bilang aja, gak ngelarang kok” ucap Alea, sambil melihat ke arah bunga-bunga yang ada di taman.

“Gue suka lo!!” ucap Ezha mantap.

“What??” ucap Lea sedikit terkejut, sangat shock selebihnya shick shack shock..

Ezha kemudian menggenggam tangan
Lea, ia menatap mata Lea dengan sangat serius. “gue serius, gak bercanda, gue suka sama lo dari awal kejadian itu, tapi gue harus berpikir dulu apa gue bener-bener suka lo, dan nyatanya kita selalu di pertemukan tanpa sengaja ” ucap Ezha sedikit panjang ya say.

“Dan itu membuat gue yakin, gue suka lo Lea, perasaan ini gak bisa berdusta lagi, gue cinta dan sayang sama lo” ujarnya lagi.

Lea melepas genggaman tangan Ezha.
“gue mati rasa, dan gak tertarik dengan percintaan zha, semua cowok itu sama, sama-sama brengsek, gaada bedanya.”
ucap Lea yakin.

“Enggak Lea, semua cowok gak sama seperti yang lo pikirkan, semua cowok gak kayak kenzie, gue bakal buktiin itu, semua yang lo pikirkan cuma menurut lo” ujar Ezha, sebelum ia pergi dari taman itu, dan meninggalkan Lea yang terduduk sendirian.

Jadi apakah keputusan Lea benar? ia menolak cowok sebaik Ezha?? tapi sejujurnya Lea sudah lelah, bahkan sangat lelah, ia sangat muak dengan yang namanya "cinta", cinta itu taii, cinta itu gaada, sayang itu palsu, cowok itu bajingan, itu menurut Lea.

Benarkah Ezha tak sama dengan cowok lainnya? benarkah ia berbeda dari kenzie? atau itu hanya kata-kata manis, rayuan seorang cowok yang selalu menyakiti cewek, seperti kenzie?..

“Bicth, gimana ini, apa keputusan aku bener?? menolak cowok sebaik Ezha? ahh tidak, aku yakin ini keputusan benar, semua cowok sama, gaada bedanya sama-sama hobi nyakitin” ujarnya lagi, Lea berfikir keputusannya itu sudah benar.

Tak lama kemudian.. hujan turun dengan sangat derasnya, sedangkan Lea? ia masih terduduk diam di kursi taman, sendirian di sore hari, di saat hujan deras.

....

Ezha pulang ke rumah dengan keadaan basah kuyup karena kehujanan di jalan, apakah benar ia meninggalkan Lea sendiri?? atau itu hal yang salah.

“Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam, lo bang kok basah
kuyup gini?? habis nganterin kak Lea?” ujar eja yang membukakan pintu.

Ezha tidak menjawab pertanyaan sang adik, ia langsung segera bergegas menuju ke kamar, sungguh ini hari yang sangat buruk baginya.

Atau mungkin saja, ia memberi tahu perasaannya pada Lea di waktu yang salah?? waktu yang tidak tepat, mungkinkah Lea belum melupakan masa lalunya.

Kemungkinan ia masih mencintai kenzie mantan kekasihnya?..

“Arghhh sialan! kok gue bego banget, masa baru beberapa hari kenal, langsung ngutarain perasaan? ya ampun gue bodoh atau gimana sih!” gumamnya tak jelas.

“It's okay, pasti semua butuh proses, gue tau move on gak segampang itu, buktinya gue butuh waktu 2 tahun lebih”

Ezha mendekat ke arah meja belajar, ia membuka laci dan mengambil sebuah foto. “dua tahun, dua tahun sudah lamanya lo ninggalin gue” ujar Ezha sambil mengamati foto yang ia pegang.

“Besok, besok tanggal di mana lo ninggalin gue, kepergian lo yang membuat gw hancur sehancur hancurnya, itu alasan gue pindah ke indo lagi,” tak sadar setetes air bening terjatuh dari mata Ezha.

“Buat liat lo, ngunjungin lo.. di Indonesia, setelah kejadian itu di mana lo ninggalin gue, gue ke amerika na, di mana senyum gue kembali setelah adanya seseorang, yang bener-bener mirip lo na” ujar Ezha lagi, mengusap air matanya.

****

"When!! gak pernah nyangka.. lawannya beda agama, mana lebih milih dia lagi, yuhuww aing kalah" –author sad🍃.

'I will always love you || (End') ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang