Chapter 12.

4 1 0
                                    

Jadi.. biasakan votee sebelum
membaca part ini you know?? :'(

••••

'jika masalalu mu kembali bersama
mu, maka siapa yang akan kamu pilih??
aku atau dirinya??' –Ezha.

••••

Ezha yang kebetulan baru berangkat, sehabis mengantarkan adiknya ke kelas, tanpa sengaja berpapasan dengan kenzie, terlihat kenzie seperti habis dari kelas Lea, hal yang kebetulan sekali, nasya pun juga bertemu dengan Ezha.

Tanpa memperdulikan kedua orang itu, Ezha pun tetap berjalan dengan santainya menuju ke kelas, toh dia tak mau ambil pusing.

Ia berjalan dengan cool nya, sungguh benar-benar keren. tentunya di pandang dari sudut manapun, sungguh gagah dan tampan.

Seperti biasa, orang ganteng lewat tentunya, menjadi pusat perhatian para siswa siswi, terutama para cewek, yang seperti tidak pernah melihat cowok ganteng aja.

Tentunya ia tak memperdulikan hal itu, memang anehh cowok lewat aja digosipin. kayak gak pernah liat orang ganteng aja.

“Apaan gila, semua cewek ngeliatin gue, emang gue seganteng itu ya? hahah” ujar Ezha dengan pd'nya dalam batin.

...

“Shitt!! kenzie mantan sialan, udah selingkuh masih aja gk ngaku, mana masih ngejar-ngejar lo lagi” ucap marissa yang amarahnya sudah di ubun-ubun.

“Aku juga bingung ssa, dia sebenarnya manusia atau titisan setan” ujar Lea, yang tak habis pikir dengan mantan kekasih nya yang brengsek itu,

Begitupun dengan marissa, jika kenzie bukan mantan kekasih temannya, sudah di pastikan marissa bunuh tuh cowok bicth, bukan cuma playboy tapi egois.

Cowok gk punya otak, tampang doang ganteng, tapi hatinya busuk, mana mantan nya, dua belas lebih, sungguh gila bukan.

Tapi marissa lebih bingung, kenapa temannya itu mau dengan kenzie si cowok playboy, yang jelas-jelas mantannya dua belas lebih, sebenarnya Lea itu bodoh atau cinta sih, pepatah memang benar, cinta itu buta, sebuah kesalahan di mata orang itu tetap terlihat benar.

“Jelas-jelas dia iblis, berkedok manusia gadungan goblokk!!” ucap marissa kesal.

“Lo tau mantan dia banyak, harusnya jangan percaya dengan kata-kata manisnya, pendusta jangan pernah di percaya” ujar marissa lagi, menasehati temannya.

Lea yang tadinya berdiri dan menghadap jendela, mendekat ke marissa.“Iya ssa, aku tau.. aku memang bodoh sangat bodoh bahkan” ujar Lea, sambil memukul-mukuli kepala sendiri.

“Udahh jangan gitu lagi le, lo itu cewek polos yang gampang percaya sama orang lain, gampang di bodohi” ucap marissa langsung memeluk Lea.

Tak lama kemudian, seseorang pun tiba, siapa lagi kalau bukan, Ezha yang membuat orang yang sedang sedih menjadi tertawa, dengan kelakuan random nya.

“Assalamualaikum.. lagi gosipin siapa kalian berdua?? ke emak-emak aja,” ujar Ezha yang baru datang.

“Yee pala lu, sotoy jadi cowok” ucap marissa, lalu menempeleng kepala Ezha.

“Apalah, sakit pe'a, le bilangin noh temen lo, jangan maen nempeleng orang sembarangan, apa lagi ganteng yahaa” ucap orang tak jelas.

“Sinting memang” ucap marissa, tak percaya ada cowok seaneh, cowok yang sedang di depannya.

Lea hanya diam, ia tidak perduli dengan dua orang yang sedang adu bacot itu, marissa yang mengatai Ezha sinting, padahal dua-duanya sama-sama sinting gaada bedanya.

Tapi setidaknya, kelakuan kedua orang random itu dapat membuat Lea tersenyum, dan tidak memikirkan si cowok bajingan itu, siapa lagi jelas mantan kekasihnya.

****

"Maaf ketua.. saya gagal move on,
jadi gimana apakah ketua bisa kembali lagi??" –author yang sedang sad ter'sad-sadddddd💅🏼.

'I will always love you || (End') ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang