Ada yang baru mampir nggk? cung ✋🏻✋🏻komen di sini dong 👉🏻
Tau cerita ALTAF darimana nih? Jawab sini yaa 👉🏻👉🏻👉🏻
Nggak usah basa-basi lagi deh, kita mulai aja. Greget bgt aing sama Callista makin kesini 😭😭ada yg sama? Komen dong 👉🏻👉🏻
Happy reading bossque 🤗😉🫶🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terkadang, diam dan tidak mencari tahu itu lebih baik untuk mencegah luka baru!"
~Aileen Regina Putri~
🐺🐺
Jam menunjukkan pukul sembilan malam. Sembari memainkan ponselnya dan bersandar di sandaran kasur nya, Aileen memperhatikan Altaf yang sedang bersiap-siap merapikan penampilan nya, dan menyemprotkan parfum beraroma mint itu.
"Jangan lupa pulang, ya!" Pesan Aileen membuat Altaf menatap nya bingung.
"Kenapa?" Tanya Aileen
"Gue mau tanya, kenapa setiap kali gue pergi, lo nggak pernah nanyak gue mau kemana?" Altaf mengeluarkan pertanyaan yang ingin sekali ia tanyakan dari dulu.
"Gue nggak pernah nanyak bukan karena gue nggak peduli lo mau kemana aja, tapi gue nggak mau nyakitin diri gue sendiri."
"Karena terkadang diam dan tidak mencari tahu itu lebih baik untuk kesehatan mental dan mencegah luka baru!" Sambung Aileen menjelaskan.
"Gue nggak pernah selingkuh, Leen" ujar Altaf.
"Kemarin emang nggak. Tapi sekarang_" Aileen sengaja menggantungkan ucapannya. Ia menahan rasa sesak di dadanya.
"Udah sana. Gue nggak mau debat. Kasian tuh Callista nunggu di bawah" lanjut Aileen menghembuskan nafasnya berat.
"Maafin gue, ini terpaksa_muachh" bisik Altaf mengecup singkat puncak kepala Aileen sebelum melangkah keluar dari kamarnya.
Sedetik kemudian, cairan bening itu turun membasahi wajah nya. Aileen memeluk tinky alias boneka beruang nya erat. Ia melangkah menuju balkon, memperhatikan Altaf dan Callista dari atas.
Ia semakin menangis melihat Altaf yang memakaikan helm untuk sahabat nya itu.
Aileen kuat? Mungkin itu hanya penilaian Ghara. Padahal sebenarnya ia tak sekuat yang Ghara nilai. Wanita itu melempar asal tinky, lalu menjatuhkan semua vas bunga yang ada di meja samping TV.
"Tuhan, kenapa harus gue? Gue capekkk sampai kapan gue nahan rasa sesakit iniii" teriak Aileen menjambak rambut nya frustasi.
"Gue lemah, gue sakit, gue nggak sekuat yang mereka nilai!" Aileen semakin memangis.
