Thursday, jay in love 🔞

40 4 3
                                    

04.15 pm

Senyum Jay mengembang saat melihat Cecil berjalan ke arahnya. Wajah manis gadis itu tampak berkali kali lipat lebih cantik hari ini dimatanya.

 Wajah manis gadis itu tampak berkali kali lipat lebih cantik hari ini dimatanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Astagaa... Cantiknyaaa... " Jay tak sadar mengatakan apa yang ada dipikirannya.

Cecil tertawa mendengar gombalan pemuda tampan itu.

" Kamu tadi kayaknya lagi sibuk banget, kok bisa muncul disini? " Tanya Cecil saat keduanya berjalan keluar.

" Aku gak bisa kalau gak ketemu kakak hari ini. Udah ngebet banget.. hehehe " Jay berkata jujur.

" Apaan sih, kok gitu bahasanya.. " Cecil tersipu. Perkataan Jay yang tanpa basa basi menggelitiknya.

" Ihh beneran kak! Mumpung masih sore jalan jalan dulu yuk. Aku pengen nonton sama Kak Cecil. " Jay berkata malu malu tapi mau.

" Boleh.. Besok aku masuk siang kok. Hari ini kita seneng seneng yaah.. " kata Cecil sambil memakai helm nya.

Tekad gadis itu sudah bulat. Ia ingin berbahagia lagi, ia tidak ingin memikirkan Gyan lagi. Kalau saat ini Jay ada untuk membantunya, mengapa ia harus menepikan pria itu?

" Motor kakak aman kan ditinggal disini? " Tanya Jay sebelum keduanya berangkat.

" Aman kok. Yuk jalan.. "

Sore hari itu keduanya saling membahagiakan satu sama lain. Tertawa, bercanda, saling menggoda. Cecil akhirnya kembali menemukan kebahagiaan nya yang hilang. Jay memberikan semua perasaan yang ia butuhkan tanpa ada beban.

07.30 pm

Tak terasa malam pun tiba. Jay mengantarkan Cecil kembali ke kontrakannya. Tempat yang selama ini menjadi misteri untuk Jay, yang selama ini Cecil jauhkan darinya.

" Oooh ini tempat tinggal Kak Cecil... " Jay tersenyum puas.

' Akhirnya.. one step closer. ' pikir Jay

Pria itu akan pamit pulang saat Cecil menyentuh punggung tangannya dengan lembut, " Mau mampir dulu gak? "

Mulut Jay menganga tak percaya. ' Beneran ini? '

Jay tak sanggup bicara, ia langsung mengangguk dan dengan cepat turun dari motornya. Mengikuti Cecil masuk ke dalam kamar.

Lampu kamar dinyalakan. Mata Jay langsung jelalatan menyisir ruangan itu sampai ke setiap sudutnya. Ia sangat penasaran dengan tempat itu, tempat dimana pujaan hatinya menghabiskan malam malamnya.

Untitled (Part II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang