trust me 🔞

37 5 6
                                    

09.45 pm

Cecil berlari ke dalam, mendatangi Mona yang sedang memainkan hp nya. Gadis itu ditinggal ngobrol sendiri oleh teman teman Roy dan Mike.

" Mon.. Roy sama Mike berantem diluar. Aku takut... " Cecil yang sudah berlinang air mata berkata terbata bata.

" Serius lo?! " Aldo yang mendengarnya langsung melompati sofa mereka dan berlari ke luar.

Kedua teman wanita Roy pun menyusulnya dengan panik. Tapi Mona tetap diam disana, ia langsung memeluk Cecil, menghapus air mata diwajah gadis itu.

" Gimana ceritanya, Cil? Kok bisa? "

" Aku gak tau, Mon. Tiba tiba aja Roy ngamuk mukulin Mike. Aku gak tau kenapa.. " Cecil terisak.

" Yaudah, lo minum dulu yah biar tenang. " Karena di meja mereka tidak ada air putih, Mona memberikan segelas whiskey pada Cecil.

Awalnya minuman itu terasa pahit di mulutnya, tapi Cecil tetap menghabiskan minuman itu karena merasa membutuhkannya.

Beberapa waktu kemudian Roy datang kembali ke meja mereka disusul Aldo dan kedua wanita itu. Roy yang merasa sangat malu, tak berani menatap wajah Cecil. Ia hanya berdiri disamping sofa saat teman temannya yang lain sudah duduk.

Mike akhirnya datang menyusul dengan segelas penuh es batu yang ia tempelkan dipipinya. Cecil langsung berdiri mendatanginya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Roy.

" Kamu gakpapa, Mike? Berdarah yah?? " Tanya gadis itu kawatir.

Mike melirik Roy yang masih berdiri disana dengan kikuk. Walaupun sempat kesal, Mike memutuskan untuk membantu teman baiknya itu.

" Gua fine aja kok, Cil. Roy tuh yang kasian, pasti tangannya sakit. Secara gua kan kuat banget. Hehe "

" Nih. Buat tangan lu. " Mike menyerahkan plastik bening berisi es batu kepada Roy. Roy hanya diam saja menerimanya.

" Kalian berdua kenapa sih Roy? Cerita coba! " Nindy penasaran.

" Salah paham doang eelaaah.. Lu pada kayak yang gak pernah liat cowok berantem aja. Santai aja sih. " Mike duduk disebelah Mona yang daritadi melihatnya dengan tatapan sedih.

Nindy yang melihat jemari tangan Roy mulai memerah, berdiri mendekatinya. Ia mengangkat tangan Roy untuk melihatnya dengan lebih jelas. Tapi kemudian Roy menepis tangannya dengan kasar. Ia malah pergi duduk disebelah Mike dan langsung menuang gelasnya dengan whiskey.

Nindy yang malu diperlakukan seperti itu oleh Roy kembali ke tempat duduknya dengan kesal. Lidya temannya langsung mengelus lengan gadis itu.

" Apapun masalah lo berdua harusnya gak usah sampe berantem sih, kita kan temen, Man. " Aldo berusaha menenangkan kedua temannya.

" Diem lu. Gak usah banyak bacot. " Ujar Roy kesal, memang semua ini berawal dari perkataan sok tau Aldo yang membuatnya menghajar Mike dengan membabi buta.

" Hauahahaha.. Udah udaahh.. Minum dulu kita biar chill " Mike mengangkat gelasnya dan minum sampai habis. Aldo, Mona, Nindy dan Lidya pun akhirnya ikut meminum minuman mereka sampai habis.

Mike yang sudah mendengar cerita dari Roy tentang kesalahpahamannya akibat omongan Aldo menjadi geli sendiri. Bisa bisanya ia dihajar karena Roy mengira ia mengincar Cecil, padahal Mike yang masih waras tidak akan pernah bernyali merebut wanita milik temannya itu. Demi persahabatan mereka, dan nyawanya sendiri.

Cecil yang daritadi masih berdiri akhirnya memutuskan untuk duduk disebelah Mona. Saat ia akan melangkah melewati Roy, pria itu menahannya. Tanpa bicara Roy menarik tangan Cecil, membuat gadis itu duduk disebelahnya.

Untitled (Part II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang