~15~

218 34 0
                                    

Seperti yang dijanjikan. [Name] sudah sampai di cafe choco beberapa menit yang lepas. Ia mencari-cari kelibat sahabatnya yang masih belum kelihatan dari tadi.

"Di mana dia?"

[Name] memainkan hp nya sebentar sembari menunggu kedatangan sahabatnya itu.

Beberapa menit memunggu, akhirnya gadis itu datang juga. Bersama suaminya.

"Maaf lamaa. Tadi Hali ada urusan sebentar di kampus." Ucap gadis ituu sambil tersenyum ke arah [name].

[Name] hanya mengangguk dan ikut tersenyumjuga. "Ayo duduk kalian."

Kedua pasangan itu mengangguk lalu mulai duduk di depan wanita muda itu.

"Mau pesan apa, tuan dan nona?" Tanya sang pelayan yang sedari tadi sudah berada di situ sambil menyodorkan buku menu kepada mereka.

[Name] mengambil buku itu lalu melihat isinya. "Mau [F /F] dan [F /D]. Kalian?"

"Samain aja." Jawab isteri Halilintar sembari Membenarkan rambutnya.

"Ok. Hali?"

"Samain." Sahut pria itu dingin.

"Baiklah."

Pelayan itu pergi untuk membuat pesanan mereka.

_____________

"Mau beli apa?"

Setelah selesai makan, mereka bertiga langsung pergi ke mall yang kebetulan cukup dekat dengan cafe tempat mereka makan barusan.

"Aku mau beli jam tangan yang limited ituuu." Ujar isteri Halilintar semangat.

"Wah ayooo! Pinjem bentar isterinya pak."

[Name] lantas menarik tangan gadis itu pergi dari sana, meninggalkan Halilintar sendirian.

"Untung sama cewek." Ucap Halilintar perlahan.

Kembali ke [name] dan isteri Halilintar. Mereka sudah sampai ke tempat yang menjual jam dan pelbagai perhiasan mewah dan mahal tentunya.

Mata para gadis itu mulai bersinar saat melihat semua jam dan perhiasan di sana.

"Waah! Cantik banget iniiii." [Name] mengambil seutas gelang emas lalu menunjukannya pada sang sahabat.

Isteri Halilintar tersenyum. "Kamu mau?"

[Name] menggeleng kepalanya. "Nggak. Buat kamu aja. Punyaku udah banyak."

"Okey."

"Eh. Di mana jam tangan yang kamu bilang limited itu?" Tanya [name] yang baru ingat dengan tujuan asal mereka ke sini.

Isteri Halilintar melihat ke sekeliling. Matanya kemudian terpaku padaasebuah rak yang terdapat jam tangan yang mereka cari-cari.

"Di sana."

_________________

Tok. Tok.

Jemarinya yang sedang fokus menandatangani kertas-kertas kerja itu terhenti tatkala mendengar pintu ruangannya diketuk oleh seseorang dari luar.

"Masuk!"

Detik berikutnya pintu itu terbuka. Terlihatlah seorang gadis yang berpakaian cukup mencolok mata dengan make up naturalnya berjalan MASUk ke dalam ruangannya.

BoBoiBoy menatap datar wanita itu. "Ada apa, Sara?"

Gadis itu tersenyum manis ke arah majikannya sembari menaruh secangkir kopi di atas meja. "Saya bikinin kopi buat bapak. Siapa tau bapak sedang haus." Ucapnya dengan nada selemnmbutnya.

"Terima kasih. Tapi saya sedang tidak haus. Buat kamu saja." Jawab BoBoiBoy sedikit dingin.

Pria itu sudah tau dari lama, jika gadis di depannya ini menyukai dirinya dan ingin mencari perhatian darinya.

Bagaimana dia bisa tau tentang ini? Dia sendiri yang terdengar obrolan Sara dengan karyawan lain saat melewati ruang pantriy.

Sara membuat wajah sedih saat mendengar penolakan dari majikannya.

"Saya udah buatin ini dengan susah payah, Lo, pak. Minum sedikit saja juga nggapapa." Mintanya lagi.

"Nggapapa. Saya tidak mau."

"Ayolah." Sara mencoba merayu lagi.

"Kan saya sudah bilang, saya nggak mau. Kamu bisa keluar." Sahut BoBoiBoy kesal.

Sara berjalan menghampiri BoBoiBoy lalu merangkul bahu pria itu. Ia tersenyum manja.

"Dikit aja, sayang." Ucapnya manja.

BoBoiBoy yang diperlakukan seperti itu langsung terkejut. Dengan cepat ia mendorong tangan gadis itu kasar. "Jangan macem-macem. Lo harus tau ya, gua sudah ada isteri." Ujar BoBoiBoy sedikit lantang.

Sara hanya ketawa kecil. Tiba-tiba gadis itu melabuh duduk di paha BoBoiBoy. Ia turut melingkarkan tangannya pada leher pria itu dan mendekatkan wajahnya.

"L Lo apaan sih! Turun sialan!" BoBoiBoy berusaha mendorong tubuh gadis centil itu.

"Nggak mau. Pasti isteri bapak sering kayak gini ke bapak, kan?" Ujar Sara lembut.

"Dia isteri gua. Dia memang pantas lakuin kayak gitu ke gua! Minggir bodoh!"

"Tapi;"

BAMM!!!

Kata-kata Sara terhenti tatkala mendengar meja di dalam ruangan itu tiba-tiba di pukul dengan kerass oleh seseorang.

BoBoiBoy seketika terkaku saat melihat orang itu.

"[Na name]. A aku."

"...diem! Jangan genit sama suami gw, sialan!"

_________________

Hai haiii!!! Gimana?

Kayaknya kalau taruh conflik bakal lebih seru, nih. Hehe.

Baiklah. Sea you

Love Me ©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang