love triangle 4

91 15 3
                                    

Minggu pagi
Prilly bangun dengan mood yang kurang bagus, mata bengkak dan wajah tampak kusut. Sepertinya hari ini tidak ada rencana untuk bangun pagi. Ketika melihat jam yang menunjukkan pukul 7 pagi, prilly malah kembali berbaring dan menggulung tubuhnya dengan selimut.

Semalam setelah mamanya keluar, prilly langsung menangis sesenggukan hingga ia terlelap. Ia benar-benar belum bisa menerima perintah sang mama untuk berpisah dengan Digo. Walau bagaimanapun ia sangat mencintai laki-laki itu. Laki-laki yang sudah memberinya begitu banyak kebahagiaan.

Setelah hampir setengah jam mencoba untuk memejamkan mata, prilly pun akhirnya bangkit. Ternyata semuanya sia-sia saja. Ia benar-benar tidak bisa terlelap kembali.

Akhirnya prilly memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Membersihkan tubuhnya lalu mengoleskan skincare pada wajahnya.

"Permisi non..."

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya mengetuk pintu kamar prilly lalu membukanya pelan.

"Ada apa?" Kata prilly ketus karena masih dalam kondisi mood yang kurang bagus.

"Itu non.. non prilly sudah di tunggu untuk sarapan.."

"Kalo mau sarapan yaa sarapan aja.. kenapa repot nungguin gue.."

"Tapi ini perintah bapak non.."

Mendengar wanita itu menyebut papanya, prilly langsung menghembuskan nafas kasar. Karena bagaimanapun kondisinya, prilly tidak pernah sekalipun menolak sang ayah.. bukan karena takut, namun karena ia begitu mencintai sang ayah melebihi cintanya pada sang ibu.

"Ya udah.. tunggu 5 menit lagi" kata prilly dan hanya mendapat anggukan dari wanita itu.

Selanjutnya prilly berjalan ke arah lemari dan mengambil baju yang menurutnya cocok. Lalu  turun untuk memenuhi panggilan sang ayah.

"Tuh kan.. apa mama bilang, dandan dulu pasti dia.." kata Hana ketika melihat sang putri yang sudah begitu rapi.

"Kirain masih tidur.. kan kasian Ali kalo nunggunya lama.. " sambung Adrian sambil memotong roti panggang di piringnya dengan pisau khusus.

Apa tadi? Siapa? Ali?
Prilly langsung mengedarkan pandangannya, mencari sosok yang baru saja di sebutkan oleh papanya. Dan benar saja, Ali tengah duduk bersebrangan dengan sang ayah, membelakangi dirinya.

"Sini sayang..." Kata Hana memanggil prilly untuk segera bergabung. Dan gadis itupun perlahan berjalan dan duduk persis di samping Ali.

**

"Kenapa Lo malah bawa gue kesini? Bukannya tadi Lo bilang mau ngajakin gue ke mall? Kata prilly sambil memandangi sebuah coklat yang baru saja di berikan oleh Ali.

"Tadinya sih gitu.. tapi kayaknya mood kamu lagi kurang bagus.

"Sok tau.. " kata prilly lalu mencicipi sedikit coklat di tangannya. "Tapi enak sih.. " sambungnya lagi membuat Ali tampak terkekeh pelan.

Mereka saat ini sedang berada di sebuah taman dengan danau buatan di tengah-tengahnya. Udaranya yang sejuk, pepohonan yang rindang serta air danau yang tampak jernih membuat siapa pun yang ada disana akan merasakan ketenangan.

Namun sayangnya tempat ini tidak terbuka untuk umum, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk ke dalamnya. Jadi meskipun ini hari Minggu, taman ini akan selalu tampak sepi.

"Lo kenapa mau di jodohin sama gue?"

Pertanyaan gadis itu tiba-tiba membuat Ali terdiam sejenak dan menatap ke arahnya dengan ekspresi yang sulit di artikan. Perlahan tangan Ali menyentuh tangan mungil itu dan menggenggamnya lembut.

LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang