love triangle 11

82 8 4
                                    

"mom.. maafin Ali ya karena Ali jarang nengokin mommy... " Kata Ali dengan wajah sendu. Dari balik kaca mata hitamnya ia melirik sekilas gadis yang berdiri di sampingnya. Gadis itu tampak diam dan beberapa kali mempererat genggaman tangannya yang terasa dingin.

"Oo iya mom.. ini prilly, calon istri Ali.. katanya dia mau di kenalin sama mommy.. dia cantik kan mom? Gini-gini Ali pintar milih calon istri.. tolong restui kami ya mom.."

Prilly mengelus lembut lengan laki-laki itu. Lalu memperbaiki posisi kacamata Hitam seperti yang Ali kenakan. Laki-laki itu tampak tersenyum ke arahnya lalu mengangguk pelan.

Ali menundukkan badannya, mencium batu nisan yang bertuliskan nama sang mommy, dengan lembut Ali mengelus batu nisan itu dan tersenyum seolah sedang berhadapan dengan sosok mommy nya. meskipun tidak di bersarkan olehnya, namun ali merasa ia adalah orang yang paling berjasa dalam hidupnya. Bukan Daddy ataupun yang lainnya.

perlahan prilly meraih kelopak-kelopak bunga yang ia bawa lalu menaburkannya di makam mommy Ali. Setelah itu ia langsung duduk di samping Ali yang juga tengah duduk di samping makam. Mengirimkan sebuah doa untuk wanita yang telah lama tiada itu.

Mereka saat ini sedang berada di salah satu pemakaman dimana tempat peristirahatan terakhir mommy Ali. Dan untuk datang kesini mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh karena berada di kota yang berbeda.

Dari awal, Ali tidak pernah memberitahu jika mommy nya telah tiada kepada gadis itu. Alhasil, ketika mereka sampai disini prilly sedikit terkejut karena yang ia pikir adalah Ali akan membawanya ke rumah keluarga besarnya. Ternyata mereka malah ke tempat yang tidak pernah terbayang sama sekali di benaknya.

"Mommy meninggal saat ngelahirin aku.. waktu itu kata Daddy mommy mengalami pendarahan hebat dan nyawanya nggak tertolong.." cerita Ali pada gadis itu. Perlahan kakinya menginjak pedal gas dan mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Dulu setiap Minggu Daddy selalu ajak aku ke makam mommy.. tapi semenjak aku sama Daddy pindah dari kota ini, kita nggak pernah berkunjung lagi.. Daddy sibuk sama kerjanya dan aku sibuk sekolah, jadi nggak pernah ada waktu buat ketemu mommy.. " Ali melirik sekilas gadis yang saat ini menyentuh lengannya lalu bersandar dengan nyaman disana.

Perlahan Ali mengecup lembut puncak kepala prilly lalu kembali fokus melihat jalanan. "Daddy tuh cinta banget sama mommy.. makanya sampai sekarang dia belum mau nikah lagi dan menyibukkan diri dengan pekerjaan supaya dia nggak terus menerus larut dalam rasa kehilangan itu.. meskipun mommy udah lama banget perginya, tapi Daddy keliatan banget masih belum bisa move on"

Mendengar itu prilly tampak tersenyum "beruntung banget ya mommy kamu.. bisa dicintai dengan begitu hebatnya.." kata prilly sambil mendongak, menatap wajah Ali yang tampak begitu fokus menatap jalanan namun sesekali melirik ke arahnya.

"Iyaa.. dan mungkin aku juga Begitu.." kata Ali melirik sekilas gadis itu dan membuatnya tampak mengerutkan dahinya . "Tapi aku selalu berdoa sama tuhan biar kita bisa menua bersama.." kata Ali membuat prilly tampak tersenyum manis.

"Lii.. aku nggak tau rasa cinta itu udah ada atau nggak di hati aku.. tapi untuk sekarang yang aku rasain adalah aku nyaman sama kamu.." kata prilly dengan suara yang terdengar begitu lembut.

Mendengar itu Ali tampak tersenyum dan perlahan menggenggam tangan prilly dengan sebelah tangannya "jangan terlalu di paksa.. aku akan nunggu kamu.. sampai hati kamu benar-benar sepenuhnya buat aku sayang" kata Ali lalu menarik prilly ke dalam dekapannya.

Gadis itu pun tampak mengangguk pelan lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik laki-laki itu. "Setelah ini kita mau kemana?"

"Kerumah lama aku.. kita nginep disana, istirahat dulu. soalnya nggak mungkin kita langsung pulang. Nanti kamu kecapean.."

LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang