love triangle 26

98 9 4
                                    


"I Love you... I love you so much honey.."

Prilly hanya diam tidak menjawab kalimat cinta yang terus digo lontarkan. Laki-laki itu saat ini dalam pengaruh alkohol dan mungkin ia tidak sadar dengan apa yang ia lakukan.

"Kenapa?" Tanya digo ketika prilly menghindar saat ia hendak kembali mendaratkan ciuman di bibir perempuan itu.

"Digo kita ini saudara dan nggak seharusnya kita kayak gini, kata prilly dengan masih berusaha lembut pada laki-laki itu.

"Emang kamu udah nggak cinta lagi sama aku?" Tanya laki-laki itu dengan pandangan yang terlihat begitu sayu dan hampir hilang kesadaran.

Prilly pun tampak menggeleng pelan, "maafin aku.. tapi aku baru sadar ternyata hati aku udah nggak sama kamu.."

"Prill.."

"Aku serius digo.."

Mendengar itu digo pun tampak tersenyum hambar "ternyata benar dugaan aku.. mungkin karena itu semenjak kita balikan aku ngerasain semuanya udah nggak sama, ada yang beda dari kamu.." kata laki-laki itu dengan suara yang sedikit serak.

"Maaf.. aku nggak bermaksud mainin perasaan kamu .. aku pikir dengan kita balikan semuanya bakal kayak dulu lagi. Tapi ternyata nggak. Tanpa sadar ali udah dapetin semuanya termasuk hati aku.. dan aku baru menyadari hal itu sekarang."

Digo pun tampak menghembuskan nafasnya kasar lalu berusaha bangkit dengan sedikit oleng. Prilly yang melihat itu langsung dengan sigap membantu laki-laki itu. Perlahan mereka duduk di atas tempat tidur dengan posisi Berhadapan. "Mungkin ini emang waktu yang tepat untuk saling melepaskan. Kita memang nggak di takdirkan untuk menjadi pasangan.. " kata digo dengan mengangguk-anggukan kepala.

"Aku akan berusaha ngerelain kamu meskipun itu nggak mudah.."

Prilly pun tampak tersenyum manis dengan mata berkaca-kaca sampai akhirnya buliran bening itu pun terjatuh bersamaan dengan digo yang memeluk erat tubuhnya.

"Jadi adik yang baik ya.. jangan nakal-nakal!" Kata digo dengan posisi masih memeluk tubuh mungil itu. Dan prilly pun hanya mengangguk patuh dengan air mata yang masih terus berjatuhan.

"Ya udah sekarang mending kamu istirahat ya.." kata prilly lembut. Namun digo tiba-tiba menarik tangannya dan menggeleng.

"Aku masih mau sama kamu.." kata digo dengan tatapan mata sayu.

"Iya.. aku temenin" kata prilly setelah mereka mengurai pelukannya.

Akhirnya digo pun berbaring di atas tempat tidur dengan posisi memegang tangan prilly. Dan karena melihat perempuan itu yang sudah tampak mengantuk akhirnya digo menarik tubuh mungil prilly untuk berbaring di sampingnya.

"Bobok sini aja.." kata laki-laki itu setelah sedikit menggeser tubuhnya dan menyisakan ruang untuk perempuan itu.

"Aku..."

"Tenang aja.. aku nggak akan macem-macem kok.." kata digo lembut.

Akhirnya prilly pun berbaring di samping laki-laki itu dan tidak lama kemudian keduanya pun tampak sudah terlelap dan pergi ke alam mimpi.

*

Pukul delapan pagi laki-laki itu tampak mulai mengerjapkan matanya. Perlahan tangannya meraba ke samping dan ternyata kosong. Entah sejak kapan adik perempuannya itu pergi. Yang ia ingat saat terakhir keluar ke kamar mandi perempuan itu tampak masih tertidur dengan begitu pulas di sampingnya.

Perlahan ia bangkit untuk pergi ke kamar mandi. Dan tidak butuh waktu lama ia sudah keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya.

Setelah berpakaian lengkap ia pun keluar dari kamar menuju dapur. Dan langsung saja pandangannya menangkap tubuh mungil yang saat ini tengah berdiri di samping meja makan sambil mengoleskan selai kacang di atas selembar roti.

LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang