love triangle 25

93 11 5
                                    

Tok..tok..tok..


Suara ketukan pintu perlahan membangunkan perempuan mungil yang masih menggulung tubuhnya dengan selimut tebal itu. Matanya terasa sedikit sulit untuk dibuka karena sedikit bengkak setelah hampir semalaman menangis.

"Sayang waktunya sarapan.. "
Teriak elma dari balik pintu. Namun perempuan yang tak lain adalah prilly itu tidak menyahut sama sekali. Ia hanya menggeliat dan perlahan kembali menutup matanya.

"Illy.."

"Iya maa.. lima menit lagi.." gumam perempuan yang masih dalam keadaan mengantuk itu dengan suara serak khas bangun tidur. Namun bukannya segera bangkit, prilly malah kembali terlelap.

Akhirnya Elma menyerah untuk membangunkan sang putri. Mungkin suasana hatinya juga masih kurang baik setelah mendengar perkataan tidak enak dari Digo semalam. Jadi ia memutuskan untuk membiarkan saja anak perempuan itu hingga ia bangun sendiri.


*

Pukul sepuluh pagi perempuan mungil itu kembali menggeliat dengan mata mengerjap pelan. Mengingat sang mama yang berangkat keluar kota pagi ini, akhirnya dengan terburu-buru ia pun bangkit dan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya.

Dengan langkah cepat prilly pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi. Tidak lupa ia mengoleskan cream khusus untuk matanya yang masih sedikit bengkak agar bisa segera membaik.

"mbak.. mama mana?" Kata prilly setelah mengambil sepotong roti yang sudah tersedia di meja makan.

"Nyonya sudah berangkat jam delapan tadi non.."

"Hah? Kok nggak nungguin aku sih.."

"Iya katanya non illy pulas banget tidurnya.. jadi nyonya nggak tega banguninnya "

Dengan bibir sedikit cemberut prilly perlahan menggigit roti isi tersebut. Padahal ia ingin memesan banyak oleh-oleh kalau sang mama pulang nanti.

"oo iya non.. semalem ada yang nyariin.."

"Siapa?"

"Saya nggak tau namanya.. cowok.. trus cakep non"

"Kok nggak panggil aku?"

"Tadinya mau di panggil.. tapi dia keburu berantem sama den Digo.. jadi nyonya nyuruh dia pulang dulu.."

Prilly tampak berfikir sejenak. Tangannya perlahan kembali meletakkan roti yang sedang ia makan tadi di piring.

"Ali.." gumam prilly pelan.

"Kenapa non?" Kata pembantu itu ketika melihat prilly yang sedikit melamun.

"Ehh nggak papa bik.. trus Digo Sekarang dimana?"

"Masih di kamar non.. belum bangun kayaknya"

"Ya udah.. aku ke atas dulu.."

Prilly pun akhirnya bangkit dari duduknya lalu berjalan meninggalkan meja makan. Dengan pikiran yang sedikit berkecamuk, ia pun berjalan menuju kamar kakak laki-lakinya itu.


"Ceklek..."

Pintu kamar itu pun terbuka dan menampilkan laki-laki yang masih berbaring di tempat tidurnya itu.

"Digo..."

Tidak ada jawaban.. laki-laki itu tampak masih terlelap dan tidak bergerak sama sekali. "Digo bangun..!"

"apa sih prill.." gumam Digo dengan mata yang masih tertutup.

"Semalem Ali kesini?"

Mendengar itu Digo pun langsung membuka mata dan perlahan menatap perempuan yang tengah berdiri di depannya itu. "Iya.." katanya singkat.

LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang