love triangle 24

96 11 4
                                    

"honey itu ikannya di kasih bumbu dulu baru di goreng.."

"Loh emang resepnya udah berubah sekarang? Anak laki-laki itu tampak bingung menatap ikan yang sudah berenang di dalam minyak goreng tersebut.

"Nggak ada yang berubah.. kamu aja yang sok tau.." kata gadis mungil itu sambil tetap fokus memasukan ikan ke dalam bumbu instan yang sudah ia siapkan. "Udah kamu nggak usah bantuin.. biar aku aja. Ntar kalo mama kamu pulang yang ada dia nggak nafsu makan liat masakan kamu"

"Ya udah .. aku bantu nyemangatin kamu aja deh.." kata anak laki-laki itu lalu berjalan ke belakang dan memeluk pinggang ramping milik gadis di depannya itu.

"Ihh.. kok meluk sih.."

"peluk juga nggak boleh?"

"Bukannya nggak boleh tapi Yang ada aku jadi susah gerak Digo.."

"Hmm.. apa-apa nggak boleh.." dumel anak laki-laki itu sambil berjalan ke meja pantry membuat gadis itu tampak terkekeh mendengarnya.

Akhirnya anak laki-laki itu pun duduk santai dengan segelas air di tangannya. Ia tampak fokus memperhatikan gadis yang sedang sibuk memasak itu sambil menopang dagu dengan kedua tangannya.

"Benar-benar calon mama yang baik.." gumamnya terdengar sampai ke telinga gadis itu.

"Siapa?"

"Kamu.."

"Emangnya aku udah bilang mau?"

"Ya harus mau lah.."

"Kalo nggak mau?"

"Aku hamilin biar mau.."

"Digoooo!!!!"

Anak laki-laki itu tampak terkejut mendengar suara di belakangnya. Dan selang beberapa detik kemudian telinganya langsung terasa panas akibat jeweran dari sang ibu. "Ampun maa.. Digo cuma bercandaa.."

Digo tampak tersenyum kecil mengingat kenangan bersama sang kekasih sekaligus adik perempuannya itu. Rasanya ia sangat ingin mengulang kembali saat-saat bahagia itu. Dimana mereka masih begitu bahagia sebelum mengetahui kenyataan pahit yang menghancurkan harapan mereka untuk dapat hidup bersama.

"Aku kangen kamu sayang" gumam Digo pelan sambil memperhatikan perempuan yang sedang sibuk menyiram tanaman itu. Tampaknya ia tidak sadar jika sedang di perhatikan dari atas oleh digo.Ia persis seperti sang ibu yang juga sangat suka dengan tanaman.

Samar-samar terdengar senandung dari suara lembut perempuan itu. Membuat Digo merasa begitu tenang mendengarnya.

"Digo..."

Tiba-tiba Elma muncul dari belakang membuat anak laki-laki itu sedikit terkejut. Perlahan Elma berjalan menghampiri sang putra lalu berdiri di sampingnya.

"Mama tau ini berat buat kamu.. tapi mau tidak mau kamu harus bisa melepaskan sekaligus menerima dia sebagai adik kamu.." kata Elma lembut.

"Susah maa.. karena dari awal cinta Digo buat dia itu adalah cinta seorang laki-laki ke perempuan bukan cinta Abang ke adiknya.."

"Mama tau.. It's ok. Mama nggak nyuruh kamu langsung. Tapi pelan-pelan kamu pasti bisa.. " kata Elma sambil mengelus pundak anak laki-lakinya itu. "apalagi kalian kan udah lama.. setiap hari ketemu, kemana-mana bareng. Mama ngerti Digo.. mama nggak akan maksa kalian.. mama tau ini nggak mudah.."

"Digo nggak tau cara ngebuang perasaan ini ma.. Digo cinta banget sama prilly..

Mendengar itu Elma pun Tersenyum, coba deh kamu deketin Illy trus bersikap layaknya seorang kakak.. mama yakin lama-lama kalian akan terbiasa, tanpa harus memaksakan diri untuk lupa. Kata Elma, Digo yang tampak sedikit paham pun hanya mengangguk pelan lalu berjalan menjauh dari sang ibu.

LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang