love triangle 33

79 14 3
                                    


"Perut bagian bawah rasanya keram dok.. tapi masih datang dan pergi nggak terus-terusan."

"Oke.. ada lagi?"

"Nggak dok itu aja.."

"Nggak ada nyeri punggung atau panggul yang rasanya seperti di tekan ke bawah?"

"Nggak dok.."

"Oke.. selesai"


Wanita dengan seragam putih bersih itu melepaskan sarung tangan karet di tangannya dan mencuci tangan di wastafel yang sudah tersedia di ruangan itu. Sementara Prilly berusaha bangkit dari pembaringannya di bantu oleh seorang suster yang bertugas disana.

"Silahkan tunggu di depan ya bu.." kata suster tersebut dengan sopan dan Prilly pun tampak mengangguk dan keluar dari ruang pemeriksaan. Lalu bertemu dengan ali yang sudah menunggu di ruangan dokter.

"Hati-hati sayang.." kata ali yang tampak sigap membantu Prilly ketika hendak duduk. Dan tidak lama kemudian dokter pun muncul dan langsung memberi penjelasan.

"Gimana dok?"

"Istri anda hanya mengalami pendarahan ringan karena benturan yang di alami. Anda tidak perlu khawatir karena saya sudah memberikan obat untuk menghentikan pendarahannya."

"Syukurlah.. saya takut istri dan anak saya kenapa-napa dok.."

"Anda tenang saja.. tapi saya sarankan setelah ini ibu untuk bedrest. Karena kita belum bisa memastikan kondisi bayi ibu dengan pasti.

"Iya dok.."

"Obatnya harus rutin di minum ya bu.. dan kalau pendarahannya masih belum berhenti sampai besok, atau justru semakin banyak. Sebaiknya ibu kembali ke rumah sakit untuk kembali melakukan pemeriksaan.."

"Baik dok.."

"Yah saya kira cukup. Ada pertanyaan?"

"Nggak dok .."

"Baik .. kalau begitu ini resep obatnya, silahkan bisa tebus di depan.."

"Iya.. kalau begitu kami permisi.."


**


"Sayang kayaknya untuk sementara aku nggak kuliah sama kerja dulu.. "

"Loh kenapa?"

"Aku mau jagain kamu.."

"Udah nggak usah, aku nggak papa kok.."

"Kamu selalu kayak gitu.. tadi kan kamu dengar sendiri apa kata dokter, kamu harus bedrest dan nggak mungkin aku ninggalin kamu sendirian disini."

Prilly tampak menunduk dengan wajah pucatnya. Memang benar apa yang di katakan oleh suaminya itu. Namun ia merasa tidak nyaman jika terus merepotkan sang suami. "Atau gini, kita pindah ke rumah Daddy dulu. Di sana kan banyak pelayan yang bisa jagain kamu kalau aku lagi ke kantor atau ngampus."

Mendengar itu, prilly tampak berfikir sejenak sebelum akhirnya memberi keputusan. Karena selain tidak ingin merepotkan sang suami ia juga tidak ingin suaminya itu merasa serba salah karena keegoisannya.

"Yaa gimana nyamannya kamu aja.. aku nurut aja sayang.." kata prilly lembut ke arah laki-laki yang tengah memijit kakinya itu.

Ali pun tampak tersenyum manis sebelum akhirnya ia meraih tangan prilly dan mengecupnya. "Aku cuma nggak mau hal buruk terjadi sama kamu.."kata ali lembut sambil mengelus tangan istrinya itu lembut. "Nanti kalau kamu udah merasa baikan, kita pulang lagi kesini ya.."

"Iyaa.."

"Ya udah sekarang kamu istirahat... Langsung tidur.."

"Iyaa papah.."

LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang