love triangle 36

73 11 6
                                    

"Sepertinya memang sudah tidak ada harapan lagi li.." Adrian menepuk pundak anak laki-laki yang berstatus sebagai menantunya itu.

"Maksud papa apa?"

"Sudah hampir empat bulan tapi tidak ada kemajuan.. apa tidak sebaiknya kita ikhlaskan saja Prilly.."

Mendengar itu, ali tampak mengalihkan pandangannya dari wajah cantik yang tampak pucat itu ke arah Adrian yang berdiri di sampingnya

"pa...?"

"Kita semua tau kalau kehidupan Prilly hanya bergantung pada alat-alat ini.. tadi dokter sempat memberi pilihan untuk tetap mempertahankan alat ini di tubuh prilly atau menghentikan saja semuanya.."

"Nggak pa.. aku nggak akan nyerah, aku percaya Prilly pasti akan sadar.. aku nggak mungkin ngebunuh istri aku pa.. celine butuh mamanya.."

"Lii..."

"Terserah papa mau ngomong apa.. tapi aku nggak akan mengubah keputusan aku.."

Setelah itu laki-laki dengan wajah khas arab itupun langsung keluar dari ruangan itu, meninggalkan adrian yang masih berdiri dengan perasaan berkecamuk.

"Selamat pak.. anak anda lahir dengan selamat. Jenis kelaminnya perempuan.."

"Alhamdulillah.."

Semua yang ada di depan ruang operasi mengucapkan syukur dan tersenyum lega saat mendengar kabar dari dokter yang baru saja menyelesaikan operasi.

"Lalu bagaimana dengan putri saya dok.. dia juga baik-baik saja kan?" Kata elma dengan senyuman yang tidak luntur dari wajahnya.

Namun setelah mendengar pertanyaan itu, ekspresi dokter itu pun langsung berubah

"Mohon maaf.. saat operasi sedang berlangsung.. pasien mengalami pendarahan hebat. ia kehilangan hampir empat puluh persen darah di tubuhnya.. akibatnya semua organ berhenti berfungsi dan sekarang pasien di nyatakan koma.."

Semua yang ada di sana tampak kaget mendengar itu tidak terkecuali ali. Ia tampak membelalakkan matanya dengan bibir yang tampak kaku tidak bisa berkata-kata.
Dan Tanpa basa-basi ali pun langsung menerobos masuk ke dalam ruang operasi, tidak perduli dengan beberapa perawat yang mencoba untuk menghentikannya.

"Prill..."

Ali menatap perempuan yang tampak terlelap dengan begitu damai. Wajahnya tampak pucat dengan dengan bibir memutih.

Dengan lembut ali menyentuh wajah itu dan menciumnya berkali-kali. "Bangun sayang.. kamu jangan bikin aku takut .."

"Lihat anak kita Udah lahir.. tapi lagi di bersihin.. kamu harus bangun ya.. dia butuh kamu" kata ali terdengar seperti bisikan di depan wajah sang istri.

"Maaf pak, pasien harus di pindahkan ke ruang rawat.." kata salah satu petugas medis yang bertugas. Namun ali tampak menggeleng.

"Saya mau bangunin istri saya dulu.. "

"Maaf pak. " Tanpa memperdulikan perkataan ali, para petugas itupun langsung mendorong brangkar tempat Prilly terbaring.

Membuat ali tampak marah dan hendak memukul petugas itu. Namun hendy dan Adrian langsung menghentikan dan berusaha menenangkan ali.

**

Hari minggu pagi biasanya adalah waktunya malas-malasan untuk sebagian orang. Dimana mereka bisa bersantai karena terbebas dari segala aktivitas yang melelahkan. Tidak terkecuali dengan ali, hari ini ia berencana untuk membawa Celine jalan-jalan menikmati udara pagi yang sejuk.

LOVE TRIANGLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang