05|| bang trio dan daisy

31 14 0
                                    


𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴!

Langit perlahan mengubah warnanya menjadi Jingga. Burung burung berkicauan seakan menandakan bahwa malam akan segera tiba. Pohon pohon hanya terlihat seperti siluet.

Di ruang keluarga di penuhi oleh cahaya lembut lampu gantung, menciptakan suasana hangat dan nyaman. Daisy duduk di sofa dengan nyaman bersama pak vier dan bunda lia, sambil melihat foto keluarga yang terpajang di dinding dengan cantik.

"Pak, bun, kenapa bang trio di kasih nama pramudya, renjana sama chandra, mereka kan lahirnya barengan, kenapa namanya nggak kaya anak kembar, terus kenapa aku di kasih nama daisy?"tanya daisy dengan raut penasaran.

Xavier tersenyum lembut. " Nah, gini, Dai, setiap nama itu punya makna dan cerita di baliknya. Nama kalian itu berasal dari kata senkreta, Bang pram dikasih nama pramana yang artinya kepintaran dan samudra dia lambang dari kecerdasan seluas samudra. Kalo bang ren itu artinya kasih sayang, dia orangnya hangat dan penuh kasih, kebetulan banget bang ren orangnya hangat walaupun ngeselin. Terus, kalo bang chandra itu artinya bulan bersinar lambang ketenangan dan kelembutan. Itu kenapa kalian berharga banget buat ayah sama bunda"

Daisy mendengarkan dengan penuh ketelitian dan perhatian, "terus nama aku dari mana?"

Natalia tersenyum lebar, mengelus rambut panjang milik daisy dengn lembut. "Nama kamu, bunda yang ngasih, nama kamu juga dari kata senkreta juga. Yang artinya matahari kamu lambang dari kecerahan dan kehangatan,kamu memberikan kami kehangatan dalam hidup ini"

"Wahh, serius?"daisy merasakan kehangatan dari penjelasan yang baru saja di jelaskan oleh ayah dan bundanya. Ia merasa bangga dengan namanya yang lebih dekat dengan sang ibu.

Sementara itu, di kamar pram terlihat kedua kembarannya sedang asyik mengerjakan tugas milik mereka masing-masing.

Tak berselang lama, pram dan ren di kagetnya oleh teriakan milik chandra."YES, SELESAI!"

"Astaghfirullah!" Ucap keduanya, chandra langsung mendapatkan pukulan yang cukup keras di belakang kepalanya."anjir, bisa bisa gagar otak gue bang!"

"Mangkanya jangan teriak teriak!" Kata pram,

Chandra Mempoutkan bibirnya, lalu merapikan buku bukunya.

"bang, seblak enak ini" Celetuknya,

"Tolong hamba mu ini ya allah, usus gue udah mau jadi kerupuk, setiap hari nemenin lo makan seblak!" Gemas pram, langsung mencubit pipi Chandra.

"Aakhh!, sakit anjir!" teriak chandra,

"Diem enggak lo? Mau gue kutuk jadi kerupuk seblak?!" Kesal ren, yang terganggu oleh teriakan melengking milik chandra.

Chandra berdecak sebal, "ck, bang pram nggak asik, mau ngajak daisy aja lah"

"Udah malem, lagian juga emang ada yang buka?" Tanya ren,

"Ada dong, tempatnya mang wawan" Jawabnya, lalu memakai jaket dan mengambil kunci motor di atas meja belajar pram. Tidak lupa melambaikan tangannya kepada kedua kakaknya.

Pram dan ren dengan kompak menggelengkan kepalanya melihat tingkah Chandra, "Gue tebak nggak sampe sepuluh menit dia balik lagi"

Pram terkekeh, "iyalah, mana boleh daisy malem malem keluyuran, bapak ada di rumah lagi"

Sementara itu chandra mulai menuruni tangga untuk sampai di ruang keluarga, terlihat daisy yang sedang santai glosoran sambil menonton drama di televisi.

"Dai, nyeblak yok!" Katanya sembari mengambil keripik yang baru saja daisy akan makan.

"Ish, ambil sendiri loh! Btw nyeblak di mana?" Tanya daisy,

Love comes slowly [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang